TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Musni Umar turut memberikan komentarnya soal 100 hari kerja 100 hari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Maruf Amin.
Musni Umar menilai, 100 hari kerja Jokowi tidak menciptakan harapan yang berarti bagi rakyat.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tv One pada Kamis (31/1/2020), Musni Umar menilai hal itu sangat ditentukan oleh para menteri.
• 100 Hari Jokowi-Maruf: Analis Politik Nilai Kabinet Jokowi Gagal Bawa Harapan Baru, Mengapa?
"Mengapa pada 100 hari kepemimpinan Beliau boleh dikata enggak ada sesuatu yang memberikan harapan kepada rakyat."
"Menurut saya ini banyak ditentukan oleh para menteri," kritik Musni.
Musni mengatakan, tiga bulan Pemerintahan Jokowi di periode dua ini penuh dengan kegaduhan.
"100 hari pemerintahan Jokowi penuh kegaduhan, tiap hari bicara yang enggak ada kaitannya untuk merubah nasib rakyat sendiri," lanjutnya.
"Akhirnya gaduh,gaduh hasilnya yang seperti kita saksikan ini," imbuh Musni.
Sehingga, ia sempat meminta pada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD untuk menciptakan politik yang damai.
• Didebat Teddy Gusnaidi, Nasir Djamil Sebut Menteri Jokowi Tak Greget: Masyarakat Tidak Aman
"Karena itu saya bicara sama Pak Mahfud MD, wujudkanlah politik damai, politik yang mencerahkan, politik yang memberikan harapan bagi rakyat," jelas Musni.
Terkait pembangunan insfrastruktur, Musni tak menampik memang harus diapresiasi.
Namun, yang disayangkan bahwa rakyat tidak bisa merasakan langsung pembangunan infrastruktur itu, seperti di China.
"Kedua yang berkaitan dengan yang disampaikan Teddy memang kita apresiasi Pak Jokowi sudah membangun insfraktruktur yang ada."
"Tapi seorang teman bilang kepada saya kalau di Shanghai itu China membangun insfrastruktur itu, tentu truk-truk yang masuk ke situ"
"Tapi di Indonesia, sedan-sedan yang katanya masuk situ, jadi enggak ada dampak ekonomi yang dihasilkan itu sendiri," kritik Musni.
• Mengaku Sedang Bantu Jokowi, Fahri Hamzah Singgung Prabowo Masuk Kabinet: Tapi Naratifnya Kacau