TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon blak-blakan mengkritik pemerintah soal penanganan Virus Corona.
Dalam penuturannya, Fadli Zon sempat membenarkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan agar pemerintah jangan menyia-nyiakan waktu untuk menangani Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (11/3/2020), mulanya Fadli Zon menilai pemerintah Indonesia selama ini terlalu menyia-nyiakan waktu yang ada.
• 5 Tokoh Ternama Positif Virus Corona, Mulai dari Artis Hollywood Tom Hanks hingga Menkes Inggris
Menurutnya, pemerintah hanya sering menegaskan bahwa Indonesia tak akan terkena Virus Corona.
"Tentu kita apresiasi ya apa yang dilakukan, tapi sebenarnya banyak waktu yang terbuang begitu saja selama mungkin dua bulan ya."
"Karena kita sibuk dengan upaya untuk menegasikan bahwa tidak mungkin Indonesia ini akan terserang Corona," ujar Fadli Zon.
Lantas, ia secara khusus mengkritik Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, yang dianggapnya tidak menunjukkan komunikasi yang baik bagi publik.
"Bahkan pernyataan-pernyataan Menteri Kesehatan itu banyak yang kontraproduktif, menunjukkan bahwa public communication atau komunikasi publik dari menteri kesehatan ini sangat buruk."
"Misalnya mengatakan masker untuk orang sakit, 'Difteria saja kita hadapi apalagi cuma corona', terus juga 'Virus flu lebih berbahaya dari corona'," ucap dia.
Menurutnya, Terawan terkesan meremehkan virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
• Tom Hanks dan Istri Positif Virus Corona, Banjir Doa dari Artis Hollywood hingga Yuni Shara
"Jadi menganggap enteng, ada kesan angkuh atau sombong menghadapi ini."
"Kemudian ada berita tentang influencer sampat 72 miliar dan lain-lain, ini menunjukkan menurut saya kita sibuk dengan permukaan tapi tidak menyiapkan dalam waktu yang disediakan ketika itu," kritik dia.
Politikus Gerindra ini mengganggap, pemerintah selama ini sibuk membantah bahwa Indonesia tak akan terserang Virus Corona.
"Kalau kita sudah tahu Desember, Januari harusnya protokol mitigasi bencana kita sudah jelas."
"Kita sibuk untuk melakukan self denial, 'Tidak ada, tidak ada, Indonesia kuat, Indonesia bebas'," ucapnya.