Virus Corona

Tetangga Bongkar Percakapannya dengan Pasien Corona, Syok Tahu Positif Bukan dari Dokter tapi Media

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tetangga pasien positif Virus Corona (Covid-19) asal Depok, Anis Hidayah, Mata Najwa, Rabu (4/3/2020)

TRIBUNWOW.COM - Tetangga Pasien 01 dan 02 Covid-19 atau Virus Corona, yakni Anis Hidayah, mengungkap cerita korban di acara Mata Najwa yang tayang, pada Rabu (5/3/2020).

Anis Hidayah mengatakan, bahwa warga di perumahan Depok tempat ia tinggal, panik setelah pengumuman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan 2 orang positif, pada Senin (2/3/2020) siang.

Namun, yang lebih membuat warga Depok terkejut adalah mereka menemukan data diri lengkap 2 warga Depok yang positif Virus Corona tersebut tersebar viral di media sosial.

Driver Ojek Online Minta Pemerintah Sediakan Tim Medis dan Vitamin Gratis untuk Antisipasi Corona

"Sebenernya Senin siang itu kami terkejut ya, begitu apa WAG (WhatsApp Group) di perumahan itu ribut panik bahwa dua warga kami dinyatakan positif dan diumumkan presiden tentu tidak ada yang menginginkan," kata Anis.

"Yang lebih membuat kami terkejut adalah data pasien itu lengkap sekali dan itu sudah viral saat kami menerima detail alamat dan sebagainya," lanjutnya.

Selain itu, warga juga kaget media sudah memenuhi rumah tempat 2 pasien tinggal.

"Dan beberapa saat setelah itu kemudian perumahan katanya penuh sekali dengan media yang menyorot rumah dan sebagainya," ujar Anis.

Lantas, Anis membongkar percakapan pasien dengan suaminya yang merupakan Ketua RT di lingkungan tersebut.

Pasien mengaku dirinya justru tahu terjangkit Virus Corona lewat berita yang dibaca, bukan dari petugas kesehatan yang merawatnya.

"Lalu saya, suami saya, kebetulan suami saya Ketua RT menelpon langsung pasien menanyakan apakah posisi di mana gitu."

"Dan Beliau menyatakan bahwa 'kami juga kaget gitu, kami tidak tahu kalau kami positif tiba-tiba berita yang kami terima adalah kami sudah positif, tapi saya taunya dari media sama sekali tidak ada dokter, siapapun yang memberitahukan pada kami bahwa kami ini positif kena virus ini'," cerita Anis.

Unggah Momen Sopir Taksi Cek Penumpang soal Corona, Hotman Paris Beri Sindiran: Gimana Bandara Kita?

Pasien juga mengaku syok lantaran kesaksian para pihak berwenang seperti pemerintah berbeda-beda.

Sehingga, tidak ada yang bisa menjadi pegangan terkait Virus Corona.

"Betul semuanya syok, pasien syok, kami syok semuanya syok."

"Tapi yang lebih membuat syok soal data privasi yang viral kemudian statement otoritas yang A sampe Z beda-beda semua dan itu banyak yang menyakitkan."

"Menyakitkan pasien, menyakitkan lingkungan kami dan itu simpang siur, jadi mana sih informasi yang harus kami pegang," ungkap Anis.

Lantas, ia mencontohkan ungkapan Wali Kota Depok yang menurutnya sudah salah.

"Pertama adalah statemen dari Walikota tempat kami tinggal mengatakan warga di perumahan itu eklusif tidak saling kenal satu dengan yang lain."

"Padahal tidak sama sekali, warga kami itu guyub saling mengenal dan banyak ruang kita untuk bertemu," kata dia.

Ridwan Kamil Pastikan 2 Pasien yang Meninggal di Cianjur dan Sukabumi bukan karena Virus Corona

Selain itu, informasi mengenai warga sempat tanam pohon itu juga salah.

"Kedua katanya habis ada acara tanam pohon RW itu salah sama sekali."

"Kami memang ada acara tetapi tidak tanam pohon RW tapi pasar bumi karena kami lingkungan komunitas organik maka se-Depok kemudian menggelar pasar sahabat bumi di hari H-1 sebelum senin diumumkan," jelasnya.

Anis menambahkan, masih banyak lagi informasi tidak benar terkait masalah tersebut.

"Kemudian yang lain banyaklah informasi yang simpang siur yang itu menyangkut perumahan kami yang itu enggak benar," tutur Anis.

Lihat videonya mulai menit ke-2:44:

Sindiran Mahfud MD terkait Kepanikan Virus Corona

Sementara itu, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan, (Menkopolhukam), Mahfud MD, meminta agar semua orang tidak mendramatisir masalah Virus Corona termasuk Pemerintah Daerah (Pemda).

Mahfud MD meminta agar Pemda menenangkan warganya.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Rabu (4/3/2020), Mahfud MD menegeaskan bahwa pemerintah Indonesia siap menangani Virus Corona.

Penanganan itu sesuai dengan standart yang ditetapkan WHO.

Mahfud MD menegaskan, informasi terkait Virus Corona terpusat di Kementerian Kesehatan.

Sehingga, ia meminta jangan ada Pemerintah Daerah yang melebihkan-lebihkan.

"Informasinya terpusat di Kementerian Kesehatan diharapkan juga Pemerintah jangan terlalu mendramatisir persoalan terutama pemerintah, pemerintah daerah itu," ujar Mahfud MD.

Lalu, ia menyindir Pemerintah Cianjur yang sempat melakukan konferensi pers terkait warganya yang meninggal akibat suspect Virus Corona.

• Komentarnya soal Corona Tuai Sorotan, Aming Disebut Cari Panggung: Gue Udah Bukan Pengin Terkenal

Padahal pasien tersebut meninggal negatif Virus Corona.

"Ada sesuatu yang belum jelas konferensi pers Corona seperti di Cianjur itu."

"Tadi katanya Corona mengkhawatirkan baru diumumkan ternyata itu enggak ada infeksi Corona, baru disiarkan di TV barusan," singgung Mahfud MD.

Sehingga, Menteri yang juga Pakar Tata Hukum Negara ini meminta agar pemerintah daerah tidak membuat pernyataan yang bisa menakutkan warganya.

"Oleh sebab itu setiap daerah itu supaya membuat tenang, tidak membuat situasi seperti menakutkan ya biasa-biasa saja," imbau dia.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)