TRIBUNWOW.COM - Artis Karen Pooroe akhirnya menyetujui autopsi dilakukan terhadap jenazah putrinya, Zefania Carina.
Hal itu ia sampaikan seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus kematian Zefania di Polres Jakarta Selatan.
Seperti diketahui, Zefania meninggal setelah diduga terjatuh dari lantai 6 balkon apartemen pada Jumat (8/2/2020) malam.
• Dipanggil Jadi Saksi, Karen Pooroe Minta Arya Claproth Berkata Jujur: Terima Segala Konsekuensinya
Apartemen tersebut adalah milik Arya Claproth, yakni suami Karen Pooroe yang sedang dalam proses perceraian.
Selama proses perceraian berlangsung, Zefania diasuh ayahnya.
Karena tidak tinggal bersama, Karen Pooroe baru mengetahui kabar duka tersebut pada Sabtu (8/2/2020) siang.
Merasa ada sejumlah kejanggalan, Karen Pooroe berupaya mengusut peristiwa kematian putrinya ke ranah hukum.
Dilansir TribunWow.com, Karen Pooroe memberikan keterangan dalam wawancara yang diunggah kanal Youtube beepdo, Kamis (13/2/2020).
Dalam pemeriksaan tersebut, Karen didampingi kuasa hukum Wemy Amanupunyo dan ahli hukum Rio Lasut.
Keduanya masih merupakan kerabat Karen.
Awalnya, Karen Pooroe menyebutkan alasannya tidak ingin autopsi dilakukan.
"Saya 'kan minta pada saat itu anak saya tidak diautopsi pada saat penguburan karena saya ingin semua orang mengenang anak saya seperti putri tidur yang cantik, tidak ada bekas belekan, sayatan, atau apapun," kata Karen Pooroe.
• Hotman Paris Menunduk dan Melaney Terisak saat Karen Pooroe Cerita Awal Dapat Kabar Kematian Anaknya
Namun, ia merasa ada kejanggalan yang patut dipertanyakan dalam kematian putri semata wayangnya.
"Tetapi saya 'kan punya hak sebagai seorang ibu untuk tahu apa yang sebenar-benarnya terjadi terhadap anak saya," tegas Karen.
• Putrinya Meninggal, Karen Pooroe Bahas Proses Cerai dengan Arya Claproth: Apa yang Saya Perjuangkan?
Hal yang membuat Karen merasa janggal adalah tubuh anak berusia 6,5 tahun itu masih utuh meskipun telah jatuh dari lantai 6.
Sebelumnya Karen sempat menyebutkan putrinya hanya menderita luka lebam di bagian dahi.
"Karena secara fakta yang kami lihat di tubuh anak saya kalau jatuh dari lantai 6, kira-kira analisanya pasti hancur, ada kepala bocor, retak, segala macem," jelas Karen.
Meskipun demikian, Karen menolak menjelaskan spekulasinya lebih jauh.
"Mungkin kita lihat pemeriksaan polisi seperti apa," katanya.
Karen menambahkan dirinya yakin polisi mampu mengungkap kebenaran peristiwa yang menewaskan putrinya.
"Saya percayakan sepenuhnya kepada kepolisian. Saya di sini hanya berkoordinasi terus supaya saya tahu update selanjutnya," papar Karen.
• Pada Hotman Paris, Karen Pooroe Cerita Pernah Ditodong Senjata oleh Suami: Saya Lari Bawa Anak Saya
Selain itu, Karen merasa belum bisa merelakan kepergian sang buah hati apabila belum tahu secara pasti penyebab kematiannya.
"Supaya saya benar-benar bisa merelakan kepergian anak saya dengan kebenaran yang terang-benderang, yang saya tahu dia perginya kenapa, bagaimana," katanya.
Mengenai tindakan autopsi yang akan dilakukan, Rio Lasut menyebut belum dapat diketahui kapan akan dilaksanakan.
"Itu pihak kepolisian nantinya kalau masalah autopsi," jelas Rio Lasut yang turut mendampingi Karen.
Ia lalu menjelaskan maksud kedatangan Karen dalam pemeriksaan tersebut.
"Maksud kedatangan Karen pada siang hari ini melengkapi proses penyelidikan dari pihak kepolisian," kata ahli hukum ini.
Rio mengatakan ada 40 pertanyaan yang diajukan kepada Karen.
"Maka Mbak Karen dimintai keterangan kurang lebih 40 pertanyaan terkait peristiwa kematian anak ini, putri dari Mbak Karen," jelasnya.
"Mulai awal mulanya proses apa yang terjadi di apartemen, perpisahan mereka, dan hal-hal yang lainnya," lanjut Rio.
Rio meminta autopsi dapat segera dilakukan agar misteri kematian Zefania dapat segera terungkap.
"Kami hanya minta kasus ini bisa terang-benderang, terungkap siapa pelaku dari kematian putri Mbak Karen," tegas Rio.
• Putrinya Meninggal, Karen Pooroe Minta Saran ke Hotman Paris: Apa Fungsi Lembaga Perlindungan Anak?
Lihat videonya mulai menit 3:00
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)