TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyebut Arya Claproth tak layak mengurus anaknya dengan Karen Pooroe, yakni Zefania Carina Claproth.

Hal tersebut Arist Merdeka Sirait ungkapkan melalui kanal YouTube KH INFOTAIMENT, pada Selasa (11/2/2020).

Awalnya Arist Merdeka Sirait menceritakan kejadian sebelum sang putri Karen Pooroe dan Arya Claporth meninggal dunia.

• Karen Pooroe Beberkan Sikap Arya saat Bekerja, Khawatir Jadi Penyebab Anaknya Meninggal Dunia?

Mengingat Karen Pooroe harus berpisah dari sang anak lantaran Arya Claproth yang diduga membawa kabur.

Bahkan Karen Pooroe merasa dipersulit untuk bertemu putrinya yang berada di tangan Arya Claproth.

Oleh karena itu Karen Pooroe meminta bantuan Arist Merdeka Sirait yang diliput langsung oleh media.

Meski demikian ternyata Arya Claproth datang ke kantor Komnas Perlindungan Anak.

Tujuan Arya Claproth datang diduga lantaran ingin memberikan klarifikasi.

Namun tak disangka emosi Arya Claproth malah meluap.

Apalagi setelah Arya Claproth mengetahui Arist Merdeka Sirait tak berada di kantor.

• Hujan Deras pada Malam Kematian Putrinya, Karen Pooroe Ungkap Firasat Buruk: Anak Saya Takut Petir

Arya Claporth lantas melampiaskan amarahnya pada staff Komnas Perlindungan Anak.

"Sebelum saya berikan surat panggilan beliau datang mencari saya di tempat ini dan tidak pernah janji apa-apa," ucap Arist Merdeka Sirait.

"Tiba-tiba datang ke sini mencari saya ketika dia tidak bertemu saya," imbuhnya.

"Rasanya (sepertinya) dia ingin mengklarifikasi setelah menonton media," tandasnya.

"Marah-marah staff saya sampai stress dimaki-maki beliau," jelasnya.

Meski demikian Arist Merdeka Sirait tak tinggal diam menanggapi emosi Arya Claproth.

Arist Merdeka Sirait yang mendapatkan informasi dari staffnya tersebut langsung meminta Arya Claproth menunggu dirinya.

"Sampai saya bilang pada staff saya 'bila perlu Arya tunggu dulu' karena saya masih ada di luar," ucap Arist Merdeka Sirait.

Setelah kejadian tersebut membuat Arist Merdeka Sirait mengambil kesipulan.

Menurut Arist Merdeka Sirait, Arya Claproth tak pantas mengasuh putrinya.

"Akhirnya saya menyimpulkan bahwa dia tidak layak untuk mengasuh," ucap Arist Merdeka Sirait.

"Karena orangnya tempramen, di kantor orang aja marah-marah," imbuhnya.

Lihat videonya dari menit ke 07:45:

Komnas PA Tindak Tegas Kelalaian Arya Claproth

Arist Arist Merdeka Sirait angkat bicara terkait kejanggalan kematian putri Karen Pooroe.

Anak tunggal Karen Pooroe, yakni Zefania Carina Claproth meninggal dunia dengan tragis, pada Sabtu (8/2/2020).

Tepatnya setelah buah hati Karen Pooroe terjatuh dari balkon lantai enam apartemen milik suaminya, yakni Arya Claproth.

Padahal pada saat kejadian Arya Claproth sedang berada di dalam apartemen sedang fokus bekerja dan mengenakan earphone.

Mengetahui kejadian tersebut membuat Arist Merdeka Sirait tak mau diam saja.

Melalui kanal YouTube KH INFOTAIMENT, pada Selasa (11/2/2020) Arist Merdeka Sirait memberikan tanggapan.

Menurut Arist Merdeka Sirait, jika terbukti kejadian tersebut benar adanya.

Tentu kejadian naas yang menimpa anak Karen Pooroe tersebut murni kelalaian Arya Claproth.

"Ketika saya mendapatkan berita ini, tentunya kalau itu benar terjadi, terjatuh," ucap Arist Merdeka Sirait.

"Apalagi di apartemen itu, orang tuanya ada di situ maka itu merupakan kelalaian," imbuhnya.

"Kelalaian, menurut undang-undang perlindungan anak pasal 39," tandasnya.

Tak berhenti di situ saja Arist Merdeka Sirait pun menjelaskan bahwa Arya Claproth akan mendapatkan pidana.

Pasalnya Arya Claproth diduga melakukan kelalaian yang menimbulkan hilangnya nyawa anaknya.

"Kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia, itu dapat dipidana 15 tahun penjara," ucap Arist Merdeka Sirait.

Bahkan Arist Merdeka Sirait blak-blakan mengatakan bahwa Arya Claproth akan dikenakan pasal berlapis.

Mengingat sebelumnya Arya Claproth menghalang-halangi Karen Pooroe bertemu dengan anak.

Selain itu juga Arya Claproth diduga tak bertanggung jawab dengan keselamatan buah hatinya bersama Karen Pooreo.

"Jadi bisa dikenakan pasal berlapis, awal peristiwa itu memisahkan," ucap Arist Merdeka Sirait.

"Lalu kemudian dia tidak bertanggung jawab," imbuhnya.

"Jadi itu kuncinya, Komnas Perlindungnan Anak akan tegas mengatakan itu," tandasnya.(TribunWow.com/Khistian TR)