Banjir di Jakarta

Anies Baswedan Ungkap Alasan Jakarta Kembali Dilanda Banjir, Mulai Curah Hujan hingga Singgung Bogor

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan di Toko Tani Indonesia Center, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal penyebab banjir di Ibu Kota yang dimulai sejak Sabtu (8/2/2020) dini hari WIB.

Ada beberapa hal yang dipaparkan oleh Anies terkait faktor-faktor penyebab banjir di Jakarta, mulai dari curah hujan yang tinggi hingga menyinggung soal kawasan Bogor.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompastv, Senin (10/2/2020), mulanya Anies menjelaskan bahwa hujan yang baru-baru ini mengguyur Jakarta termasuk dalam kategori curah hujan yang ekstrem.

"Yang kemarin dialami di Jakarta itu, (curah hujan) sampai dengan 244 milimeter, jadi kita mengalami curah hujan yang ekstrem. Karena (curah hujan) di atas 150 milimeter (disebut) ekstrem, kita mengalami di atas 240 milimeter," ujar Anies di Toko Tani Indonesia Center, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).

Bahas Kemampuan Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta, Pakar Tata Kota: Mohon Maaf Belum Terlihat

Mengantisipasi datangnya banjir karena curah hujan yang tinggi, Anies mengatakan dirinya bersama seluruh instansi terkait sudah bersiap dalam melakukan penanggulangan banjir.

"Lalu apa yang kami kerjakan, dengan kondisi hujan yang sangat ekstrem ini kita mensiagakan seluruh jajaran kita terkait pengendalian air hujan dan di tempat-tempat di mana di situ terjadi curah hujan yang amat intensif maka kita siagakan semua infrastruktur baik petugas maupun alat-alat untuk memastikan bahwa bisa dikendalikan dengan baik," tambah Anies.

Selanjutnya, Anies menyinggung daerah Bogor.

Ia mengatakan kawasan Jakarta yang berada di persisir akan terdampak tingginya curah hujan di daerah hulu.

Anies menyoroti status Bendung Katulampa di Bogor yang mengalami peningkatan status.

Namun, Anies menegaskan hal tersebut dapat terkendali dengan baik.

"Kedua, Jakarta juga merupakan kawasan pesisir, sehingga curah hujan yang tinggi di kawasan hulu, membawa air dengan volume yang cukup besar ke kawasan pesisir," Kata Anies.

"Kemarin di Jakarta mulai jam 10 malam kita sudah mulai siaga, hari Jumat malam, karena kita menyaksikan bahwa di pintu air, atau di Bendung Katulampa sudah mengalami peningkatan status kesiagaan, dan alhamdulillah kemarin sudah sampai puncaknya dan lewat sehingga terkendali dengan baik," lanjutnya.

Terakhir Anies berpesan bahwa dirinya bersama Pemerintah Kota DKI Jakarta akan selalu siaga menangani banjir.

Ia juga berharap agar masyarakat ikut berpartisipasi menghadapi kemungkinan banjir akibat curah hujan yang tinggi.

"Ke depan kami selalu siaga, semua pertugas bersiap dan kami berharap seluruh masyarakat juga mengantisipasi karena curah hujan yang ekstrem," ucap Anies.

Sempat Viral Unggah Foto Kali saat Sampaikan Info Banjir Jakarta, Pihak Polda Metro Jaya: Mohon Maaf

Lihat video selengkapnya: 

Azas Tigor: Selalu Menyalahkan Orang Lain

Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan menyoroti sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menyikapi keadaan Ibu Kota yang kembali dilanda banjir.

Azas menyebut Anies tidak bisa berinisiatif dan memiliki kemampuan untuk menanggulangi banjir di Jakarta.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (9/2/2020), Azas menyindir rendahnya kemampuan Anies yang menurutnya tidak bisa berkoordinasi dengan bawahannya terkait persiapan menghadapi banjir.

"Sudah stuck (macet) lah kemampuan dia seperti itu, kapasitas dia seperti itu, tidak bisa mengorganisir aparatur di bawahnya, mempersiapkan langkah-langkah mitigasi," jelas Azas.

Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan dalam channel YouTube Talk Show tvOne, Minggu (9/2/2020) (YouTube Talk Show tvOne)

• Sempat Viral Unggah Foto Kali saat Sampaikan Info Banjir Jakarta, Pihak Polda Metro Jaya: Mohon Maaf

Menurutnya Anies selalu menyalahkan pihak lain terhadap kondisi banjir di Jakarta.

Ia mengatakan seharusnya Anies lah yang mengambil sikap dan segera berinisiatif menghadapi banjir tanpa perlu menunggu sikap dari pemerintah pusat.

"Dia selalu menyalahkan orang lain, menyalahkan hulu, menyalahkan pemerintah pusat seperti itu, harusnya kan dia penguasa kota," kata Azas.

"Pemimpin di Kota Jakarta ini harusnya punya inisiatif, meng-organize (menggerakkan -red) semua potensi yang ada," lanjutnya.

Azas meminta Anies seharusnya melihat pemerintah pusat sebagai warga Kota Jakarta, bukan justru bergantung kepada pemerintah pusat dalam penanganan banjir.

"Pemerintah pusat di sini kan warganya Jakarta, bagian dari Kota Jakarta, jadi justru gubernur ini yang mempolitisir, mempolitisasi situasi kacau ini," ujarnya.

Lalu Azas membahas pernyataan Anies yang menurutnya selalu menyalahkan pihak lain.

Ia bercerita bagaimana dirinya telah berpergian ke Bogor saat terjadi banjir di Jakarta.

Sesampainya di Bogor, meskipun Jakarta banjir ternyata di Bogor tidak hujan dan banjir.

Melalui hal tersebut ia menyimpulkan bahwa banjir di Jakarta tidak selalu disebabkan oleh hulu.

"Kedua, dia juga salahkan hulu," ujar Azas.

"Klaim dia selalu katakan hulu, saya pikir dia sebagai Gubernur Jakarta sudah stuck lah seperti ini, dan saya berharap ini harus dievaluasi," tambahnya.

Azas meminta kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi kinerja Anies yang menurutnya memilki keahlian yang minim dalam penanganan banjir.

"Presiden harus mengevaluasi kinerja Gubernur Jakarta, kan itu ada otoritas presiden juga mengevaluasi," katanya.

Azas lanjut membahas beberapa kekurangan Anies dalam menangani banjir di Jakarta.

Ia mengungkit semenjak tanggal 17 Desember 2019 hingga banjir saat ini, ada beberapa sistem penanganan banjir yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"Early warning system (sistem peringatan dini) enggak jalan, emergency respond (respon darurat) tidak jalan, ini bahaya, kota besar seperti ini," kata Azas.

"Harusnya dia juga sudah mapping (memetakan) potensi akan banjir di mana di Jakarta, dia siapkan betul."

"Kebajiran tanpa ada persiapan, tanpa ada solusi bagaimana warganya bisa menyelamatkan diri atau evakuasi, aparaturnya seperti apa, informasinya bagaimana," tambahnya.

Azas mengingatkan kepada Anies agar tidak mempolitisasi keadaan banjir di Jakarta.

"Saya pikir ini harus dievaluasi, tidak usah mempolitisasi lagi, yang penting bagaimana menyelematkan warga," tandasnya.

Jakarta Banjir Lagi, Hotman Paris: Hujan 6 Jam Saja Enggak Bisa Diatasi

Lihat video selengkapnya:

(TribunWow.com/Anung Malik)