TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) hadir dalam acara Mata Najwa, Rabu (19/2/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla memberikan pesan kepada anak muda milenial.
Mulanya, Najwa Shihab mengatakan kepada penonton bahwa dirinya diberi kesempatan untuk mendatangkan Jusuf Kalla ke acaranya.
• Najwa Shihab Sebut Anies, Ganjar dan Kang Emil Gubernur Kekinian: Zaman Dulu Lebih Jaim
Begitu mengundang Jusuf Kalla untuk bergabung dengannya dan sejumlah anak muda yang jadi narasumbernya, Najwa Shihab langsung menanyakan kabar Jusuf Kalla.
"Baik, alhamdulillah," jawab Jusuf Kalla, dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (20/2/2020).
Sembari bersalaman dengan Jusuf Kalla, Najwa Shihab menyatakan dirinya rindu kepada Mantan Presiden RI itu.
"Rindu sekali sama pak JK, rindu luar biasa, kangen ya sama pak JK," kata Najwa Shihab sambil melihat ke arah penonton di studio.
Setelahnya, Najwa Shihab memperkenalkan anak-anak muda yang jadi narasumbernya, kepada Jusuf Kalla.
Najwa Shihab mengatakan bahwa anak-anak muda itu profesinya pernah dijalani Jusuf Kalla.
"Bapak pernah jadi ustaz," kata Najwa Shihab sambil menunjuk Irfan Sarhindi.
"Ya kan Pak. Ketua dewan pengurus masjid lho, jadi pernah seperti Kang Irfan," lanjutnya.
Jusuf Kalla mengiyakan ucapan Najwa Shihab.
Lalu, Najwa Shihab mengatakan Jusuf Kalla juga pernah menjadi orang nomor dua.
Najwa juga mengatakan bahwa Jusuf Kalla pernah menjadi pengusaha.
Tak hanya itu, Jusuf Kalla di masa muda ternyata juga pernah menjadi aktivis demo.
"Ya, dulu-dulah," ucap Jusuf Kalla menjawab pernyataan Najwa Shihab.
Najwa Shihab kemudian menunjukkan kepada Jusuf Kalla bahwa anak muda yang terakhir ia tunjuk adalah seorang musisi dan penulis.
Jusuf Kalla kemudian menjawabnya dengan spontan bahwa dia belum pernah melakukan profesi tersebut.
Namun Jusuf Kalla mengatakan, walau bukan musisi, dirinya tetap menyukai musik.
Lebih lanjut, Najwa Shihab menanyakan kepada Jusuf Kalla, hal apa yang harus dilakukan anak muda tersebut, agar menjadi sosok yang sukses di dalam profesi masing-masing.
"Ya bekerja dengan fokus, pada kemampuannya, keahliannya, atau jangan ikuti zaman saya," jawab Jusuf Kalla.
Mendengar itu, Najwa langsung bertanya alasan Jusuf Kalla meminta anak muda tersebut untuk jangan seperti dirinya.
"Dulu waktu saya pengusaha, mengerjakan apa saja, sehingga bisnis saya, saya catat-catat kurang lebih 35 macam," jawab Jusuf Kalla.
Namun, terang Jusuf Kalla, karena tidak fokus, hanya 10 dari 35 usahanya itu yang berhasil.
"Jadi artinya, saya ingin anak muda fokus, serius pada satu bidang yang dikuasai dan menjadi besar," ucap Jusuf Kalla.
"Jangan seperti saya 30-an, barang kali dua atau tigalah biar jadi," ucapnya pada Najwa Shihab.
• Ganjar, Ridwan dan Anies Baswedan Ceritakan Masa Muda Mereka, Gubernur Jabar Pamer Pakai Krim Malam
Lihat Video selengkapnya mulai menit ke-7.00:
Erick Thohir Ungkap Beda Tekanan Awal Jabatan dan Sekarang
Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkap beda tekanan pada masa awal jabatannya dengan sekarang.
Hal itu diungkapkan Erick Thohir pada acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (19/1/2020).
Mulanya, presenter Najwa Shihab bertanya apakah ada beberapa dari pihak partai ingin menjadi bagian dari direksi-direksi BUMN seperti awal kepemimpinan Erick Thohir.
Saya ingat di awal-awal kan cerita ke saya, direksi yang lobi-lobi yang pengen jadi Dirut BUMN yang lobi-lobi justru enggak dipilih itu di awal-awal."
"Kalau sekarang lebih dari seratus hari seperti itu enggak atau rasa-rasanya partai tambah atau gimana awalnya dengan sekarang," tanya Najwa Shihab.
Lalu, Erick Thohir menegaskan bahwa setiap orang berhak menjadi bagian dari BUMN.
Asal mereka memiliki kemampuan disertai niat yang baik.
"Ya kan gini dari awal saya bilang, siapa pun yang membantu BUMN sangat terbuka selama capability dan niatnya," ujar Erick Thohir.
Ia mengatakan, pihaknya ingin menghindari kepentingan demi menjaga objektifitas.
"Sama tadi ketika Najwa tanya Nadiem bagaimana kita menjaga conflict of interest tapi selama kita niatnya bener dan objektif saya rasa hal-hal itu ya kita jawab adanya," lanjutnya.
Apapun latar belakangnya menurut Erick Thohir tidak menjadi masalah jika memang mampu.
"Sama seperti ini kalau memang mereka terlepas backgroundnya apa tetapi memang mereka capability dan memang bisa dan selama kita pantau baik saya rasa nggak ada salahnya," kata dia.
Ditanya apakah ada tekanan, Erick Thohir mengatakan bahwa dimanapun dan kapan pun tantangan selalu ada.
Menurutnya, memang tidak ada orang yang sempurna dalam mengelola BUMN namun yang terpenting orang itu telah memberikan yang terbaik.
"Sekarang saya begini, kalau pressure mohon maaf misalnya hari ini saja pressure takut dimarahi Najwa."
"Padahal kan sama pilihan tidak ada yang sempurna tapi paling tidak the best effort diberikan itu yang harus kita coba," kata Erick Thohir.
Mantan pemilik klub Inter Milan ini merasa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki pikiran yang sama dengannya.
Terpenting baginya, tidak ada kepentingan pribadi dalam menjalankan amanah.
"Saya rasa kita bertiga samalah, kita pada kesempatan ini amanah yang diberikan mau kasih the best apakah hasilnya tidak maksimal."
"Yang penting kita tidak punya pikiran apa-apa atau bahkan ada personal interest yang malah menjadi polemik mending enggak usah di sini," ucapnya.
Erick Thohir menegaskan pihaknya akan menjalankan amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), apalagi pihaknya merasa tidak dari partai politik.
"Kita backgroundnya saya rasa profesional kita juga punya own our life dan amanah yang harus kita jalankan," jelasnya.
• Rekayasa Obrolan Grup Menteri Kabinet Jokowi, Prabowo Dibuat Left Grup karena Tantangan Erick Thohir
Lihat videonya mulai menit ke-10:10:
(TribunWow.com/ Rena Laila Wuri/ Mariah Gipty)