TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dibuat tertawa ketika melakukan pembahasan terkait wabah Virus Corona (Covid-19).
Presenter yang berulang kali mempertanyakan hal yang sama, membuat Ganjar tertawa saat memberikan jawabannya.
Pertanyaan tersebut adalah terkait upaya Ganjar untuk mengimbau agar masyarakat tidak mudik di tengah wabah Covid-19.
• Pesan Ganjar Pranowo ke Warga terkait Solusi Corona: Tak Ada yang Bisa Menyelesaikan dengan Sempurna
Dikutip dari YouTube Kompastv, Jumat (27/3/2020), awalnya presenter KOMPAS PETANG bertanya kepada Ganajr soal upayanya untuk mengimbau masyarakat agar patuh, dan tidak memaksa mudik.
"Ini masih ada beberapa bulan lagi, mungkin ada warga yang ingin memutuskan untuk pulang kampung, ingin mudik, dilemma karena ingin bertemu keluarga karena ini adalah budaya, di sisi lain kita juga harus menjaga keselamatan, Anda mau bilang apa soal ini," paparnya.
"Saya kira dalam sesi ini, ini pertanyaan ketiga yang anda ulang, mohon maaf," jawab Ganjar sembari tertawa.
Sebelumnya pertanyaan tersebut telah ditanyakan dua kali oleh presenter.
Presenter KOMPAS PETANG segera menjelaskan maksudnya kembali mempertanyakan hal yang sama.
Ia ingin mendapatkan kepastian bagaimana pemerintah menanggapi orang-orang yang membandel mudik di tengah wabah Covid-19.
"Pemerintah sudah mengimbau, tapi buktinya masih ada juga yang pulang kampung, kenapa saya tanya lagi, karena, ya menurut anda bagaimana, apakah imbauan-imbauan itu diikuti oleh warga atau tidak," tanya presenter kepada Ganjar.
Ganjar pun menjawab bahwa tidak semua imbauan bisa dipaksakan, hal tersebut kembali lagi kepada masyarakat.
Namun ia menegaskan bahwa pemerintah selalu berusaha untuk memberikan penjelasan soal bahaya Covid-19 kepada masyarakat.
"Setiap imbauan itu bisa diikuti, bisa tidak, proses edukasi kita mesti lakukan terus menerus," tegas Ganjar.
Ganjar menambahkan solusi yang paling ideal adalah menutup kota agar warga yang ada di dalam tidak menyebar ke mana-mana.
"Tingkatan paling ideal adalah menutup, maka dengan gugus tugas yang ada di Jakarta, kita sampaikan, kalau tidak salah Dirjen Hubungan Darat sudah menyiapkan skenarionya, mungkin bekerja sama dengan kepolisian," kata Ganjar.
"Itu untuk menjawab pertanyaan anda, kan kira-kira anda sudah pesimis nih."
"Melalui Kompastv mari kita edukasi, eh yang pulang itu Anda belum tentu sehat, saya doakan sih sehat terus menerus, tapi kalau anda kemudian carrier, enggak pernah tahu," sambungnya.
Ganjar menjelaskan meskipun masyarakat yang mudik merasa dirinya sehat, namun hal tersebut tidak menjamin bahwa mereka tidak tertular Covid-19.
Sedangkan pemeriksaan bagi para pemudik di awal kedatangan, hanya dideteksi dengan thermal gun.
Ia menambahkan bahwa untuk memastikan masyarakat menuruti imbauan pemerintah, perlu terus dilakukan pendampingan, dan edukasi terus-terusan.
"Butuh gerakan, butuh pendampingan, bagaimana agar semua bisa menjelaskan," papar Ganjar.
Pria lulusan Universitas Gadjah Mada itu juga mengatakan bahwa tidak ada kebijakan yang sempurna.
Meskipun pemerintah telah melakukan penutupan, dan langkah lain, semuanya kembali kepada kedisplinan masyarakat.
"Yang paling ideal ditutup, tapi emangnya ditutup, tidak ada yang melompat?" tanya Ganjar.
"Kita ini kan bicara +62, +62 itu ada kreasinya, tapi kita mesti optimis melakukan itu dengan bersama," sambungnya.
• Najwa Shihab Terharu Dengar Curhat Satpam Kereta soal Corona: Hati Rasanya Amblas Dengar Ini
Lihat tayangan selengkapnya pada menit ke-12:20:
Kasus Positif Capai 1046 Pasien
Penambahan signifikan kasus Virus Corona terjadi di sejumlah daerah.
Juru Bicara terkait Virus Corona, Achmad Yurianto, mengungkapkan data terakhir terkait penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Hingga kini, pada Jumat (27/3/2020), pukul 12.00 WIB, ada 153 kasus baru, dengan total kasus 1046 orang.
Dengan rincian pasien sembuh 46 orang, dan pasien meninggal 87 orang.
Data tersebut disampaikan Yurianto dalam sebuah jumpa pers yang dilaksanakan di kantor Badan Penaggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
• Imbau Warga Hati-hati namun Empati, Imam Prasodjo Ungkap Kondisi Tenaga Medis Kini: Kayak Pesakitan
Yurianto mengungkapan penambahan tersebut mengubah jumlah kasus positif dari yang awalnya sejumlah 863 pasien, menjadi 1046 pasien.
"Total kasus menjadi orang 1.046, ada 11 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang sehingga total sembuh adalah 46," ujar Yurianto, seperti dikutip TribunWow.com dari KompasTV.
Selanjutnya Yurianto mengatakan bahwa ada kematian baru karena Virus Corona sejumlah 9 orang, sehingga tingkat kematian di Indonesia menjadi 87 orang.
"Ada kematian baru pada 24 jam kemarin sebanyak 9 orang sehingga menjadi 87 orang," imbuhnya.
Penambahan kasus baru tersebut, menurut Yurianto, masih adanya kontak yang terjadi di masyarakat.
Sehingga, dirinya berharap masyarakat bisa lebih menerapkan social distancing dan sebisa mungkin melakukan aktivitas di rumah.
"Ini menggambarkan bahwa masih ada penularan penyakit ini di tengah masyarakat kita, masih ada sumber penyakitnya dan masih ada kontak dekat yang terjadi," jelasnya.
"Saya ingatkan kembali saudara-saudara mari sama-sama kita menjaga jarak, jaga jarak lebih dari 2 meter. Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, kemudian produktif di rumah," imbaunya.
"Bekerja dari rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah," tegas Achmad Yurianto.
• Kekaguman Sri Mulyani pada Sosok Jokowi, meski Berduka Tetap Pikirkan Keselamatan Rakyat
Selain itu, ia juga berharap semoga langkah pencegahan dan penyembuhan yang dilakukan dapat menyelesaikan masalah Virus Corona di Indonesia.
"Mudah-mudahan upaya yang keras yang kita laksanakan secara sinergi bersama-sama pemerintah, bersama-sama masyarakat, bersama siapa pun bisa menanggulangi penyebaran penyakit Covid-19," ucap Yurianto.
Akhir kata, Achmad Yurianto mengungkapkan keyakinannya bahwa pandemi Virus Corona ini dapat segera ditanggulangi.
"Kami yakin, optimis, kita mampu," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung/Noviana)
Baca juga di Tribunnews.com dengan judul "Bahas Corona, Pertanyaan Presenter Buat Ganjar Pranowo Tertawa: Ini Pertanyaan ke-3 yang Anda Ulang".