TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari yang lalu, PSSI mewacanakan akan menyiapkan sanksi terhadap pemain yang menolak membela timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Mochmad Iriawan mengatakan PSSI akan menyiapkan aturan dan saksi tegas bagi pemain yang menolak bergabung dengan timnas Indonesia.
Disinyalir hal tersebut terjadi karena beberapa klub yang merasa keberatan melepas pemain ke timnas Indonesia.
• Laga Kualifikasi Timnas Indonesia Tertunda 7 Bulan Akibat Virus Corona, Iwan Bule Beri Apresiasi AFC
"Kami sudah buat agar jadwal tidak berbenturan dengan pemusatan latihan timnas," ucap Iwan Bule, dikutip BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memberikan contoh bahwa di Korea Selatan ada sanksi tegas larangan bermain beberapa tahun dari Korea Football Association (KFA) bagi beberapa pemain yang menolak panggilan timnas.
Lebih lanjut, M Iriawan kan menyusun rumusan untuk memberikan efek jera.
"Nanti kami rumuskan sanksinya agar ada efek jera bagi mereka yang tak mau bergabung dengan timnas," tutur Iwan Bule.
Hukuman bagi pemain yang menolak bergabung timnas Indonesia sebelumnya sudah pernah ada.
• Ditunda karena Corona, Ini Jadwal Terbaru Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2020
BolaSport.com melansir dari Kompas.com, pada Januari 2013, PSSI di bawah kepimpinan Djohar Arifin pernah memberikan sanksi kepada 23 pemain yang menolak panggilan timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia 2015.
Saat itu hukuman yang diberikan adalah dilarang beraktivitas di sepak bola seleman enam bulan dan diwajibkan membayar denda Rp 100 juta.
Sebanyak 23 pemain yang mendapat hukuman ialah 21 pemain yang berlaga di Indonesia Super League (ISL). Dua lainnya bermain di Indonesia Premier League (IPL). Pemain-pemain tersebut sebagain besar merupakan pemain tersohor.
• Daftar Top Skor Liga 1 2020 Dihuni Striker yang Tercoret dari Timnas Indonesia, Beto hingga Boaz
Pemain dari kompetisi ISL yang mendapatkan hukuman adalah usari, Fachruddin, M Roby, Zukifli Syukur, Ahmad Bustomi, I Made Wirawan, Atep, M Ridwan, Tantan, Samsul Arif, Ricardo Salampessy, Patrich Wanggai, Immanuel Wanggai, Ian Kabes, Lukas Mandowen, Ortizan Solossa, Victor Igbonefo, Greg Nwololo, dan Boaz Solossa.
Sementara dua pemain IPL adalah Irfan Raditya dan Aji Saka dari Arema Indonesia.
Pada masa itu, sepak bola Indonesia mengalami dualisme kompetisi dan federasi.
Klub ISL menolak melepas pemain ke timnas di bawah kepemimpinan PSSI, Djohar Arifin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PSSI Pernah Hukum 23 Pemain yang Tolak Bela Timnas, Sanksinya Sangat Berat."