TRIBUNWOW.COM - Meli Sari, ibunda balita yang tewas tanpa kepala dan organ dalam di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menangis saat menceritakan kondisi anaknya saat ditemukan.
Dilansir TribunWow.com, Meli Sari bahkan sampai tak bisa berkata-kata saat menjelaskan kondisi anaknya.
Meli Sari pun mengungkap kejanggalan atas kematian anak ketiganya yang bernama Muhammad Yusuf Gazali itu.
Lantas, ia turut menyebutkan seumlah pernyataan pihak kepolisian yang dinilai tak masuk akal soal penyebab kematian anaknya.
• Tangis Ibu Balita Tanpa Kepala di Samarinda di Depan Hotman Paris: Sampai Kini Kasus Cuma Kelalaian
• Hotman Paris Dimintai Tolong Usut Kasus Balita Tewas Tanpa Kepala: Ada Dugaan Jual Beli Organ Tubuh
Hal itu disampaikan Meli Sari melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020).
"Ini Muhammad Yusuf Gazali, anak saya usia 4 tahun," ucap Meli Sari sambil menunjukkan foto anaknya.
Dengan bantuan biaya donasi, Meli Sari bahkan datang ke Jakarta untuk menemui pengacara kondang, Hotman Paris.
Hal itu dilakukan Meli Sari untuk mengetahui penyebab kematian sang anak.
"Tujuan saya ke sini minta dukungan ke Bang Hotman Paris melalui Mbak Putri (pengacara) juga," terang dia.
"Saya berkat donasi warga Samarinda dan Indonesia ke sini biar dapat dukungan."
Selain itu, kedatangannya ke Jakarta juga untuk mematahkan pernyataan pihak kepolisian yang menyebut kematian Yusuf karena faktor kelalaian.
"Saya ingin tahu aja penyebab kematian anak saya ini apa," ucapnya.
"Karena sampai sekarang ini kan statusnya cuma kelalaian."
Dengan menahan tangis, Meli Sari mengaku ingin mencari kejelasan soal kematian anaknya yang tragis itu.
"Memang betul masih dikembangkan oleh polisi, cuma sampai sekarang saya belum mendapatkan pasti, jelas penyebab kematian anak saya ini apa," kata Meli Sari.
"Sampai sekarang ini belum ada kejelasan penyebabnya."
• Teka-teki Kasus Mayat Balita Tanpa Kepala Terungkap, Benda Menempel di Jasad Korban Jadi Petunjuk
• Polisi Sebut Belum Ada Bukti yang Menguatkan Balita Tanpa Kepala di Samarinda Korban Kejahatan
Lebih lanjut, Meli Sari pun mengungkap sejumlah kejanggalan dalam kematian Yusuf.
"Kalau saya memang terus terang kan orang awam, karena saya sendiri melihat kondisi jasad anak saya ditemukan," terang Meli Sari.
"Jelas saya merasa janggal dengan kondisi jasad yang ditemukan pada saat itu."
Lantas, Meli Sari pun mengungkap kondisi psikologis Yusuf selama ini yang dikenal takut air.
Hal itu tentunya bertentangan dengan keterangan polisi yang menyebut Yusuf tercebur di saluran air saat hujan.
"Dari psikologis anak saya, dia itu terlambat bicara, takut air, takut akan daerah-daerah lembab," ujar Meli Sari.
"Dan pada saat itu hilang, kondisi pada saat di situ hujan. Tidak mungkin anak saya keluar sendiri dan tercebur."
Tak hanya itu, Meli Sari juga mengungkap kondisi tubuh Yusuf saat ditemukan tewas di sebuah saluran air.
Ia pun tak mampu lagi membendung air matanya saat mengungkap kondisi jasad Yusuf.
"Dan dari jasad, mohon maaf, kepalanya udah enggak ada, telapak tangan, kaki, organ dalam enggak ada," ucapnya menangis.
Hal itu juga dinilainya sangat tak sesuai dengan keterangan polisi yang menyebut Yusuf tewas karena tercebur ke dalam saluran air lalu tubuhnya dimakan binatang.
"Enggak mungkin anak saya tercebur 16 hari baru ditemukan," ujar dia.
"Tercebur terus dimakan binatang, enggak mungkin. Terus (organ) dalamnya pun udah enggak ada."
Simak video berikut ini dari menit awal:
Organ Hilang karena Pembusukan
Pada kesempatan itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa buka suara soal kejanggalan penemuan mayat balita tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dilansir TribunWow.com, Damus Asa membenarkan jika mayat balita itu ditemukan dalam kondisi sebagian besar organ dalam hilang.
Damus Asa menyebut balita itu bukanlah korban pembunuhan.
Menurutnya, organ dalam mayat balita itu hilang karena proses pembusukan.
"Dan memang kemungkinan besar awalnya kita menduga itu adalah anak hilang yang dilaporkan ke kita," terang Damus.
"Namun, kita tidak begitu saja percaya walaupun kedua orangtua meyakinkan bahwa itu adalah anak dari Bambang Sulis dan Meli Sari."
• Orang Tua dari Balita yang Ditemukan Tanpa Kepala Sebut Ada Kejanggalan dalam Kematian Anaknya
Karena itu, setelah berhasil mengevakuasi, pihak kepolisian langsung membawa mayat balita itu ke rumah sakit untuk menjalani visum.
Dasum mengakui, saat ditemukan sebagian besar organ dalam mayat balita itu sudah hilang.
"Kita melakukan visum kemudian kita lakukan tes DNA untuk menyatakan kemungkinan bahwa korban adalah anak dari kedua pasangan suami istri tersebut," terang Dasum.
"Dan memang saat kita bawa ke rumah sakit memang sebagian besar organ tubuh korban sudah tidak ada."
Tak hanya organ dalam, Dasum juga menyebut sejumlah bagian tubuh mayat balita itu juga tak ditemukan.
"Di antaranya kepala, lengan bagian kanan maupun kiri, telapak kaki, dan organ dalam sebagian besar sudah tidak ada," terang Dasum.
• Jasad Balita Tanpa Kepala Ditemukan di Samarinda, Polisi Ungkap Dua Kemungkinan Ini
Terkait tak ditemukannya bagian tubuh dan organ dalam, Dasum menyebut hal itu disebabkan karena mayat sudah mengalami pembusukan.
Dasum menyebut, sebagian tubuh mayat yang hilang itu hancur karena pembusukan.
"Organ dalam sebagian besar tidak ada karena memang posisinya sudah busuk," kata Dasum.
"Dari keterangan dokter kemarin waktu kita ke sana, jenazah mengalami pembusukan yang berkelanjutan sehingga tubuhnya hancur."
"Karena kurang lebih 16 hari hilangnya anak tersebut baru ditemukan," sambungnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)