TRIBUNWOW.COM - Pertanyaan Presenter Mata Najwa Najwa Shihab soal Virus Corona (Covid-19) justru mengundang tawa dari narasumbernya dan audiens yang hadir di studio.
Kejadian itu terjadi saat Najwa membahas seputar kabar soal Virus Corona yang beredar di masyarakat.
Pertanyaan Najwa yang mengundang tawa adalah ketika mengklarifikasi soal kabar apakah tatapan mata dapat menularkan virus asal Wuhan, Hubei, China itu.
• Moeldoko Sebut Indonesia Siap Atasi Virus Corona, Najwa Shihab: Jubir Saja Baru Ditentukan Kemarin
Dikutip dari video YouTube Najwa Shihab, Rabu (4/3/2020), sesi klarifikasi 'Fakta atau Dusta' dilakukan oleh Najwa dan Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono.
Hal pertama yang diklarifikasi adalah penularan Virus Corona lewat udara.
dr Tri menegaskan hal tersebut tidak benar, ia menjelaskan Virus Corona ditularkan melalui droplet pasien positif Covid-19.
Kemudian Najwa lanjut mempertanyakan soal kabar yang menyebut bawang putih, dan ramuan rempah dapat menjadi obat bagi Virus Corona.
dr Tri kembali membantah hal itu, menurutnya rempah-rempah dan tanaman herbal bukan merupakan obat melainkan hanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kemudian pertanyaan selanjutnya, Najwa menanyakan cara penularan Virus Corona lewat tatapan mata.
"Ini fakta atau dusta, Virus Corona menular melalui tatapan mata," tanya Najwa.
"Karena hoaksnya aneh-aneh teman-teman, termasuk salah satu ini," lanjutnya.
Pertanyaan tersebut langsung membuat narasumber yang hadir malam itu tertawa bersama mendengar hal tersebut.
Audiens pun ikut tertawa melihat adanya kabar seperti itu yang beredar di masyarakat.
Kabar tersebut lagi-lagi dibantah oleh dr Tri.
"Kalau dekat sekali lagi batuk bisa, tapi kalau enggak batuk enggak bisa," jelas dr Tri.
Seusai selesai menjalani sesi fakta atau dusta, Najwa menanyakan bagaimana pemerintah menanggapi Virus Corona kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Moeldoko menegaskan pemerintah Indonesia bisa menangani Virus Corona, maka dari itu tidak perlu ada kepanikan.
"Saya pastikan negara bisa mengatasi, jangan khawatir," katanya.
Kemduian Moeldoko memberikan sejumlah pesan untuk menangani Virus Corona, di antaranya adalah tidak berpergian ke daerah rawan Covid-19, menjaga kesehatan, pola hidup sehat, dan tidak menggunakan masker secara berlebihan.
"Kita tidak perlu panik, tapi kita perlu waspada, itu cara yang harus dilakukan untuk menghadapi, dan menghindari Covid-19," kata Moeldoko.
"Kedua, hindari perjalanan ke luar negeri yang berisiko Covid-19, jaga kesehatan."
"Jangan menggunakan masker yang berlebihan," lanjutnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Berita Heboh soal Virus Corona Justru Sebarkan Ketakutan
Firni, seorang warga yang tinggal di Depok menceritakan bagaimana dampak dari berita heboh soal Virus Corona (Covid-19) menyebarkan ketakutan dan kepanikan ke masyarakat.
Ia menceritakan ketakutan yang dialami beragam, mulai dari adanya peliburan kegiatan belajar mengajar di sekolah, hingga merambah ke pedagang dan ojek online yang takut melintas ke kompleks tersebut.
Firni menambahkan semenjak rumah pasien positif Covid-19 asal Depok itu didatangi oleh petugas kesehatan, dan awak media, mulai muncul kecurigaan terhadap warga di sekitar kompleks tersebut.
• Akui Belum Lapor Bukti Kelalaian Pemerintah Antisipasi Virus Corona, Ombudsman: Lewat Media Saja
Dikutip dari video YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (3/3/2020), awalnya Firni bercerita dirinya pernah tinggal di Wuhan, Hubei, China bersama suaminya.
Kemudian Firni juga sempat menjalani masa observasi di Natuna.
Selama di Indonesia, ia tinggal di rumah kakaknya yang berada di Depok, dan kebetulan satu kompleks dengan dua pasien positif Covid-19 yang kini sedang dirawat di rumah sakit.
"Saya secara pribadi agak kaget, saya baru lulus Natuna, ketemu lagi di tempat kakak saya," kata Firni.
Firni bercerita sempat muncul kecurigaan dari warga sekitar bahwa virus berasal dari warga bekas observasi Natuna yang ternyata positif.
Ia juga menambahkan kepanikan semakin menjadi-jadi setelah rumah pasien positif Covid-19 dikunjungi mulai dari wartawan hingga tim kesehatan.
"Warga sekitar pasti panik, karena berita yang beredar itu luar biasa heboh, luar biasa menakutkan, dan di hari yang sama berita itu muncul di tv, rumah yang terinfeksi itu langsung banyak didatangi wartawan, polisi, dan tim kesehatan," papar Firni.
"Jadi otomatis warga di komplek takut," lanjutnya.
Dampak ketakutan beragam, mulai dari libur sekolah, hingga ojek online dan pedagang sayur keliling yang biasa beraktivitas di sekitar kompleks tersebut, menjadi was-was dan takut.
Firni menjelaskan faktor terbesar penyumbang ketakutan dan kepanikan yang terjadi adalah pemberitaan Virus Corona yang begitu heboh.
• Ombudsman Ungkap Alasan Pemerintah Lalai Hadapi Virus Corona: Awal-awal Kita Terkesan Agak Longgar
"Per hari ini kalau enggak salah saya dengar itu juga ada beberapa yang anaknya enggak sekolah karena takut, ada yang diliburkan, enggak bekerja, juga mengungsi," katanya.
"Dan ada juga saya dengar untuk ojol, dan beberapa pedagang sayur yang biasa dateng juga takut."
"Jadi sebenarnya yang berita hebohnya ini yang bikin kita jadi takut sendiri."
"Orang luar mikirnya ini kompleks rata kena virus semua," sambung Firni.
Firni mengakui tidak begitu takut dan panik seperti keluarga besarnya, sebab sudah memiliki pengalaman menghadapi Covid-19 di Natuna dan Wuhan.
"Tidak terlalu khawatir, tetapi tetap ada rasa khawatirnya," tandasnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)