Virus Corona

WHO Peringatkan Virus Corona Kini Meningkat Pesat, Minta Semua Negara Lakukan Tes Massal

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanmo Ghebreyesus menyatakan status darurat global terhadap wabah Virus Corona, Kamis (30/1/2020). WHO memperingatkan bahwa pandemi Virus Corona meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir.

TRIBUNWOW.COM - World Health Organization (WHO) memberi peringatan terkait perkembangan terbaru Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com dari BBC Indonesia pada Senin (23/3/2020), WHO memperingatkan bahwa pandemi Virus Corona meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir. 

Kini sudah ada 300 ribu lebih kasus confirm Virus Corona.

Virus Corona Jadi Pandemi, Wacana Pemerintah Tiadakan UN Menyeruak, DPR: Tak Mungkin Kami Memaksa

WHO menyebut Virus Corona meningkat pesat, lantaran pada 67 hari pertama kasus hanya terkonfirmasi 100 ribu kasus.

Lalu, dalam 11 hari kemudian mencapai angka 200 ribu kasus.

Kini, dalam waktu empat hari saja pasien Virus Corona sudah mencapai 300 ribu lebih kasus.

Akibatnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom mendesak agar negara-negara mengubah strategi.

Ia ingin negara-negara di dunia melakukan tes massal dan pelacakan kontak.

"Yang terpenting adalah apa yang kita lakukan. Anda tidak bisa memenangi pertandingan sepak bola hanya dengan bertahan. Anda juga harus menyerang," ujar Tedros saat konferensi pers bersama Presiden FIFA Gianni Infantino.

Tedros mengatakan, semua pihak harus bersikap agresif untuk segera menghentikan penyebaran Virus Corona ini.

Semua orang yang dicurigai harus dalam pengawasan.

Di Tengah Wabah Corona, Pencuri Bobol Gudang Farmasi RSUD Pagelaran Cianjur, 270 Dus Masker Hilang

Isolasi semua pasien yang benar-benar positif setra perintahkan orang-orang yang berkontak dengan pasien untuk mengkarantina dirinya.

"Supaya menang, kita perlu menyerang virus dengan taktik yang agresif dan tepat sasaran - memeriksa semua orang dengan pengawasan, mengisolasi semua kasus positif, dan mengkarantina semua orang yang berkontak dekat," imbaunya.

Pada kesempatan itu, Tedros turut menyinggung soal banyaknya petugas kesehatan yang ikut menjadi korban.

Hal tersebut diduga karena keterbatasan jumlah petugas kesehatan serta peralatannya.

Halaman
12