TRIBUNWOW.COM - Momen menarik terjadi saat Pakar Komunikasi Politik, Effendi Ghazali memberi kritikan terhadap pemerintah terkait Virus Corona di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (5/3/2020).
Mantan Menteri Keuangan era Pemerintahan Soeharto, Fuad Bawazier sibuk mencatat ketika Effendi Ghazali mengkritik pemerintah.
Mulanya, Effendi Ghazali mengkritik langkah pemerintah Depok yang memasang garis polisi di rumah korban.
• Virus Corona sampai Indonesia, Inikah Pasien Pertama Covid-19 di Dunia? Disebut Sudah Berusia Lanjut
Ia mengatakan, jika dirinya menjadi penasehat polisi, garis polisi itu tak diperlukan.
"Kasihan betul loh dia dipasangin garis polisi, apa salah dia sampai harus dipasangin garis polisi."
"Waktu saya dulu jadi penasihat polisi, langsung kemudian saya akan minta enggak boleh iya kan cukup ditempatkan orang-orang kita Pak Wali untuk mengatur lalu lintas manusia sana."
"Tapi dia jangan dipasangin garis polisi seperti apa itu. Jadi ini menurut saya poin-poin penting," ujar Effendi.
Kemudian, ia juga mengkritik soal mengapa pasien tidak diberi tahu secara langsung terkena Virus Corona.
Mereka justru tahu dari berita yang mereka baca.
"Dua orang yang terkena positif ini kok dalam konteks pernyataan mereka, saya konfirmasi lagi pada Anis Hidayah (tetangga pasien) yang nonton acara ini, kebetulan enggak bisa datang."
"Dia mengetahuinya dari media, dari pemberitaan lalu dijawab oleh Kementerian Kesehatan atau juru bicaranya bahwa itu seharusnya sudah semestinya diketahui dari inform concern," kritik Effendi.
• Penelitian Tunjukkan Beberapa Golongan yang Rentan Terkena Virus Corona, Anak-anak Paling Aman
Seharusnya, sebelum diisolasi para pasien sudah diberitahu terkait penyakit yang diidapnya.
"Jadi kalau orang dirawat di sana menulis kalau nanti dinyatakan positif langsung diisolasi tapi dia merasa tidak pernah diberitahukan secara langsung."
"Jadi ini menurut saya penting juga loh, saya enggak tahu etika dalam kedokterannya Pak Herlina itu menyampaikan pada korban jangan tiba-tiba tahu langsung dari media," kata Effendi.
Sementara itu, Fuad terlihat sibuk mencatat saat Effendi memberikan kritikan pada pemerintah.
Melanjutkan kritikannya, Effendi lantas menyinggung Staf Khusus Milenial yang seharusnya menyampaikan terobosan-terobosan baru terkait penanganan Virus Corona.
"Lalu juga ada selain KSP, ada juga Staf Khusus Presiden, milenial gitu kan."
"Kita berpikir ini banyak terobosan-terobosan teman-teman yang milenial ini," kata Effendi.
• Laga Arema FC Vs Persib Terancam akibat Corona, Robert Alberts Setuju Ditunda atau Tanpa Penonton
Effendi menambahkan, Staf Khusus Milenial itu selayaknya membantu presiden dalam menyelesaikan kasus Virus Corona.
Tak hanya itu, ia juga menyebut Staf Khusus Milenilai itu perlu membantu presiden menyiapkan cara agar warga kuat dan siap dalam menanggapi merebaknya Virus Corona.
"Harusnya di hari-hari ini mudah-mudahan keluar juga nih terobosan teman-teman milenial ini untuk membantu presidennya."
"Menyampaikan cara-cara bagaimana publik bersama pemerintah bisa sama-sama kuat dan siap," ujar Effendi.
Lebih lanjut, Effendi menyebut Virus Corona tak bisa ditolak oleh siapapun.
Hal yang bisa dilakukan yakni dengan mempersiapkan cara untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
"Kita kan intinya sebagai bangsa tidak bisa menolak ini tapi kita sama-sama bisa siap."
"Kan ada beberapa video yang kita sudah lihat di beberapa negara lain misalnya," tegasnya.
Lalu, Effendi justru meminta agar Presenter ILC, Karni Ilyas juga tak terlalu keras menyampaikan masalah Virus Corona kepada publik.
• Tak Ambil Pusing soal Virus Corona, Ashanty: Kalau Dipikirin Malah Semakin Stres, Semakin Drop
"Saya ingin mengatakan mudah-mudahan yang menyampaikannya kepada publik Datuk Karni Ilyas selanjutnya itu jangan ngotot-ngotot menyampaikannya," imbau Effendi.
Lalu, ia mengatakan bahwa menurut pengamatannya 97 persen dari Virus Corona rupanya bisa sembuh.
"Iya loh ini analisis saya, saya mau suasananya gembira karena kita semua yakin, toh ini tadi disebutkan sebagai sebuah virus atau penyakit yang 97 persen bisa sembuh," jelasnya.
Sehingga, ia meminta sekali lagi kepada semua pihak agar menyampaikan masalah Virus Corona tidak dengan keras.
"Ya dong, tampak gembiranya 97 persennya bisa sembuh, jadi Anda menyampaikannya jangan ngotot-ngotot ya kan."
"Ada juga yang ngotot terus mengatakan 'sudah paham', kelihatannya gagal paham gitu-gitu, janganlah," imbaunya.
• Negatif Virus Corona, Ini Fakta Meninggalnya Pasien Suspect Covid-19 di RSDH Cianjur
Lalu, ia memuji pernyataan-pernyataan beberapa dokter yang turut hadir di acara ILC yang menurutnya bisa menenangkan.
"Jadi salah satu yang menurut saya itu baik penampilannya baik selain Ibu Erlina tetep salah satu idola saya, juga ada Dr. Yahya dari RS Polri, waduh menyampaikannya enak, dengan senyum," lanjutnya.
Lalu, Effendi sempat mengoreksi pernyataan Tenaga Ahli Utama Kepresidenan, Dany Amrul Ichdan yang membolehkan orang cemas tapi jangan panik.
Sebagai ahli komunikasi, Effendi mengatakan bahwa cemas, panik, dan khawatir adalah satu kesatuan.
"Jadi Pak hati-hati juga Pak Dhani ini ya kita temen selalu, jangan bilang orang itu boleh cemas tapi jangan panik, itu satu kesatuan lho."
"Jadi salah satu ahli penulis dan komunikasi publik, namanya Daniel Graham Brown dia mengatakan sebetulnya salah satu bentuk yang menular lebih cepat dari virus itu tidak lain dan tidak bukan, kecemasan, kepanikan dan kekhawatiran," ungkap Effendi.
Lihat videonya mulai menit ke-5:57:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)