TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memberi peringatan khusus bagi anak muda terkait penyebaran Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Achmad Yurianto saat manyampaikan kondisi perkembangan Virus Corona di Indonesia pada Minggu (22/3/2020).
Achmad Yurianto atau yang akrab disapa Yuri mengatakan bahwa, anak muda yang terjangkit Virus Corona itu bisa saja menularkan penyakit tanpa dia sadari.
• Alasan Andrea Dian Galang Donasi untuk Sesama Pasien Positif Virus Corona: Im Okay but They Dont
Yuri menjelaskan, pihaknya sering menemukan kasus positif Virus Corona dengan gejala ringan bahkan tanpa gejala.
Sehingga, ia meminta masyarakat untuk berhati-hati.
"Kita sering mendapatkan kasus dengan Covid-19 positif dalam keadaan yang sakit ringan sehingga merasa tidak sakit atau bahkan tanpa gejala sama sekali," ujar Yuri seperti dikutip dari Kompas TV pada Senin (23/3/2020).
"Sadari bahwa ini menjadi bahaya, menjadi penting untuk bersama-sama kita kendalikan karena inilah penularan yang terjadi di masyarakat kita," sambungnya.
Kemudian, Yuri secara khusus memberi peringatan bagi anak muda.
Pasalnya, anak muda sering menghiraukan soal social distancing atau jarak sosial.
Apalagi, mereka juga terkesan abai mengingat daya tahan tubuh kaum muda yang masih kuat.
"Terutama pada kelompok umur yang masih muda. Sering kali karena kondisi fisiknya, sering kali karena kondisi imunitasnya jauh lebih baik maka tidak memperhatikan menjaga jarak," ucapnya.
Anak muda, sebutnya, bisa menjadi pembawa virus kepada orang-orang yang rentan tanpa ia sadari.
"Sehingga dia membawa virus ini tanpa gejala dan kemudian menularkan kepada keluarganya dan kita tahu di antara keluarga kita, mungkin ada yang rentan."
"Orang lanjut usia, atau orang yang memiliki penyakit-penyakit comorbid sebelumnya, seperti diabet yang sudah menahun, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya," jelas Yuri.
• WHO Ungkap Lockdown Kurang Efektif Cegah Sebaran Virus Corona: Bahayanya Penyakit akan Lompat Lagi
Padahal orang-orang yang rentan tersebut jika terkena Virus Corona akan lebih tinggi risiko kematiannya.
"Mereka-mereka inilah kalau tertular akan masuk dalam kondisi yang berat dan tidak menutup kemungkinan memberikan ancaman pada jiwanya," sambungnya.
Sehingga, Yuri meminta agar semua orang bisa bertindak kooperatif untuk bersama-sama mencegah penyebaran covid-19.
"Maka dari itu mari bersama-sama kita sadari, bagaimana kita harus bersikap dalam menghadapi pandemik global Covid-19 ini."
"Sehigga kita berharapkan bersama-sama kita mengurangi aspek penularan antar orang," tegas Yuri.
Lihat video berikut sejak menit awal:
Faktor Penyebaran Virus Corona di Indonesia Sangat Cepat
Wakil Kepala Lembaga Eijkman Intitute, Professor David Handojo Muljono menjelaskan beberapa faktor mengapa peningkatan Virus Corona di Indonesia sangat cepat.
Hal itu diungkapkan Professor David Handojo Muljono saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam tv One pada Minggu (22/3/2020).
Presenter bertanya apakah pasien Virus Corona di Indonesia cepat meningkat karena faktor cuaca.
• Istana Akui RSUD Tak Sesiap RS Rujukan Tangani Corona, Dany Amrul: Presiden Sudah Meminta Dilengkapi
Dengan tegas, Professor David Handojo Muljono langsung membantahnya.
Ia menegaskan bahwa penularan terjadi karena kontak.
Sedangkan, social distancing atau jarak sosial di Indonesia tidak sejak awal dilakukan.
"Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan cepatnya transmisi tersebut bukan karena cuaca, justru kontak."
"Dan pada saat itu memang belum diketahui atau belum ada kesepakatan harus Social Distancing," jelas Prof David.
Prof David mengatakan, cairan atau droplet pasien Virus Corona bisa menular ke orang lain jika saling berdekatan.
Semakin banyak cairan yang terhirup maka semakin banyak virus masuk.
• Aktris Andrea Dian Positif Corona, Ganindra Bimo Sampaikan Ungkapan Manis: Mencintaimu Lebih Lagi
"Tadi sudah disampaikan oleh Professor Tabrani bahwa jarak sangat penting, karena kita lihat kalau seseorang batuk itu misalnya atau bersin yang keluar dari pernafasannya adalah butiran-butiran air yang dia bertahan cukup lama dan itu terhirup."
"Makin banyak jumlah virus yang terhirup maka tentunya penyakit lebih banyak, artinya lebih banyak virus yang masuk," jelas dia.
Selain itu, adanya kontak pada barang-barang yang sudah tertempel Virus Corona lalu tidak cuci tangan dan kemdian tangan menempel pada wajah juga menyebabkan adanya penularan.
"Dan juga kontak yang lain, kalau kita memegang sesuatu lalu tidak sadar memegang bagian wajah kita yang mengandung mukosa itu juga bisa menyebabkan penularan," kata dia.
Meski demikian, menurutnya penularan karena dekat dengan penderita Virus Corona hingga terkena cairan dropletnya masih menjadi faktor terbesar penularan Covid-19.
"Tapi lebih intens kalau melalui udara ataupun partikel-partikel yang terhirup," ucapnya.
• Jenguk Pejabat yang Sakit, Bupati Bantul Isolasi Diri setelah Tahu Anak Buahnya Positif Corona
Lihat videonya mulai menit ke-3:25
(TribunWow.com/Mariah Gipty)