Virus Corona

Italia Miliki Angka Kematian Tertinggi karena Corona, 475 Orang Meninggal dalam Waktu 24 Jam

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang turis muda yang mengenakan masker pelindung dan topeng karnaval berfoto di sebuat tempat di Venesia, Senin (24/2/2020). Sebuah karnaval tahunan telah dibatalkan karena wabah Covid-19 virus corona baru di Italia Utara. Lebih dari 2000 orang warga Italia telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan membuat Italia sebagai negara terbanyak di Eropa yang terinfeksi virus corona.

TRIBUNNEWS.COM - Italia mencatat kematian tertinggi yang terbaru karena virus Corona.

Dalam sehari, 475 orang meninggal akibat Covid-19, Rabu (18/3/2020).

Menurut coronavirus.thebaselab.com, total kematian di Italia mencapai 2.978 jiwa, per Kamis (19/3/2020).

BBC.com melaporkan, Lombardy menjadi wilayah yang paling parah terkena wabah Corona.

Di Lombardy, tercatat 319 kematian dalam satu hari.

Sebelumnya, data resmi pemerintah setempat mencatat kematian tertinggi di Italia sebanyak 368 orang dalam sehari, Senin (16/3/2020).

 

Grafik kematian akibat virus Corona di Italia. (John Hopkins University/BBC)

Italia adalah negara yang paling parah terkena dampak Covid-19 di dunia setelah China.

Hingga berita ini diturnkan, 35.713 orang telah terinfeksi Corona.

Sementara itu, 4.025 orang telah sembuh.

Pemerintah Italia telah melakukan lockdown selama hampir dua minggu.

Hal itu dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus.

Warga diminta untuk tetap tinggal di rumah.

Meskipun begitu, jumlah kematian terus meningkat.

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Direktur kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan beberapa faktor terkait jumlah kematian yang tinggi di Italia.

Jumlah kasus dalam sistem kesehatan dan tingginya jumlah lansia di Italia dianggap menjadi alasan.

Apa yang terjadi di seberang perbatasan Eropa?

Turis yang mengenakan masker pelindung pernafasan, berada di luar Monumen Colosseo di pusat kota Roma, Italia. ((AFP/Andreas Solaro))

Para pelancong dari luar Uni Eropa ditolak dari bandara dan perbatasan.

Sebanyak 27 negara Eropa telah memberlakukan larangan kunjungan selama 30 hari untuk menghentikan penyebaran virus Corona.

Para pemimpin Uni Eropa telah menyepakati beberapa hal.

Larangan diberlakukan, kecuali untuk orang Eropa yang akan pulang ke negara sendiri atau bagi pekerja lintas batas.

Selain itu, warga negara Inggris juga tidak termasuk untuk dilarang, karena kesepakatan sementara Brexit masih mengikat Inggris dengan aturan Uni Eropa.

Larangan tersebut secara khusus mencakup semua negara Uni Eropa serta negara-negara di dalam zona bebas perbatasan Schengen, termasuk Islandia, Swiss, Norwegia, dan Liechtenstein.

Semua warga negara akan diberikan bantuan untuk pulang.

Jerman mengatakan akan melanjutkan perjalanan untuk menerbangkan puluhan ribu turis yang berada di luar negeri, dari Maroko dan Mesir ke Filipina dan Argentina.

WHO Tetapkan Eropa Sebagai Pusat Pandemi Virus Corona di Dunia

Eropa ditetapkan sebagai pusat pandemi virus Corona di dunia.

Hal itu disampaikan oleh Dirjen World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (13/3/2020) waktu setempat.

Pernyataan tersebut dideklarasikan ketika beberapa negara Eropa melaporkan peningkatan tajam dalam infeksi dan kematian akibat Corona.

"Eropa sekarang telah menjadi pusat pandemi, dengan lebih banyak kasus dan kematian yang dilaporkan di seluruh dunia, selain dari China," katanya, dilansir BBC.com.

Dirjen WHO itu menambahkan, lebih banyak kasus yang dilaporkan setiap hari sekarang, dibandingkan di China.

Oleh karena itu, Tedros mendesak negara-negara untuk melakukan langkah-langkah agresif, mobilisasi masyakarat, dan jarak sosial untuk menyelamatkan diri.

Kontrol juga diberlakukan di lebih banyak perbatasan di Eropa.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus yang cepat.

"Jangan biarkan ini semakin menjadi-jadi," kata Tedros.

Apa yang dilakukan negara-negara Eropa untuk mengatasinya?

Penumpang yang mengenakan masker wajah, di tengah kekhawatiran tentang wabah COVID-19, menunggu di luar terminal kedatangan di Bandara Linate di Milan, Italia. Minggu (8/3/2020). (AFP/Piero CRUCIATTI) 

PM Spanyol, Sanchez mengatakan, pemerintah akan memobilisasi semua sumber daya negara untuk melindungi kesehatan warga.

Langkah tersebut akan membatasi kepergian masyarakat dan melarang akses ke tempat-tempat tertentu hingga 15 hari.

"Kemenangan tergantung pada kita masing-masing," kata Sanchez.

"Mencuci tangan dan tetap tinggal di rumah juga termasuk heroik," imbuhnya.

Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris juga melarang semua perjalanan ke beberapa wilayah Spanyol, kecuali perjalanan penting.

Sementara itu, pemerintah Italia telah mengunci negara.

Setidaknya, 10 negara lain di Eropa turut memberlakukan penutupan perbatasan, antara lain :

  • Denmark: Menutup perbatasan untuk pengunjung asing mulai Sabtu (14/3/2020)
  • Republik Ceko: Melarang semua orang asing memasuki negara, kecuali mereka yang memiliki izin tinggal. Larangan sebagian besar warga negaranya sendiri agar tidak pergi.
  • Slovakia: Menutup perbatasan untuk semua orang asing kecuali yang memiliki izin tinggal.
  • Austria: Menutup tiga batas perlintasan darat dengan Italia untuk semua orang asing, kecuali yang memiliki sertifikat medis yang dikeluarkan dalam waktu empat hari. Tidak ada batasan pada warga negara Austria.
  • Ukraina: Menutup perlintasan perbatasan ke orang asing (kecuali diplomat) selama dua minggu.
  • Hongaria: Menutup perbatasan darat dengan Austria dan Slovenia.
  • Polandia: Mulai hari Minggu (15/3/2020) akan menutup perbatasan dengan pengunjung asing.

Belgia, Prancis, Swiss, dan beberapa wilayah Jerman adalah negara-negara terakhir yang meliburkan sekolah.

Ada juga pembatasan luas pada pertemuan besar dan penutupan teater, restoran, dan bar.

Bundesliga Jerman, satu-satunya dari lima liga sepak bola besar Eropa yang masih dimainkan, akan menangguhkan pertandingan di dua divisi teratas mulai Selasa (17/3/2020).

Louvre Paris, museum seni terbesar di dunia, mengumumkan akan ditutup mulai Jumat, begitu juga Menara Eiffel.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kematian Tertinggi karena Corona, 475 Orang Meninggal dalam Sehari di Italia