Banjir di Jakarta

Di ILC, Sutiyoso Singgung Warga Bantaran Kali saat Bahas Penyebab Banjir: Ngusir Gitu Juga Tak Bisa

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutiyoso tanggapi banjir di Jakarta Selasa (26/2/2020)

TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso buka suara rerkait banjir yang beberapa waktu belakangan ini terus melanda Ibu Kota.

Dikutip dari video unggahan kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), Sutiyoso menyinggung perlunya revitalisasi sungai, sebagai upaya mencegah terjadinya banjir.

Ia menegaskan, pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini seharusnya tetap menjalankan revitalisasi sungai.

Unggah Video Tik Tok Warga Jakarta yang Kebanjiran, Hotman Paris: Senyum Pahit di Atas Kesengsaraan

Sutiyoso Sebut Jakarta Memang Rawan Banjir, Sebut Cara Ini untuk Mengatasinya

Sebagaimana diketahui, tak sedikit pihak yang mempertanyakan kinerja sang Gubernur, Anies Baswedan atas banjir yang terjadi di Jakarta.

 Terkait hal tersebut, Sutiyoso menilai, proyek kanal timur merupakan solusi yang bisa dilakukan saat ini.

Namun, permasalahan yang ada di hulu dan di hilir diselesaikan terlebih dahulu.

"Prioritas yang di hilir itu adalah bagaimana normalisasi sungai itu tadi," ungkap Sutiyoso.

Menurut Sutiyoso, Jakarta dialiri 13 sungai sedangkan kota lain paling tidak hanya satu sungai.

Karena banyaknya sungai di Jakarta, di hulu harus dikendalikan.

Sedangkan di hilir, sungai harus difungsikan kembali.

Banyaknya warga Jakarta yang tinggal di pinggir sungai membuat sungai menjadi sempit.

"Ini kaitannya dengan urbanisasi yang tidak bisa kita bendung," ungkap Sutiyoso.

"Kita mengusir orang begitu saja, juga tidak bisa, akhirnya menjadi penduduk di Jakarta yang tinggal di pinggir-pinggir kali," tambahnya.

Sehingga, ini merupakan perkerjaan rumah pemerintah DKI Jakarta memindahkan mereka dengan cara relokasi.

"Tidak apa-apa, pasti ada perlawanan, LSM masuk nanti memprovokasi segala macam, banyak hal lah, tetapi ini harus kita lakukakan," ucap Sutiyoso.

Sutiyoso menegaskan hal tersebut harus dilakukan dengan bijaksana dengan menyiapkan rumah susun terlebih dahulu sebelum melakukan relokasi.

Saat masa jabatannya Sutiyoso mengatakan dirinya mempersiapkan rumah susun yang layak huni agar mereka nyaman.

"Jadi enggak apa-apa pasti ada perlawanan, tetapi karena kita memberikan tempat yang lebih layak lebih sehat itu tidak apa-apa dan kepentingan umum terwakili," jelas Sutiyoso.

Di ILC, Guntur Romli Sebut Alasan Anies Baswedan Gagal Atasi Banjir Jakarta: Isu-isu SARA

Lihat video selengkapnya mulai menit ke 4.30:

Sutiyoso Sebut Jakarta Memang Rawan Banjir

Sebelumnya, Sutiyoso mengatakan akan menjelaskan pendapatnya secara objektif, karena dirinya sudah menjadi mantan Gubernur DKI Jakarta yang cukup lama.

Namun, untuk menanggapi mengenai banjir menurut Sutiyoso masih relevan untuk dirinya buka suara.

Dikutip dari video unggahan kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), presenter, Karni Ilyas meminta tanggapan Sutiyoso sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta.

Sutiyoso menjelaskan dari dulu, Jakarta memang merupakan kota yang rawan banjir.

Mulanya Sutiyoso menceritakan secara geografis mengenai Jakarta yang bisa disebut kota rawan banjir.

"Jakarta kan kota pantai ya, tetapi dia flat dengan pantainya," kata Sutiyoso.

"Berbeda dengan Istanbul misalnya kan, pantai tapi terus nangkring begini kotanya," lanjutnya sambil memeragakan posisi kota Istanbul.

Sutiyoso membeberkan tanah di DKI Jakarta ini sebagian di bawah permukaan laut.

"30 persen tanah di DKI Jakarta ini di bawah permukaan air laut," tutur Sutiyoso.

"Di tambah lagi, ada 13 sungai yang mengalir dari selatan menuju laut, tanpa izin lewat Jakarta," tambahnya.

Mantan gubernur Jakarta itu menegaskan kembali kondisi seperti itu membuat Jakarta menjadi rawan banjir.

"Kondisi yang saya ceritakan tadi, bisa disimpulkan Jakarta ini memang rawan banjir," tegas Sutiyoso.

Diungkapkan Sutiyoso, Jakarta memiliki 3 banjir langganan, yang pertama adalah banjir rob yang hanya melanda Jakarta bagian utara.

Faktor yang kedua, Jakarta dapat mengalami banjir karena hujan lokal.

Sehingga, pada daerah 30 persen itu Sutiyoso mengatakan daerah tersebut akan otomatis terkena banjir.

Yang terakhir, faktor yang menyebabkan Jakarta banjir adalah luapan dari 13 sungai yang ada di Jakarta.

Fasih Bahas Banjir Jakarta, Mardani Ali Sera Tertawa Diledek Aiman Cocok Jadi Jubir Anies Baswedan

Sutiyoso mengungkapkan bahwa solusi banjir di Jakarta sudah jelas ada blueprint-nya.

Lantas, pembangunan Giant Sea Wall ialah sebagian dari solusi tersebut.

Selain itu, untuk mengurangi masalah hujan lokal Jakarta sebenarnya sudah dipasangi pompa-pompa air.

Pompa air tersebut untuk memompa air yang menggenang.

Lalu, air genangan di aliran ke sungai-sungai terdekat.

Mulai dari zaman pemerintahan Sutiyoso hingga sekarang sudah banyak terpasang pompa-pompa air.

Sutiyoso menjelaskan, usaha tersebut pun belum dapat mengendalikan 13 sungai yang berada di Jakarta.

Maka dibuatlah, banjir kanal timur terusan dari proyek banjir kanal barat.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

(TribunWow.com/ Rena Laila Wuri)