TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menilai pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal Virus Corona.
Terawan Agus Putranto menegaskan bahwa tidak ada pasien yang postif terkena Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Terawan Agus Putranto dalam konferensi pers di Majalengka Jawa Barat pada Minggu (1/3/2020) malam.
• Reaksi Ketua IDI Moh Adib soal Ahli Virus Corona yang Klaim Tanaman Herbal Bisa Tangkal Covid-19
"Jadi kurang tepat pernyataan itu, karena hasil VCR sampai detik ini semua negatif."
"Kalau negatif ini apa, ya memang enggak ada, enggak ada," jelas Terawan seperti dikutip dari channel YouTube Kompas TV.
Selain itu, Terawan bahkan menegaskan bahwa tidak ada orang dalam pengawasan seperti apa yang diungkapkan Anies Baswedan.
"Orang dalam pengawasan juga enggak ada kan sudah jelas negatif maupun pasien dalam pengawasan juga tidak ada," lanjutnya.
Sehingga, ia menegaskan sekali lagi, tidak ada pasien yang positif terjangkit Covid-19.
"Jadi saya menyatakan bahwa sampai detik ini, semua hasil pemeriksaan terhadap bahan yang diperiksa oleh untuk semua pasien yang ada negatif," ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya Anies mengatakan bahwa ada 115 lebih orang dalam pemantauan dan 32 orang tengah diawasi terkait Virus Corona.
• Soal Keraguan Dunia Internasional Tak Ada Virus Corona, Jubir Presiden: Kami Tak Ingin Tanggapi Itu
Anies menyebut, pemantauan berdasarkan petunjuk dari Kementerian Kesehatan.
"Selama satu bulan lebih di DKI ini ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 pasien yang dalam pengawasan."
"Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan," kata Anies dikutip dari Kompas TV.
Meski demikian, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta agar masyarakat tetap tenang.
"Nah saya mengajak masyarakat untuk tidak usah panik, tidak usah berlebih dalam merespon tapi kita semua harus bersiaga," kata dia.
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat jangan menyebar berita yang belum jelas kebenarannya.
"Dan saya berharap pada semua masyarakat untuk berkegiatan seperti biasa, tenang, dan jangan menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya," ungkap Anies.
Ia menambahkan, agar warga DKI Jakarta segera melapor jika merasa menemukan adanya kasus-kasus mirip Virus Corona.
"Kemudian sering mengecek sebelum menyebarkan dan rujuk kepada kami bila membutuhkan bantuan, atau mencurigai kasus yang serupa dengan gejala covid-19," tambahnya.
• IDI Tegaskan Belum Ada Positif Corona di Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada dan Jaga Kebersihan
Lihat video berikut :
Ahli Corona Ungkap Mengapa Orang Indonesia Tak Mudah Terjangkit
Virus Corona yang berasal dari China semakin mengkhawatirkan karena memakan banyak korban meninggal.
Hingga Sabtu (29/2/2020) tercatat lebih dari 2.000 jiwa dari seluruh dunia meninggal karena Virus Corona.
Namun tidak ada satu pun kasus Virus Corona yang ditemukan di Indonesia hingga Sabtu (29/2/2020).
Padahal World Heritage Organization (WHO) telah mengimbau seluruh negara untuk melakukan tindakan agresif.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Riset Korona Virus dan Formulasi Vaksin PNF, C.A Nidom mengatakan bahwa hal tersebut tak perlu dikhawatirkan.
• Warga Selandia Baru yang Positif Virus Corona Sempat Transit di Bali, Dinkes: Tak Ada Informasi
Hal itu dikatakan Nidom saat melakukan wawancara dengan Kompas TV, Sabtu (29/2/2020).
Mulanya, pembawa acara bertanya soal perbandingan negara tetangga soal Virus Corona.
"Prof ada kekhawatiran juga dan ini dibahas di media asaing soal penyabaran Virus Corona di Indonesia," ujar pembawa acara.
"Kita meneliti 132 spesimen sementara Singapura 1.200, Malaysia 1.000 kekhawatiran itu kemudian muncul dan kemudian menjadi bahasan di salah satu media internasional, bagaimana menjawab ini?"
Nidom mengatakan bahwa tidak ada problem yang harus dikhawatirkan soal Indonesia yang tak menjangkiti Indonesia.
"Jadi kekhawatiran itu berasal dari di Indonesia tidak muncul sample yang positif kan itu problemnya," ujar Nidom.
• Belum Ada Virus Corona di Indonesia, Ahli Kesehatan Hermawan Saputra: Jangan sampai seperti Korsel
"Pertanyaannya kenapa betul-betul mengharapkan di Indonesia harus muncul?"
Ia lalu mengatakan ada dua kemunginan orang Indonesia tidak terjangkit Virus Corona.
"Bahwa ada 2 kemungkinan yang merupakan nepotisis saya satu masalah neutreogenomik yaitu masalah konsumsi sehari-hari yang dikonsumsi masyarakat itu yang berpengaruh terhadap ketahanan seseorang terhadap suatu penyakit."
"Yang kedua dari faktor genetik. Bisa juga bahwa faktor genetik berpengaruh pada kepekaan seseorang akan infeksi ini."
Ia juga mengatakan soal virus sebelum Corona yang juga yang tak berdampak ke Indonesia.
"Jadi banyak sekali wabah-wabah yang terjadi di dunia yang merespons di Indonesia bisa tidak sesuai dengan negara-negara lain."
"Contohnya Mers, Zika, dan sebagainya, itu bahkan di Indonesia dan kita tidak masalah memang tidak masalah," tambahnya.
• Dampak Virus Corona, IHSG Anjlok, Perdagangan Hari Ini Ada 330 Saham Merah
Namun, ada pula virus di dunia yang turut menginfeksi Indonesia hingga menyebabkan korban jiwa.
"Tapi endemik H1N1 yang terinfeksi di Indonesia lebih rendah daripada yang lain."
"Tapi flu burung tingkat kematiannya 100 persen, jadi ada perbedaan-perbedaan. Jadi jika Indonesia dikhawatirakan WHO ya mari kita duduk bersama di mana kekhawatirannya," ujarnya.
Lihat videonya menit ke 1.49:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Tiffany Marantika Dewi)