TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD angkat bicara terkait masalah Virus Corona.
Hal itu diketahui melalui acara Speed Talk yang diunggah YouTube Talk Show tvOne pada Sabtu, (21/3/2020).
Mahfud MD mengatakan, kepanikan pada masalah Virus Corona ini ada dua hal.
• Virus Corona Meningkat, Dokter Fariz Nurwidya Ungkap Rokok Bisa Turunkan Daya Tahan Saluran Napas
• Andrea Dian Mengaku Miliki Imun yang Berbeda dari 5 Pasien Virus Corona yang Lain, Ini Alasannya
Satu di antaranya ada orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, seperti menimbun barang.
"Kepanikan itu ya timbul karena memang orang panik, yang kedua memang ada orang yang mengambil kesempatan dari situ."
"Bikin isu yang gawat-gawat itu lalu orang-orang borong, mie apalagi masker," kata Mahfud MD pada Jumat (6/3/2020).
Akibatnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung mengadakan rapat meminta agar anak buahnya tidak ikut panik.
"Yaitu panik kan besoknya presiden langsung rapat tuh bahwa kita enggak usah takut pada Corona, karena yang lebih berbahaya kepanikan itu sendiri," ujarnya.
Saat ditanya apakah masalah wabah ini membahayakan bidang Pertahanan dan Keamanan, Mahfud MD awalnya menjawab tidak.
Namu, lalu ia menjawab bahwa kepanikan masyarakat itu bisa menganggu keamanan.
• Dinyatakan Positif Corona, Aktris Andrea Dian Minta Jangan Anggap Remeh: Tenaga Kesehatan Terbatas
"Pertahanan Keamanan bapak khawatir sampai ke sana enggak. Enggak sampai ke situ, keamanan saja."
"Ya keamanan dalam arti itu tadi ketertiban masyarakat, bukan kriminal konvesional, orang panik itu bisa mengganggu keamanan. Kalau orang panik itu akan mengganggu keamanan juga," jelas dia.
Lantas, Mahfud MD pun membeberkan arahan Jokowi kepada para menteri dalam menyikapi wabah Virus Corona.
Ia menjelaskan, Jokowi melarang semua menteri berbicara terlalu jauh soal penanganan serta perkembangan informasi wabah Virus Corona di Indonesia.
"Ya sama dengan yang diarahkan presiden, setiap kementerian, setiap menteri jangan bicara sendiri soal Corona kalau menyangkut soal penanganannya."