Virus Corona

Siaga Lonjakan Pasien Positif Corona, Ini Strategi Achmad Yurianto, Optimis Bulan April Terkendali

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Konferensi Pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (18/3/2020)

TRIBUNWOW.COM - Angka kasus positif Virus Corona (COVID-19) di Indonesia kian hari semakin naik.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan kenaikan jumlah pasien positif COVID-19 masih akan terus terjadi untuk beberapa waktu ke depan.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat memberikan Konferensi Pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (18/3/2020).

Petugas medis membawa pasien ke dalam ruang isolasi Gedung Pinere RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menerima total 31 pasien dengan status dalam pemantauan dan pengawasan berkaitan dengan virus Covid-19 atau virus Corona dan saat ini masih diobservasi secara intensif. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ini Link Portal Resmi soal Virus Corona Covid 19, Berisi Informasi Penting hingga Materi Edukasi

Menghadapi lonjakan pasien yang diprediksi akan semakin drastis, Yuri mengatakan pemerintah telah mempersiapkan cara untuk menanggulangi banyaknya pasien positif COVID-19.

Dikutip dari YouTube tayangan langsung BNPB Indonesia, Rabu (18/3/2020), awalnya Yuri menjelaskan mengapa jumlah pasien positif COVID-19 akan terus meningkat.

Ia menyebutkan ada dua faktor naiknya kasus COVID-19, yakni hasil dari pelacakan atau contact tracing yang dilakukan oleh pemerintah.

Faktor lainnya adalah kesadaran dari masyarakat yang mulai memeriksakan diri mereka ketika merasa ada yang tidak beres dengan kondisi kesehatan mereka.

"Perkembangan secara keseluruhan memang pada saat ini sedang akselerasi untuk menjadi semakin naik, jumlah penderita," kata Yuri.

Yuri mengatakan naiknya jumlah pasien positif COVID-19 masih berada dalam kondisi yang wajar, dan sudah diperhitungkan.

"Ini kita maklumi, dan ini juga menjadi gambaran yang lazim di beberapa negara lain, terkait dengan fase-fase awal munculnya kasus positif COVID ini," jelas Yuri.

Ia menambahkan pemerintah optimis pada April nanti, situasi penanganan wabah COVID-19 di Indonesia sudah dapat terkendali.

"Diharapkan pada bulan April kita sudah mulai bisa melihat hasilnya, dan kita berharap bahwa ini akan sudah mulai terkendali," ujar Yuri.

"Saat sekarang memang betul sedang naik."

"Contact tracing kita lakukan secara intens."

"Kedua adalah kesadaran dari seluruh masyarakat," lanjutnya.

Yuri mengatakan dalam rangka mempersiapkan lonjakan pasien yang begitu banyak, pemerintah akan mempersiapkan berbagai fasilitas kesehatan untuk memastikan seluruh kasus dapat ditangani dengan baik.

"Ini sebuah tantangan besar bagi kita bersama, pada saat keingintahuan masyarakat semakin meningkat, tentunya sarana, fasilitas untuk agar mereka tahu melalui laboratorium, itu juga harus kita tingkatkan," papar Yuri.

"Kalau tidak demikian maka akan terjadi gap (jarak), dan ini akan menimbulkan permasalahan."

"Ini yang akan kita lakukan di dalam minggu-minggu ke depan," imbuh Yuri.

 Lihat videonya di bawah ini:

Anies Baswedan: Angka Sangat Mungkin Meningkat Secara Luar Biasa

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah memperingatkan warganya agar serius dalam menghadapi COVID-19.

Ia memperingatkan apabila terus-terusan tidak bertindak sigap menghadapi COVID-19, maka angka kasus positif dapat terus bertambah drastis.

Dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa (17/3/2020), Anies menegaskan bahwa semua pihak ingin wabah COVID-19 segera diselesaikan.

"Kita ingin ini bisa diselesaikan dengan cepat, tapi hanya bisa dikerjakan apabila semua terlibat," kata Anies.

"Ini butuh kesadaran bahwa masalah ini serius, ini bukan masalah yang jauh dari kita," lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Selasa (17/3/2020) (youtube tvOneNews)

• Najwa Shihab Berbagi Curhatan Pekerja di Tengah Corona: Security, Driver Ojol, Kalian Juga Pahlawan

 Anies menjelaskan untuk menyelesaikan penyebaran COVID-19, dibutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat.

Ia lalu membahas soal kebijakannya tempo hari yang membatasi jumlah transportasi umum yang menyebabkan antrean panjang di luar ruangan.

Anies mengatakan hal tersebut adalah pesan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa situasi ibu kota kini sedang genting dalam menghadapi wabah COVID-19.

"Jakarta menghadapi situasi yang tidak biasa, dan ini membutuhkan semua disiplin untuk melakukan ini," kata Anies.

Anies juga menambahkan soal skenario terburuk apabila warga DKI tak kunjung siap dan waspada dalam menangani wabah COVID-19.

"Bila kita tidak melakukan ini maka situasi bisa memburuk, dan kalau memburuk, konsekuensinya terlalu besar," ujarnya.

"Konsekuensi pada kesehatan itu nomor satu."

"Angka sangat mungkin meningkat secara luar biasa, dan kalau meningkat luar biasa, artinya membutuhkan perawatan, artinya butuh tenaga medis, fasilitas medis," sambung Anies.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menjelaskan bahwa Jakarta memang memiliki sejumlah rumah sakit yang telah ditunjuk untuk menghadapi COVID-19.

Namun bukan berarti seluruh rumah sakit tersebut memiliki kuota yang tak terbatas untuk menangani pasien positif COVID-19.

"Ini bukan rumah sakit yang bisa menampung orang tanpa batas, dan ini harus kita jaga, karena itu lah penularan ini harus dicegah oleh semuanya," terangnya.

• Tito Karnavian Puji Kecepatan Anies Baswedan Atasi Corona: Sudah Banyak yang Dilakukan Beliau

(TribunWow.com/Anung)