TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan hasil bahasan KTT Luar Biasa G20 terkait penanganan Virus Corona atau Covid-19.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (26/3/2020), Sri Mulyani mengatakan setidaknya ada empat poin hasil dari KTT Luar Biasa G20 yang dilakukan secara virtual di Istana Kepresidenan, Bogor.
Poin pertama dikatakan Sri Mulyani adalah untuk tetap terus melakukan kerja sama dan bahu membahu dalam memerangi Virus Corona.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia Semakin Meluas, Tambah 3 Provinsi Baru dengan Total 893 Kasus
Seperti yang diketahui, Virus Corona bukan hanya masalah satu atau dua negara, melainkan banyak negara di belahan dunia, dan juga sudah ditetapkan sebagai pandemi global.
"Untuk bersama-sama memerangi pandemi Covid-19, itu yang pertama," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, poin kedua yaitu tentu berhubungan dengan dampaknya dari segi ekonomi.
Pandemi Virus Corona dipastikan akan berpengaruh terhadap ekonomi dunia, tidak hanya Indonesia.
Maka dari itu, tugas dari setiap pemerintah yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian negaranya supaya tidak berdampak besar untuk ekonomi global.
Terkait hal itu, Sri Mulyani mengatakan sebelumnya juga sudah melakukan pembicaraan dengan para menteri keuangan dan juga gubernur Bank Central.
"Yang kedua bagaimana mencegah terjadinya dampak negatif terhadap global ekonomi dari pandemik Covid-19 ini," imbuhnya.
"Ini juga ada beberapa terutama nanti dikaitkan dengan komitmen pertemuan menteri-menteri keuangan dan gubernur Bank Central yang baru saja terjadi secara virtual dua hari yang lalu," jelasnya.
• Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyo Sebut Skenario Terburuk di Jakarta, Bisa 8 Ribu Kasus Virus Corona
Kemudian yang selanjutnya yaitu berkaitan dengan stok peralatan medis yang tentu sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19.
Sri Mulyani menjelaskan negara-negara penghasil alat-alat medis tersebut diharapkan bisa meningkatkan hasil produksinya, termasuk di Indonesia yang juga bisa menghasilkan sendiri.
"Dan yang ketiga adalah untuk mengatasi global supply chain terutama barang-barang yang berhubungan dengan medical equipment dan medical tools, yang sekarang ini menjadi sangat-sangat dibutuhkan," ungkapnya.
Terakhir yaitu memperhatikan dan bisa membantu negara-negara miskin dalam menangani Virus Corona.
"Dan yang keempat membantu terutama memperkuat koorperasi untuk membantu negara-negara yang paling miskin," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-11.04
UPDATE Virus Corona di Indonesia Semakin Meluas, 3 Provinsi Baru dengan Total 893 Kasus
Persebaran Virus Corona di Indonesia sudah semakin meluas.
Update terbaru hingga Kamis (26/3/2020), ada penambahan tiga provinsi yang mendapatkan kasus baru Virus Corona.
Provinsi tersebut adalah Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah.
Kepastian tersebut disampaikan oleh juru bicara pemerintah soal penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, seperti yang dikutip TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Kamis (26/3/2020).
• Tenaga Medis Dapat Stigma Negatif akibat Corona, Anies Baswedan Siapkan Fasilitas Tempat Tinggal
Dari tiga provinsi tersebut, Sumatera Barat menjadi yang terbanyak yaitu langsung ada tiga kasus.
Kemudian Aceh dan Sulawesi Tengah masing-masing satu kasus.
Dengan begitu, maka sudah ada 27 provinsi di Indonesia yang terpapar Covid-19.
DKI Jakarta menjadi daerah yang paling tinggi tingkat penyebarannya.
Tercatat ada 515 kasus yang terjadi di Jakarta dan 48 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Setelah Jakarta, ada Provinsi Jawa Barat dengan 78 kasus dan Banten dengan 67 kasus.
Sementara itu, untuk total kasus di Indonesia yaitu ada 893 kasus.
Sedangkan 35 di antaranya dinyatakan sembuh dan ada 78 yang dipastikan meninggal.
• Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyo Sebut Skenario Terburuk di Jakarta, Bisa 8 Ribu Kasus Virus Corona
Berikut ini sebaran data pasien positif Covid-19 di 27 provinsi hingga 26 Maret 2020:
Aceh:1 kasus perdana
Bali: 9 kasus
Banten: 67 kasus
DIY: 16 kasus
DKI Jakarta: 515 kasus (53 baru)
Jambi: 1 kasus
Jawa Barat: 78 kasus (5 baru)
Jawa Tengah: 40 kasus (2 baru)
Jawa Timur: 59 kasus (8 baru)
Kalimantan Barat: 3 kasus
Kalimantan Timur: 11 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Tengah: 6 kasus
Kepulauan Riau: 5 kasus
NTB: 2 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Sulawesi Utara: 2 kasus
Sumatera Utara: 8 kasus
Sumatera Barat: 3 kasus perdana
Sulawesi Tenggara: 3 kasus
Sulawesi Tengah: 1 kasus perdana
Sulawesi Selatan: 27 kasus (14 baru)
Lampung: 3 kasus (2 baru)
Riau: 2 kasus (1 baru)
Maluku Utara: 1 kasus
Maluku: 1 kasus
Papua: 7 kasus (4 baru)
Dalam tahap verifikasi : 20 kasus
Total 893 kasus
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)