TRIBUNWOW.COM - Setelah sempat mengatakan jumlah kematian karena kasus Covid-19 di Indonesia belum ada penambahan, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengoreksi kabar tersebut.

Pemerintah memperbaharui data kasus pasien positif yang meninggal menjadi 7 orang, pada Selasa (17/3/2020) malam.

Sebelumnya dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (17/3/2020) sore, bersama Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Yurianto mengabarkan bahwa jumlah pasien meninggal tetap 5 orang.

• UPDATE Wabah Corona di Indonesia: 172 Orang Positif Covid-19, 9 Sembuh, 7 Meninggal Dunia

Jumlah tersebut masih sama dengan angka yang diumumkan dalam konferensi pers yang dilakukan pada Sabtu (14/3/2020).

Padahal, ada beberapa kepala daerah telah mengabarkan bahwa terdapat kasus kematian pasien positif Virus Corona di wilayahnya.

Dilansir Kompas.com, selang beberapa jam kemudian, Yurianto mengungkapkan adanya penambahan  jumlah pasien yang meninggal.

Ia mengaku baru mendapat data tambahan tersebut.

"Tujuh (yang meninggal)," kata Yurianto.

"Saya umumkannya jam berapa, terus saya dikasih tahu rumah sakitnya jam berapa, Kan kita enggak pernah mempermasalahkan angka, wong ini suatu yang dinamis, bergerak terus," sambungnya.

Pada Selasa (17/3/2020), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengumumkan seorang pasien positif Covid-19 meninggal di RSUP Kariadi Semarang.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan pasien positif Virus Corona tersebut meninggal pada dini hari sekitar 03.48 WIB.

• Viral Mbah Lukita Pasien Meninggal di Parkiran RSUD Jepara, IGD Penuh dan Datang Tanpa Surat Rujukan

Yurianto membenarkan penambahan dari Jawa Tengah tersebut, namun ia tidak merinci satu kasus lainnya.

Data tersebut belum didapat Yurianto saat melakukan konferensi pers pada Selasa (17/3/2020) sore, sehingga ia masih mengumumkan ada 5 orang penderita Covid-19 yang meninggal.

Seperti yang dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com,  pada Selasa sore, Yurianto mengabarkan bahwa jumlah pasien positif Corona di Indonesia bertambah menjadi 172 orang.

"Ada penambahan kasus baru lagi sebanyak 20 orang dari pemeriksaan spesimen yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan, dan ditambah lagi 6 orang dari spesimen yang diperiksa oleh Universitas Airlangga, sehingga total saat ini adalah 172 kasus di mana kasus meninggal tetap 5," ujar Yurianto.

Penambahan terbanyak dikatakan berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.

Disampaikan juga bahwa terdapat sembilan pasien dinyatakan sudah sembuh dan diperbolehkan pulang.

(TribunWow.com)