Virus Corona

Banyak Adanya Bilik Semprot Disinfektan, Dokter RS Persahabatan: Bahaya, Hanya untuk Benda Mati

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan, Dokter Erlina Burhan memberikan tanggapan terkait banyaknya dilakukan penyemprotan disinfektan ataupun disedikan bilik disinfektan.

TRIBUNWOW.COM - Dokter spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan, Dokter Erlina Burhan memberikan tanggapan terkait banyak dilakukannya penyemprotan disinfektan pada manusia, termasuk banyaknya bilik disinfektan.

Dilansir TribunWow.com, Erlina Burhan mengatakan kegiatan penyemprotan disinfektan yang ditujukan kepada manusia justru berbahaya.

Dalam tayangan Youtube tvOneNews, Minggu (29/3/2020), Erlina Burhan menjelaskan penyemprotan disinfektan hanya untuk benda-benda mati.

Puluhan ojek online (Ojol) saat disemprot disinfektan oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 (Corona Virus) Provinsi Jawa Timur di depan Gedung Negara Grahadi, JL Gubernur Suryo, Surabaya, Minggu (22/3). (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Ambil Tindakan Pencegahan Virus Corona, KAI Batalkan 28 Rute Perjalanan, Air Asia Tutup Penerbangan

Menurutnya, zat yang terkandung dari disinfektan tersebut mempunyai dampak negatif untuk manusia.

"Itu malah bahaya menurut saya, karena pertama disinfektan itu bukan untuk manusia, tapi untuk permukaan benda-benda mati," ujar Erlina Burhan.

Dirinya lantas menjelaskan cara kerja Virus Corona, yaitu terdapat dua proses penularan, yakni secara langsung ataupun tidak langsung.

Untuk menghindari penularan langsung, maka cara yang harus dilakukan yaitu melakukan social distacing.

Sedangkan untuk penularan tidak langsung itu dikatakannya melalui benda-benda yang sudah terpapar Covid-19.

Maka dari itu, langkah yang bisa dilakukan yaitu melakukan penyemprotan disinfektan kepada seluruh permukaan benda untuk meminimalisir adanya Virus Corona.

"Penularan ada yang bisa langsung lewat droplet, orang sekitarnya kena kalau jaraknya kurang dari 1 meter, atau lewat kontak tidak langsung," jelasnya.

"Kontak tidak langsung itu adalah dropletnya virus yang ada di permukaan meja, kursi atau benda lain."

"Itu yang seharusnya diberikan disinfektan, bukan manusia," tegas Erlina Burhan.

Penjelasan Mahfud MD soal Karantina Wilayah: Bukan di India, Kita Ingin seperti di Netherlands

Erlina Burhan mengatakan zat yang terkandung di dalam disinfektan tersebut berbahaya untuk manusia.

Apalagi jika sampai masuk ke saluran pernafasan, termasuk juga berbahaya untuk kulit yang memiliki alergi.

"Itu zat klorin, itu kalau kena mata atau terhirup oleh saluran nafas berbahaya, itu tidak direkomendasikan oleh WHO," kata Erlina Burhan.

"Kalau misalnya orangnya alergi, kena kulitnya. Jadi itu tidak baik untuk kulit, mata, dan saluran napas," imbuhnya.

Maka dari itu, Erlina Burhan menyarankan untuk selalu mencuci tangan untuk menghindari kemungkinan terdapat Virus Corona yang menempel.

Menurutnya, hal tersebut lebih efektif dan juga aman untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dan yang perlu diingat, usahakan untuk tidak menyentuh bagian wajah, seperti mata, hidung, mulut, sebelum memastikan tangan dalam kondisi yang bersih.

"Jadi kalau virus itu dipermukaan, kalau tersentuh oleh kita, yang terpenting itu cuci tangan, jangan pegang-pegang mata, hidung, wajah, mulut," pungkasnya.

Simak videonya:

Kabar Duka, Penyanyi Country asal AS Joe Diffie Meninggal Dunia akibat Virus Corona

Alasan Virus Corona Lebih Mudah Menyerang Lansia

Penyebaran Virus Corona di dunia terus mengalami peningkatakan.

Dilansir TribunWow.com, Virus Corona ternyata lebih muda menyerang orang yang sudah lanjut usia (lansia).

Hal itu terbukti berdasarkan data badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO), seperti yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/3/2020).

Sejauh ini tercatat sudah ada sekitar 200 ribu penduduk dunia yang terinfeksi Covid-19, dengan jumlah kematian sebanyak 13 ribu.

Namun yang menjadi catatan yaitu dari 13 ribu pasien yang meninggal, 22% sudah berusia lansia atau 80 tahun ke atas.

Lantas apa alasannya Virus Corona lebih mudah menyerang lansia?

Seperti yang diketahui, dengan bertambahnya usia seseorang, maka secara otomatis organ-organ tubuh juga akan mengalami penurunan.

Mulai dari menurunnya produksi hormon, kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, hingga kekuatan dan fungsi organ-organ tubuh lainnya.

Kabar Baik, Keluarga Terdampak Corona akan Mendapat Bantuan Rp 500 Ribu setiap Bulan

Kemudian, sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih muda.

Tidak sedikit para lansia yang kekebalan tubuhnya berkurang.

Akibatnya, mereka akan kesulitan dalam melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi Virus Corona yang masuk ke tubuh.

Berbeda halnya dengan anak muda yang organ tubuhnya masih berjalan normal, selain itu juga masih mempunyai kekebalan tubuh yang tinggi.

Selain itu, hal tersebut akan diperparah jika mereka mengidap penyakit kronis, apalagi jika berhubungan dengan alat pernafasan.

Seperti misalnya asma, diabetes, penyakit jantung, atau kanker paru-paru.

Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko dua kali lipat bagi lansia terinfeksi Virus Corona, bahkan hingga kematian. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)