TRIBUNWOW.COM - Perhatian publik tertuju pada kasus pembunuhan tak lazim yang dilakukan oleh NF, gadis 15 tahun yang membunuh tetangganya sendiri APA (6).
Ada sejumlah analisa yang menduga bahwa NF menunjukkan sifat psikopat lantaran tidak adanya penyesalan dalam perbuatannya.
Menanggapi hal tersebut Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan apa saja bahaya dari seorang psikopat.
• Ayah Korban Ungkap Keseharian ABG Pembunuh Bocah 6 Tahun di Jakarta: Tegur Sapa Juga Belum Pernah
Dikutip dari acara METRO PAGI PRIMETIME, Minggu (8/3/2020), Reza mengatakan seorang psikopat yang melakukan kejahatan akan lebih rawan kembali mengulanginya lagi.
Berdasarkan studi yang ada, tingkat residivisme (pengulangan aksi kriminal -red) pada psikopat lebih tinggi dari orang biasa
"Studi mengatakan bahwa tingkat residivisme yang dilakukan oleh orang-orang psikopat jauh lebih tinggi dari pada orang-orang non psikopat," papar Reza.
Hal tersebut terjadi lantaran orang-orang psikopat tidak bisa merasakan emosi yang sensitif terhadap sekelilingnya.
"Karena proses kerja otaknya memang berbeda dari orang-orang kebanyakan, empatinya menjadi hambar," ujar Reza.
"Itu lah yang kemudian menyebabkan tingkat residivismenya menjadi tinggi, bukan persoalan kepribadian saja atau perilaku saja," sambung Reza.
Reza mengatakan total ada tiga faktor yang dapat membentuk kepribadian seseorang.
Pertama ia menyoroti soal faktor perceraian yang mengakibatkan rusaknya kasih sayang dari orangtua.
"Diyakini sebagai salah satu penyebab mengapa kemudian anak mengalami proses tumbuh kembang secara tidak sehat, dan kemudian menjadi pelaku kenakalan atau pelaku kejahatan," terang Reza.
Kemudian faktor kedua adalah kondisi perekonomian.
"Bagaimana kondisi perekonomian lagi-lagi juga disebut sebagai salah satu faktor yang cukup kuat membentuk perilaku jahat," kata Reza.
Lalu faktor terakhir adalah apa yang menjadi asupan anak, yakni tontonan, bacaan, dan hal serupa lainnya.
"Apapun yang kita tonton, simak, baca, itu akan bisa mempengaruhi perilaku kita lewat proses peniruan," ucap Reza.
Reza juga menambahkan bahwa mendapat asupan bacaan maupun tontonan yang sarat kekerasan, bukan berarti dapat dipastikan akan mengubah perilaku seseorang.
"Tidak serta merta orang yang menonton kekerasan akan menjadi pelaku," ucapnya.
Merujuk dari kondisi NF yang masih anak-anak, Reza mengatakan orang yang paling berperan dalam pembentukan perilakunya adalah orangtua, keluarga besar, dan lingkungan masyarakat.
• Ayah Korban Sudah Anggap Keluarga Gadis Pembunuh Anaknya seperti Saudara: Enggak Punya Pikiran Jelek
Perilaku Tak Lazim Pelaku
Pihak kepolisian mengakui kasus NF (15) merupakan kasus yang unik karena tak nampak sedikit pun penyesalan dari pembunuh yang masih duduk di bangku SMP itu.
Belakangan diketahui beberapa informasi yang menunjukkan sejumlah perilaku tak lazim yang pernah dilakukan oleh NF.
Berikut ini adalah beberapa perilaku tak wajar yang pernah dilakukan oleh NF.
1. Lempar Kucing dari Lantai 2
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa NF terbiasa menyiksa hewan tanpa alasan yang jelas.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (8/3/2020), perilaku NF suka menyiksa binatang diketahui sudah dilakukan sedari kecil.
"Sejak kecil pelaku senang bermain dengan binatang dan membunuh binatang dengan gampang," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (8/3/2020).
NF yang diketahui memiliki peliharaan kucing, bahkan tidak segan melempar hewan peliharaannya apabila dirinya sedang merasa kesal.
"Dia mempunyai hewan kesayangan, hewan peliharaan kucing. Tapi kalau lagi kesal, (kucing) itu bisa juga dilempar dari lantai 2 (rumah tersangka)," ungkap Yusri.
• Retno Listyarti Soroti Film Chucky soal Kasus ABG Bunuh Bocah: Meniru yang Mereka Anggap Keren
2. Tusuk-tusuk Cicak dan Katak Pakai Garpu
Perilaku kekerasan terhadap hewan tidak hanya dilakukan NF kepada peliharaannya.
Ia juga kerap menyiksa binatang-binatang di sekitarnya tanpa alasan yang jelas.
"Dari pengakuannya, ya ada kodok dalam keadaan hidup pun bisa di tusuk-tusuk pakai garpu. Dia temukan cicak, juga begitu," ungkap Yusri.
3. Puas Bunuh Korban
NF mengaku kepada polisi bahwa ia puas telah membunuh APA, yang merupakan kerabat adiknya sendiri.
"Ditanyakan oleh penyidik, 'bagaimana perasaannya setelah kejadian ini', satu yang paling gampang dan dikatakan (Saya puas)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus seperti dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu (7/3/2020).
Tak tampak sedikit pun penyesalan dari NF yang telah menghilangkan nyawa gadis malang yang bahkan belum menginjak bangku pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) itu.
"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," imbuhnya di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020) siang.
• Bocah 6 Tahun Dibunuh ABG 15 Tahun Tetangganya Sendiri, Ayah Korban: Kalau Bisa Hukuman Mati
4. Gemar Film Horor dan Kekerasan
Dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu (7/3/2020), Yusri mengatakan bahwa pelaku juga gemar menonton film-film horor dan kekerasan.
Film tersebut di antaranya adalah Chucky dan Slender Man.
Chucky merupakan film favorit NF.
Chucky diketahui merupakan film Holywood yang mengisahkan boneka hidup yang sering meneror manusia.
"Bahkan ada film Chucky, itu hobinya," ungkap Yusri Yunus.
• Ngaku Puas Bunuh Bocah 6 Tahun, Pembunuh Belum Bisa Dijadikan Tersangka, Ini Penjelasan Polisi
Selain film Chucky, NF juga menggemari film Slender Man.
Bahkan, tokoh hantu dalam film Slender Man menjadi karakter favorit NF.
"Ini adalah salah satu tokoh favoritnya, (Slender Man), ini kisah tentang film kekerasan dan horor," ungkap Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro.
Slender Man merupakan film horor yang mengisahkan sosok misterius mengenakan jas yang gemar menculik manusia.
Slender Man digambarkan seperti manusia berjas tanpa wajah, dengan tubuh yang sangat kurus, disertai akar-akar pohon di belakang tubuhnya.
Kegemaran NF pada Slender Man tampak dalam gambaran-gambaran anak tersebut di buku tulisnya.
NF sering menggambar sosok yang menyerupai Slender Man.
Susatyo menjelaskan, dengan barang-barang bukti tersebut, pihaknya akan menyelidiki lebih dalam motif pelaku.
"Semuanya masih kami dalami. Tapi pengakuan awal, memang saat itu dia spontan saja ingin membunuh," lanjut Susatyo.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-18.40:
(TribunWow.com/Anung)