Terkini Nasional

Massa 212 Minta Ahok Dicopot dari Pertamina, Erick Thohir: Saya Tak Mau Ganti karena Hal Personal

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

TRIBUNWOW.COM - Massa yang mengikuti aksi 212 sempat meminta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sudah puas dengan kinerja jajaran direksi dan komisaris Pertamina dalam tiga bulan terkahir ini.

“Apa yang dilakukan daripada komisaris dan direksi, saya tidak mau dikotomi komisaris dan direksi, di Pertamina tiga bulan terakhir saya rasa baik,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (22/2/2020).

Erick memastikan tak akan mencopot Ahok atau pun jajaran direksi dan komisaris Pertamina lainnya dalam waktu dekat ini.

Sebab, selama jajaran dan komisaris berhasil menjalankan tugas sesuai key performance indicator (KPI) yang telah ditentukan, tak akan terkena perombakan.

“Saya tidak mau pergantian itu karena hal-hal personal, selama KPI-nya jalan. Biarkan direksi BUMN bekerja, jangan ditakut takuti nanti diganti begitu. Yang diganti itu yang tidak sesuai dengan KPI,” kata Erick.

Di Atas Truk, Orator 212 Kutip Status Twitter Mahfud MD Koruptor seperti Iblis, Singgung Pemimpin

Erick mengaku sebenarnya menginginkan direksi dan komisaris yang telah ditunjuk bekerja sesuai dengan masa kerja yang telah ditentukan.

Dia tak ingin terjadi bongkar pasang direksi dan komisaris BUMN dalam waktu yang cepat.

“Saya mau direksi yang diangkat saat ini bisa menjabat sampai dengan selesai, jangan direksi ini ditakuti gonta ganti posisi, apakah dalam satu tahun dilepas saya tidak mau. Kenapa? karena yang namanya membangun sebuah usah perlu kontinuitas, tetapi KPI harus tetap tercapai,” ucap dia.

(Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok Diminta Dicopot dari Komisaris Pertamina, Ini Kata Erick Thohir"