Komisioner KPU Terjaring OTT KPK

Hasil Investigasi CCTV Bandara Kasus Harun Masiku, Tim Gabungan: Tidak Melalui Jalur Khusus

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim gabungan independen bentukan Kemenkumham melakukan konferensi pers di Kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).

TRIBUNWOW.COM - Tim gabungan indpenden bentukan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) memaparkan hasil investigasi mereka terhadap kamera CCTV di Bandara Soekarno-Hatta yang sempat merekam keberadaan terakhir eks caleg PDIP Harun Masiku.

Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Sofyan Kurniawan menjelaskan keberadaan Harun Masiku sempat terekam beberapa kali di kamera CCTV, mulai dari di counter pemeriksaan paspor, hingga saat dirinya keluar-masuk toilet.

Berdasarkan hasil penyelidikan rekaman CCTV tersebut, Sofyan mengambil kesimpulan bahwa Harun Masiku melewati jalur seperti biasa.

Harun Masiku Belum Tertangkap, BIN Enggan Ikut Campur dan Pilih Serahkan ke KPK

Ia juga membantah bahwa Harun Masiku melewati sebuah jalur khusus saat berada di Bandara Soekarno-Hatta.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Kompas TV, Rabu (19/2/2020), awalnya Sofyan memperkenalkan tim gabungan yang terdiri dari Kemenkumham, Kemenkominfo, Bareskrim Polri, dan Badan Sandi Siber Negara.

Kemudian ia lanjut membantah bahwa hasil penyelidikan tim gabungan sengaja dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

"Berkenaan tadi pertanyaan bahwa hasil tim diselaraskan dengan pernyataan Pak Menteri," kata Sofyan.

"Seyogyanya tidak, karena tim bekerja sesuai dengan fakta-fakta yang ada di lapangan, fakta-fakta yang terjadi di PC counter," tegasnya.

Sofyan menegaskan hasil investigasi, seluruhnya dilakukan berdasarkan pemeriksaan PC dan server di lapangan.

"Tim bekerja langsung ke lapangan, langsung melakukan pemeriksaan terhadap PC dan server yang terkait dengan catatan kedatangan atas nama Harun Masiku," sambungnya.

Di ILC, Benny Harman Ungkap Permainan Cilukba di Balik Kasus Harun Masiku: Wibawa KPK Hancur

Tidak Lewat Jalur Khusus

Sofyan lalu lanjut memaparkan hasil investigasi rekaman kamera CCTV di bandara yang dilakukan oleh tim gabungan.

"Berkenaan dengan CCTV, seyogyanya di awal sudah disampaikan, bahwa tim melakukan pemeriksaan juga terhadap CCTV yang ada di Bandara Soekarno Hatta," jelasnya.

"Berikut adalah hasil pemeriksaan yang kami lakukan bahwa benar berdasarkan rekaman CCTV per tanggal 7 Januari 2020, saudara Harun Masiku datang ke Indonesia dan melalui pintu kedatangan imigrasi," lanjut Sofyan.

CCTV rekaman Harun Masiku di Bandara Soekarno-Hatta (Kolase (youtube kompastv) dan (kpu.go.id))

Sofyan kemudian memaparkan runtutan keberadaan Harun Masiku yang sempat terekam oleh CCTV.

Mulai dari masuk melalui pintu kedatangan imigrasi, lalu melewati counter pemeriksaan paspor, kemudian sempat masuk ke toilet, hingga terakhir kembali keluar dari toilet dan kembali keluar.

Berdasarkan hasil investigasi tersebut, Sofyan menegaskan ia menjamin bahwa Harun Masiku tidak menggunakan suatu jalur khusus saat berada di bandara.

"Jadi perlu diinformasikan bahwa saudara Harun Masiku berdasarkan rekaman CCTV tidak melalui jalur khusus tapi melalui jalur kedatangan imigrasi sebagaimana mestinya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Harun Masiku adalah seorang tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antar waktu (PAW) Anggota DPR periode 2019-2024.

Kasus itu juga menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Harun Masiku disebut terbang ke Singapura pada Senin (6/1/2020), dua hari sebelum Wahyu dan beberapa tersangka lainnya terkena OTT.

• Rocky Gerung Sebut Yasonna Laoly Kehabisan Alasan Tutupi Keberadan Harun Masiku: Menjengkelkan

Harun Masiku lalu dikabarkan kembali ke Jakarta pada Selasa (7/1/2020), namun dibantah oleh Menkumham Yasonna Laoly.

Pada Rabu (22/1/2020), Kemenkumham akhirnya mengkaui Harun Masiku telah berada di Indonesia, pihak imigrasi beralasan, kedatangan Harun Masiku telat dideteksi sebab adanya keterlambatan tekhnis sehingga informasi telat tercatat.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-3.15:

Roy Suryo Soroti Kejanggalan Rekaman Harun Masiku

Pakar telematika Roy Suryo menyebut ada kejanggalan dalam rekaman CCTV yang memuat informasi keberadaan Harun Masiku.

Saat ini Harun masih dalam daftar pencarian orang terkait dugaan keterlibatan dalam kasus suap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Meskipun demikian, sempat dikabarkan Harun berangkat ke Singapura pada Senin (6/1/2020) dan kembali ke Indonesia pada Selasa (7/1/2020).

Pakar telematika Roy Suryo menyebutkan ada kejanggalan dalam rekaman CCTV yang memuat keberadaan Harun Masiku, dalam tayangan KompasTV, Minggu (26/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

Terus Telusuri Jejak Buron Harun Masiku, Polisi: Di Tempat Nongkrongnya Enggak Ada

Namun informasi tersebut terlambat didapatkan pihak Imigrasi karena keterlambatan pada sistem Iigrasi.

Dilansir TribunWow.com, Roy Suryo menyebutkan terminal dua di Bandara Soekarno-Hatta dulunya adalah terminal internasional.

"Terminal 2, Terminal 2E tepatnya, tempat di mana Harun Masiku datang lagi itu dulu kan bekas terminal internasional," kata Roy Suryo, dalam tayangan KompasTV, Minggu (26/1/2020).

"Semua penerbangan ada di situ," lanjutnya.

Menurut Roy, sanggahan pihak bandara maupun Imigrasi tentang lokasi pemantauan tidak tepat.

"Kalau mengatakan kami memantaunya hanya dari Terminal 3, justru yang di Terminal 3 itu barang-barangnya baru ada di situ," jelas Roy.

Ia menegaskan dulu semua penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan Terminal 2.

"Kalau misalkan ini terjadi di Terminal 1, mungkin-mungkin saja. Tapi kan penerbangan internasional ini masuknya dari dulu Terminal 2," tegasnya.

Roy menegaskan Angkasa Pura 2 (AP2) harus memberikan pernyataan terkait selisih informasi kedatangan Harun Masiku.

Hal itu ia sampaikan karena keterlambatan data yang dibutuhkan penyidik mencapai 15 hari.

"Apa jadinya di Indonesia kalau sebuah data orang yang masuk saja terlambatnya 15 hari?" katanya.

"Itu kan udah bobol habis-habisan kita," tambahnya.

Lihat videonya mulai dari awal:

(TribunWow.com/Anung Malik/Brigitta Winasis)