TRIBUNWOW.COM - Menyusul penetapan status Jakarta sebagai tanggap darurat bencana pandemi Virus Corona (Covid-19), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengambil langkah untuk menyerukan penghentian sementara kegiatan perkantoran di ibu kota.
Imbauan tersebut dikeluarkan oleh Anies melalui Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2020.
Anies meminta bagi kantor yang tidak bisa menghentikan aktivitas mereka, agar memperkecil jumlah pegawai di kantor, dan mengurangi semaksimal mungkin jam kerja mereka.
• Ini Alasan Jokowi Prioritaskan Rapid Test Corona di Jakarta Selatan, Tes Langsung Rumah ke Rumah
Dikutip dari YouTube Kompastv, Jumat (20/3/2020), Anies menekankan bahwa seruan tersebut bersifat penegasan kepada seluruh pengusaha di DKI.
"Kepada dunia usaha kita mengeluarkan seruan gubernur nomor 6 tahun 2020 yang menegaskan, ini statusnya seruan, tapi menegaskan bahwa seluruh kegiatan perkantoran untuk sementara waktu dihentikan, menutup fasilitas operasional, dan tidak melakukan kegiatan di perkatoran, tetapi lakukan kegiatan di rumah," paparnya.
Anies menyadari tidak seluruh kantor dapat menghentikan kegiatan harian mereka.
Maka alternatif yang diberikan oleh Anies adalah mengurangi sebanyak mungkin jumlah pekerja di kantor, dan jam kerja para pegawai yang memang harus masuk ke kantor.
"Bagi perusahaan yang tidak dapat menghentikan total, maka diminta untuk mengurangi kegiatan tersebut sampai batas paling minimal, minimal jumlah karyawannya, minimal waktu kegiatannya, dan minimal fasilitas operasionalnya," jelas Anies.
"Serta mendorong sebanyak mungkin karyawan bekerja dari rumah."
Anies juga menyinggung soal surat edaran Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, terkait perlidnungan pekerja, dan buruh selama wabah Covid-19 berlangsung.
Ia meminta agar seluruh pengusaha mengikuti, dan taat terhadap imbauan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
"Kita berharap ditaati oleh dunia usaha, karena bagaimanapun juga langkah yang kita lakukan hanya bisa efektif bila semua serentak melakukannya," jelasnya.
"Kita berharap ini semua ditaati, dan jajaran Pemprov dengan Satgas di DKI terus bekerja untuk memastikan bahwa kita bisa ikut mencegah percepatan penularan Covid-19," sambung Anies.
Seruan Anies akan berlaku selama 14 hari, terhitung sejak Senin (23/3/2020).
• Jokowi Siap Distribusikan Obat Corona Langsung ke Rumah Pasien: Sudah Dicoba oleh 1, 2, 3 Negara
Data kasus positif Covid-19 pada Jumat (20/3/2020), terhitung sudah mencapai angka 369 kasus.
Jumlah pasien meninggal telah mencapai angka 32 jiwa.
Diketahui pada Kamis (19/3/2020) korban jiwa berada di angka 25.
Sedangkan pasien yang telah sembuh berjumlah 17 orang yang kini telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-10.00:
Achmad Yurianto: Kita Tidak Harus Menunggu Adanya Obat
Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto menegaskan, proses kesembuhan pasien positif Covid-19 tidak memerlukan obat maupun vaksin tertentu.
Yuri menjelaskan hal yang menjadi kunci kesembuhan pasien adalah sistem imunitas yang baik.
Hal tersebut ia perkuat dengan data-data pasien positif Covid-19 yang telah sembuh.
• Dokter RSUP Persahabatan Luruskan soal Foto Dramatis Tenaga Medis Tangani Corona: Tidak Mutlak Benar
Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (20/3/2020), awalnya Yuri menjelaskan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang kesembuhannya berasal dari diri sendiri.
"Kita pahami penyakit ini adalah self limited disease, artinya bisa sembuh sendiri, berbasis pada imunitas," ujarnya.
Yuri menegaskan bahwa dalam memerangi Covid-19, Indonesia tidak perlu menunggu munculnya obat maupun vaksin tertentu.
"Kita tidak harus menunggu adanya obat yang definitif untuk mengobati ini, ataupun vaksin yang definitif untuk melawan penyakit ini (Corona/Covid-19)," paparnya.
Ia lanjut menyinggung soal data kesembuhan pasien di dunia yang lebih banyak dibanding dengan yang meninggal.
"Karena pasien yang sembuh jauh lebih banyak, kalau kita melihat data global, dibanding yang meninggal," terangnya.
"Artinya memang upaya-upaya untuk meningkatkan status imunitas, itu menjadi kunci untuk kita," lanjut Yuri.
Yuri juga membuka data pasien-pasien positif Covid-19 di Indonesia yang telah sembuh, sebagian besar sembuh tanpa adanya perawatan menggunakan obat-obatan tertentu.
"Kita perbaiki kondisi imunnya, dan kita perbaiki status imunitasnya, Alhamdulillah sembuh dengan baik," ucapnya.
Atas dasar tersebut, Yuri mengatakan kunci dari penekanan penyebaran Covid-19 terletak pada tindakan preventif yakni social distancing atau pemisahan jarak sosial.
Yuri lalu menjelaskan tiga hal yang akan dikerjakan oleh pemerintah dalam menangani Covid-19.
Pertama adalah terus mengimbau social distancing, kemudian, kedua adalah sosialisasi terkait protokol orang yang merasakan sakit, kapan harus ke rumah sakit, dan harus mencari pengobatan di mana.
Lalu sosialisasi bagaimana cara mengisolasi diri sendiri hingga sembuh, dan bagaimana cara berkonsultasi dengan pihak berwenang selama masa isolasi.
Yuri mengatakan pemerintah juga telah mempersiapkan layanan informasi terkait Covid-19, yakni di 119 ekstensi 9, kemudian merangkul halodoc, dan SehatPedia.
(TribunWow.com/Anung)