TRIBUNWOW.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi memberikan imbauan kepada semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di luar negeri.
Dilansir TribunWow.com, Retno Marsudi meminta para WNI segera kembali ke Tanah Air.
Inbauan tersebut tidak terlepas dengan maraknya penyebaran Virus Corona dan sudah ditetapkan sebagai pandemi global.
Beberapa negara juga telah memberlakukan lockdown yang berdampak pada akses transportasi.
• UPDATE Uji Coba Pertama Vaksin Virus Corona di Amerika Serikat, Kapan Bisa Digunakan?
Maka dari itu, dikutip dari tayangan Youtube KOMPASTV, Rabu (18/3/2020), Retno Marsudi meminta WNI yang masih berada di negara lain segera pulang, sebelum negara tersebut menetapkan status lockdown.
Dengan begitu tentunya akan menyulitkan akses transportasi untuk bisa kembali ke Indonesia nantinya.
Selain itu, Retno Marsudi juga berharap WNI yang saat ini sudah berada di Indonesia tidak melakukan berpergian jauh, apalagi ke luar negeri.
"Pemerintah menghimbau dengan sangat agar warga negara Indonesia membatasi bepergian ke luar negeri, kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda," ujar Retno Marsudi.
"Untuk warga negara indonesia yg saat ini sedang bepergian ke luar negeri, diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh lagi," sambungnya.
Imbauan juga ditujukan untuk para WNA yang akan berunjung ke Indonesia.
Retno Marsudi menegasan akan melakukan pengawasan ketat kepada para pendatang.
Dirinya menangguhkan visa kunjungan kedatangan, serta bebas visa diplomatik dan dinas selama satu bulan.
Selain itu para WNA juga diminta untuk melampirkan surat keterangan sehat dari otoritas kesehatan negara asal.
• Cerita Pasien 03, Dibangunkan Dokter Jam 2 Pagi hingga Kembali Tidur setelah Tahu Terinfeksi Corona
"Setiba di tanah air wajib mengisi kebijakan bebas visa kunjungan," ucap Retno Marsudi.
"Visa kunjungan saat kedatangan dan bebas visa diplomatik dan dinas ditangguhkan selama satu bulan."
"Oleh karena itu setiap orang asing yang akan berkunjung ke indonesia diharuskan memiliki visa dari perwakilan republik indonesia sesuai dengan maksut dan tujuan kunjungan."
"Pada saat pengajuan visa harus melampirkan surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan yang berwenang di masing-masing negara," pungkasnya.
Simak videonya:
Achmad Yurianto Prediksi Lonjakan Besar Pasien Positif Corona di Indonesia
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami kenaikan pasien positif COVID-19 dalam jumlah yang cukup besar.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengadakan konferensi pers, Selasa (17/3/2020).
Lonjakan pasien positif COVID-19 dijelaskan Yuri, terjadi karena sejumlah hal, mulai dari hasil tracing pemerintah, hingga kesadaran masyarakat Indonesia.
• Pasien Positif Virus Corona Tambah 38 Orang, Jadi 172, 4 Provinsi Ini Jadi Penyumbang Terbanyak
"Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan nantinya," kata Yuri dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (17/3/2020).
Yuri lalu menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan naiknya jumlah pasien positif COVID-19, di antaranya adalah hasil dari melacak kontak pasien positif COVID-19, dan kesadaran dari masyarakat.
"Ini disebabkan karena satu, contact tracing aktif kita laksanakan," kata Yuri.
"Kedua, edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilaksanakan, sehingga masyarakat pun sudah mulai menyadari bahwa mereka juga harus waspada."
Yuri mengatakan semakin naiknya tingkat kewaspadaan dan kesadaran pemerintah, maka mereka semakin memerhatikan kondisi kesehatan tubuh mereka.
Ia menambahkan tidak semua pasien yang melakukan kontak akan dilakukan pemeriksaan swab.
Pemeriksaan swab, nantinya hanya akan dilakukan terhadap pasien tertentu sesuai pertimbangan dokter.
Salah satu pertimbagannya adalah intensitas kontak dengan pasien positif COVID-19.
"Beberapa yang kemudian merasa memiliki kontak dekat, dengan kasus positif yang sudah kita nyatakan, melaksanakan konsultasi kepada dokter, di berbagai rumah sakit, dan di antara mereka tentunya ada yang diputuskan oleh dokter untuk dilakukan pemeriksaan swab," papar Yuri.
Yuri menegaskan karena kunci penanganan COVID-19 ada di masyarakat, maka pemerintah akan terus melakukan edukasi soal penanganan virus asal Wuhan, Hubei, China itu.
"Seluruhnya akan kita edukasi, paling tidak untuk memahami COVID-19 ini apa, bagaimana menularnya, dan bagaimana mencegahnya," jelasnya.
"Mereka akan tahu betul apa yang harus dilakukan, mana kala merasa badannya tidak enak, atau merasa ada sesuatu yang mengganggu pada aspek kesehatannya," tandasnya.
• Tito Karnavian Puji Kecepatan Anies Baswedan Atasi Corona: Sudah Banyak yang Dilakukan Beliau
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-10.36:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)