Virus Corona

6 Dokter yang Meninggal Diduga Kena Corona Tak Semua Spesialis Paru, IDI: Ada Masyarakat Tak Jujur

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Adib Khumaidi mengungkap risiko penanganan pasien Virus Corona.

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Adib Khumaidi mengungkap risiko penanganan pasien Virus Corona hingga menyebabkan enam dokter meninggal dunia. 

dr Adib Khumaidi sempat menyinggung kurangnya keterbukaan masyarakat menjadi satu di antara risiko penularan Virus Corona pada tenaga medis.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show Tv One pada Senin (23/3/2020), presenter mulanya bertanya apa kaitan dokter bedah dengan Covid-19.

Jokowi Sebut Fasilitas Wisma Atlet yang Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Corona, Muat Ribuan Pasien

Pasalnya, dalam enam kasus dokter meninggal di tengah wabah Virus Corona, tidak semuanya berprofesi sebagai dokter spesialis paru.

Sedangkan, Covid-19 adalah penyakit yang menganggu saluran pernafasan.

"Apa kaitannya dokter bedah dengan penanganan Covid-19?," tanya presenter tvOne, mempertanyakan adanya dokter bedah yang meninggal karena positif Corona.

Menanggapi hal tersebut, Adib mulanya menilai hal tersebut bisa terjadi karena sebagian besar penderita Covid-19 tak merasakan gejala apapun.

Hal ini tentu menjadi faktor penderita bisa saja menularkan virus tersebut, pada siapapun yang dijumpainya.

"Jadi memang tidak (menginfeksi) semua yang langsung menangani. Karena apa? Ada data di beberapa referensi, 80 persen yang Covid-19 positif itu asymptomatic carrier (pembawa tanpa gejala), dia enggak ada keluhan," jawab Adib.

Sri Sultan HB X Minta Warga di Yogyakarta Selalu Waspada Virus Corona: Doaku Seluruh Warga Sehat

Ia menyebutkan, bisa saja orang yang terjangkit Virus Corona tanpa gejala itu pergi ke dokter bedah untuk memeriksakan keluhan sakitnya yang lain.

Adib lantas menyebutkan, pada banyak kasus dimana penderita Virus Corona tidak jujur soal mereka pernah kontak dengan siapa saja.

"Dan tidak semuanya juga, mohon maaf, ini yang kita harus tekankan, masyarakat tidak menyampaikan secara jujur bahwa dia pernah kontak," jelas Adib.

"Karena kemudian ada keluhan yang (berhubungan dengan dokter) bedah dan kemudian dilakukan tindakan, akhirnya kita tidak tahu kalau dia ada positif."

"Dan kita kontak, dan ini sebenarnya adalah risiko buat kami di tenaga medis," ucap dia.

Adib mengatakan, sekarang ini dokter akan menekankan dan mendetailkan langkah-langkah yang diambil sebelum menangani seseorang.

1 PDP Virus Corona Covid-19 di RS Siloam Medan Meninggal Dunia, Keluarga Isolasi Diri

Meski demikian, hal itu bukan sesuatu yang mudah diterapkan.

"Ya artinya sekarang kalau di dalam pelayanan kita minta itu lebih ditekankan, didetailkan. Tapi di lapangan terus terang cukup sulit," lanjutnya.

Sebenarnya, ujar Adib, risiko terinfeksinya tenaga medis ini bisa diminimalisir dengan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD).

Namun menurut pengakuannya, mendapatkan APD saat ini cukup susah.

"Tapi yang kita dorong sekarang ya temen-temen untuk kemudian menggunakan alat proteksi diri yang standard."

"Problemnya, sekali lagi, itu sangat sulit didapatkan saat ini dan banyak yang kemudian akhirnya dengan secara terpaksa karena dia punya tugas pelayanan, dia harus kontak dengan pasien tanpa alat proteksi yang standar," jelas dia.

Lihat videonya sejak menit ke-3:10:

IDI Umumkan 6 Dokter Meninggal karena Tangani Wabah Virus Corona

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan, enam dokter yang bertugas menangani wabah virus corona ( Covid-19) di Indonesia meninggal dunia.

Lima orang dokter di antaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona. Adapun seorang dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi virus corona.

"Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid-19," demikian dilansir Kompas.com dari akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia, Senin (23/3/2020). 

Lima dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni dokter Hadio Ali Sp. S, dokter Djoko Judodjoko Sp. B, dokter Laurentius P Sp. Kj, dokter Adi Mirsa Putra Sp. THT dan dokter Ucok Martin Sp. P.

Adapun, dokter Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar Covid-19. Dokter yang menjabat sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat itu meninggal akibat kelelahan serta serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan agar sigap dari ancaman virus corona dan edukasi masyarakat agar terhindar dari Covid-19.

Soal Wabah Corona, Dokter Ari Fahrial Beri Imbauan Ini bagi Para Perokok: Kayak Orang Nantangin

"Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang mulia. Amin," imbuh keterangan itu. Jumlah dokter meninggal dunia yang disampaikan PD IDI ini diketahui lebih banyak dibanding yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona pada Minggu (23/3/2020) kemarin.

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto menyatakan, ada tiga dokter yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona. Ketiganya adalah dokter Hadio Ali Khazatsin, dokter Djoko Judodjoko, dan dokter Adi Mirsa Putra.

Pemerintah pun menyampaikan bela sungkawa dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian para tenaga medis itu.

Para dokter yang telah berjibaku dalam mengatasi dampak penyebaran virus corona dinilai telah mendedikasikan diri terhadap bangsa dan negara.

"Pemerintah bersedih untuk ini dan kami menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya. Yakinlah kita berada dalam pengabdian yang benar, profesional dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang dicintai ini," kata Yurianto dalam keterangan tertulis, Minggu. (TribunWow.com/Mariah Gipty, Kompas.com/Dani Prabowo)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI Umumkan 6 Dokter yang Menangani Wabah Corona Meninggal Dunia"