TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Redaksi TV One, Karni Ilyas mengungkap apresiasi bagi para tenaga medis yang berjuang menangani pasien Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Karni Ilyas saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang TV One pada Senin (23/3/2020).
Mulanya, Karni Ilyas mengucapkan bela sungkawa bagi tenaga medis yang telah meninggal saat menangani para pasien Virus Corona.
• Terisak-isak, Ali Ngabalin Ungkap Duka Cita bagi Dokter yang Meninggal, Singgung Rasa Sedih Jokowi
Selain itu, ia berharap agar para pasien positif segera sembuh.
"Saya kira tema kita sore ini bagaimana Indonesia menghadapi Corona ke depan."
"Tapi sebelum membahas itu, saya kepengen mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya tentu saja kepada seluruh korban."
"Dan kemudian korban yang masih dirawat bisa pulih kembali," ujar Karni Ilyas.
Lantas, Pembawa Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) ini mengungkap apresiasi bagi para petugas kesehatan yang mau mempertaruhkan nyawanya demi menangani pasien Covid-19.
"Tapi yang saya lebih prihatin dan apresiasi adalah para dokter yang sekarang para dokter berjuang di garis depan," ucap dia.
Lantas, Karni Ilyas turut menyinggung soal keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD), sedangkan para tenaga medis harus bertaruh nyawanya menyelamatkan orang lain.
• Ini Riwayat Perjalanan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebelum Dinyatakan Positif Corona
Sehingga, Karni Ilyas menilai tak ada usaha yang lebih hebat dibanding mereka.
"Artinya mereka itu mempertaruhkan tidak hanya tenaga, tapi juga nyawa, dan sementara saya dengar kelengkapannya atau APD-nya juga serba kurang dan mereka bertaruh untuk melawan Corona."
"Jadi kalau kita menaruh slogan melawan Corona, bersama melawan Corona, yang kita lakukan belum apa-apa dibanding para dokter ini," ucap dia.
Karni Ilyas lalu mengungkap adanya dokter yang baru saja meninggal.
Meski demikian belum dapat dipastikan dokter yang disebutnya dari Rumah Sakit Prabumulih meninggal karena Virus Corona atau tidak.
"Apalagi di antara mereka (dokter) ini sudah ada enam atau tujuh yang meninggal, bahkan ini ada lagi laporan dari Prabumulih, Dokter Efrizal Syamsudin yang Direktur Rumah Sakit Prabumulih meninggal juga walaupun belum dipastikan positifnya Corona atau tidak," ungkapnnya.
• 300 Ribu Kasus Baru Covid-19 Terkonfirmasi di Seluruh Dunia, WHO Peringatkan Kasus Meningkat Pesat
Kemudian, Wartawan Senior ini lantas mengungkap data siapa saja dokter yang sudah meninggal saat menghadapi masalah Virus Corona.
"Tapi sebelumnya sudah ada tujuh yang meninggal kena positif Corona
1. Dokter Laurensius Pangabean di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Jakarta Timur.
2. Dokter Ucok Martin di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan.
3. Dokter Toni Danil Silitonga Tim Penanggulangan Covid Kasi P24 Binkes Kabupaten Bandung Barat.
4. Dokter Djoko Judodjoko Ketua PABI Bogor.
5. Dokter Adi Mirsa Putra.
6. Dokter Adio SPT.
7. Professor Bambang Sutrisna ini Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI meninggal di RS Persahabatan," ujar Karni Ilyas.
• Kisah Perawat Tangani Pasien Corona di Italia: Saya Hancur Berkeping-keping saat Pulang ke Rumah
Lihat videonya mulai menit ke-2:25:
Ali Ngabalin Terisak Sampaikan Duka Cita bagi Tenaga Medis yang Meninggal
Tenaga Ahli Kepala Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin turut menyampaikan duka cita pada sejumlah tenaga medis yang meninggal diduga akibat terpapar Virus Corona.
Dikabarkan sebelumnya ada enam dokter meninggal dunia saat menangani para pasien covid-19.
Hal itu diungkapkan Ali Ngabalin melalui sambungan telepon Apa Kabar Indonesia Malam TV One pada Senin (23/3/2020).
• Kabar Duka, Guru Besar UGM yang Positif Virus Corona Meninggal Dunia
Saat menyampaikan bela sungkawa tersebut, Ali Ngabalin terdengar seperti terisak.
Mulanya, ia mengatakan bela sungkawa atas nama Pemerintahan.
"Mengawali pernyataan ini saya memohon waktu untuk Mbak Putri atas nama Kantor Staf Presiden dan nama Pemerintah, kami menyampaikan bela sungkawa yang dalam atas kepergian dokter dan beberapa tenaga medis," ujar Ali Ngabalin mulai terisak.
Lantas, Ali Ngabalin turut membeberkan reaksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mendengar ada tenaga medis yang meninggal.
Ali Ngabalin menyebut, Jokowi menyampaikan rasa duka dengan suara yang jelas ada kesedihan di dalamnya.
Sehingga, kini ia berdoa agar tenaga medis gugur saat menangani pasien Virus Corona tak terjadi lagi.
"Terus terang tadi Bapak Presiden juga dengan suara Beliau menyampaikan rasa duka yang dalam, begitu juga dengan Kepala Staf."
"Seluruh rakyat Indonesia pasti merasakan itu dan kami menyampaikan rasa duka ini adalah bagian dari sebuah semangat kita mereka pergi dan kita akan perang melawan Corona, dan tidak boleh ada lagi yang jatuh korban," ungkap Ali Ngabalin.
• Viral Video Perawat Pakai APD Evakuasi Penumpang Bus yang Meninggal, Polisi Ungkap Penyebab Kematian
Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa kini empat dari 10 tower di Wisma Atlet siap digunakan untuk merawat para pasien Virus Corona.
"Yang kedua, seperti kita ketahui bahwa 10 tower yang sedang disiapkan itu empat di antaranya sudah siap pakai dan tadi juga dilaporkan Bapak Presiden bahwa ada beberapa pasien yang juga mempersiapkan diri untuk mendapatkan pelayanan," jelasnya.
Selain tower bagi para pasien, tower juga disediakan bagi para tenaga kesehatan hingga bagi Gugus Tugas Penanggulangan Virus Corona, yang dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo.
"Di samping itu tower-tower itu juga, ada tower bagi petugas kesehatan, tower bagi bapak ibu yang setiap saat akan mengawal peperangan dalam tanda petik, kita ini yaitu dari Badan Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal Doni Monardo yang kita tahu tak pernah gagal dalam tugasya kita doakan semoga Gugus Tugas akan kuat," pungkasnya.
• Alami Lonjakan, OPD Virus Corona di Sumedang Naik Jadi 1.807 Orang, Ini Penyebabnya
Lihat videonya mulai menit 0:18:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)