TRIBUNWOW.COM - Virus Corona kini tengah menghebohkan dunia kesehatan, termasuk Indonesia.
Hingga Rabu (4/3/2020), Virus Corona sudah menginfeksi 92.860 kasus di 76 negara di dunia seperti dikutip dari Kompas.com.
Tercatat 3.162 orang meninggal, namun 48.252 orang dinyatakan sembuh.
• Negatif Virus Corona, Ini Fakta Meninggalnya Pasien Suspect Covid-19 di RSDH Cianjur
Sehingga, sekitar 52,8 persen atau lebih dari setengah pasien Virus Corona bisa sembuh.
Kabar gembiranya, dalam kasus ini adalah harapan sembuh kasus Virus Corona cukup tinggi.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa sebenarnya rahasianya? Sedangkan obat Virus Corona diketahui belum benar-benar ditemukan.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Pustranto mengatakan, hal itu bisa terjadi lantaran Virus Corona merupakan jenis penyakit yang bisa sembuh sendiri.
Hal itu bergantung pada imunitas tubuh seseorang.
"Ini penyakit yang bisa sembuh sendiri, sama seperti virus yang lain, tergantung imunitas tubuh," kata Terawan seperti dikutip dari Kompas TV.
Sehingga untuk menghindari Virus Corona adalah yang terpenting meningkatkan daya tahan tubuh.
Rahasia Vietnam Bisa Sembuhkan Semua Pasien Virus Corona
Sementara itu, di sisi lain, Vietnam berhasil menyembuhkan 16 pasien yang terjangkit Virus Corona.
Perwakilan WHO di Vietnam, Kidong Park mengatakan bahwa negara tersebut sukses menyembuhkan Virus Corona karena pemerintah proaktif serta konsisten.
Mereka mengintesifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, hingga melakukan pesan komunikasi yang jelas.
• Sebut Virus Corona akan Mati 10-15 Menit Indoor-Outdoor, Achmad Yurianto: Sama Kayak Benalu di Pohon
"Vietnam telah mengaktifkan sistem responsnya pada tahap awal wabah, dengan mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan."
"Serta penyaluran pesan komunikasi risiko yang jelas disertai kolaborasi multi-sektoral," ujar Kidong Park pada Aljazeera.
Sedangkan, Wakil Menteri Kesehatanm, Nguyen Thanh Long menegaskan bahwa pihaknya juga tidak memiliki obat khusus untuk menyembuhkan pasien Corona.
"Belum ada obat untuk virus corona, kami hanya berpegang pada prinsip fundalmental" ucap Nguyen Thanh Long pada awal Februari, setelah 10 kasus dilaporkan seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (4/3/2020).
Petugas kesehatan ditugaskan untuk mengikuti protokol dan menilai infeksi serta keparahan pasien,
Pertama, petugas kesehatan diharuskan mengobati gejalanya, seperti demam.
Kedua, pasien diharuskan menjalani pola makan yang ketat dan bergizi.
Ketiga, tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien harus dimonitor.
Keempat, mereka juga melindungi warga yang belum terjangkit dengan meliburkan sekolah dan lain-lain.
• Terlihat Mirip, Inilah Beda Gejala Virus Corona, Influenza, dan Flu Biasa yang Perlu Kamu Perhatikan
Lihat videonya:
Penjelasan Mengapa Empon-empon Bisa Tangkal Virus Corona
Sementara itu sebelumnya, Professor Nidom mengatakan penemuannya didasarkan dari hasil penelitian terkait wabah virus flu burung.
Seperti Virus Corona, orang yang terjangkit flu burung juga mengalami pneumonia berat.
"Jadi ini hasil penelitian kami tahun sekitar tahun 2006 tahun 2007 pada waktu ada wabah flu burung."
"Saya melihat bahwa orang yang terinfeksi flu burung itu biasanya paru-parunya akan rusak berat, akan mengalami pneumoni berat," kata Nidom.
Nidom melanjutkan, pneumonia terjadi akibat adanya banyak sitokin dalam paru-paru.
"Nah di situ disebabkan oleh karena banjir sitokin jadi sitokin storm,"
"Jadi virus waktu masuk di paru-paru, dia akan memicu atau merangsang terbentuk sitokin sebenarnya itu reaksi alam ya," jelasnya.
Nidom menegaskan, paru-paru tak hanya rusak karena virus saja.
• Inilah Daftar 100 Rumah Sakit yang Jadi Rujukan Virus Corona di Indonesia, Cek Tempat Terdekatmu
"Tetapi karena posisinya berada di paru-paru maka berlebihan, sitokin itu akan merusak paru-paru berikutnya, sel-sel berikutnya."
"Jadi rusaknya paru-paru bukan karena virus saja tetapi juga oleh karena sitokin," ungkap peneliti yang juga Guru Besar Universitas Airlangga ini.
Sedangkan, menurut keterangannya bahwa curcumin bisa digunakan untuk mengendalikan sitokin.
"Nah curcumin sudah dibuktikan bahwa dia bisa mengendalikan sitokin."
"Jadi dengan mengkonsumsi curcumin maka sel-sel itu terhindar kerusakan jadi meskipun di situ ada virus," kata Nidom.
"Jadi orang akan sembuh di situ orang akan menangkal di situ," imbuhnya.
Nidom menjelaskan, Curcumin itu ada di dalam tanaman herbal seperti jahe, kunyit, temulawak dan lain-lain.
• 23 Pejabat di Iran Positif Virus Corona, 77 Orang Meninggal, 2.336 Jiwa Terjangkit
"Curcumin itu ada di saya sebut empon-empon, kalau bahasa kami empon-empon itu terdiri dari jahe, kemudian temulawak, kunyit, dan sebagainya," lanjutnya.
Lalu, ia memamerkan serbuk herbal yang masih akan ditelitinya.
Meski demikian, orang sudah bisa menangkal Virus Corona dengan tanaman-tanaman herbal.
"Nah ini yang bentuk sudah di ini akan kami lakukan penelitian, ini bentuk serbuknya."
"Tapi masyarakat sudah tahu bahwa itu jahe bagaiamna, ini bagaimana, nah itulah yang bisa menangkal corona tersebut," jelas dia.
Lihat videonya mulai menit ke-8:15:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)