Virus Corona

Dinkes Bali Awasi 12 Pasien Suspect Virus Corona, 10 di Antaranya WNA

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya.

TRIBUNWOW.COM - Dinas Kesehatan Provinsi Bali masih mengawasi 12 pasien yang diduga terinfeksi Virus Corona Covid-19.

Sebanyak 12 pasien itu tersebar di sejumlah rumah sakit di Bali.

Sebagian besar di antara mereka merupakan warga asing.

Cerita Kondisi Jepang dan Korea yang Terkena Virus Corona, Lee Jeong Hoon: Kita Pakai Masker 2 Lapis

"Kemarin memang diumumkan 8 orang masih dalam pengawasan, tapi kemarin sore ada tambahan lagi empat orang," kata Kadis Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya, Kamis (5/3/2020).

Sebanyak enam pasien diobservasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, tiga orang di RS Sanjiwani, satu orang di RS Tabanan, satu orang di RS Mangusadha, dan satu orang di RS Siloam Badung.

Dari 12 pasien itu, 10 di antaranya merupakan warga negara asing.

Suarjaya memerinci, lima warga negara Denmark, dua warga negara Slovakia, satu warga negara Rusia, satu warga negara Jepang, dan satu warga negara Inggris.

Hanya dua warga negara Indonesia yang sedang diobservasi.

Dinkes Bali masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap delapan pasien yang lebih dulu diobservasi.

Sementara empat pasien lainnya, sampel darah dan dahak baru dikirimkan Dinkes Bali ke Jakarta.

Bahas Corona, Pengamat Politik Hendri Satrio Pertanyakan Peran Para Menteri: Jokowi Kerja Sendiri

"Untuk delapan orang rencananya hasil uji labnya hari ini, masih menunggu mungkin nanti sore, sedangkan empat karena baru masuk jadi sampelnya baru dikirim," jelas Suarjaya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengawasi 35 orang pasien diduga terinfeksi Virus Corona.

Sebanyak 23 pasien telah dinyatakan negatif.

Pasien itu telah diizinkan pulang setelah menjalani observasi di rumah sakit.

(Kompas.com/Robinson Gamar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "12 Pasien Terduga Virus Corona Diobservasi di Bali, Mayoritas WNA"