TRIBUNWOW.COM - Virus Corona di Wuhan China menggemparkan dunia kesehatan.
Virus Corona mengakibatkan lebih dari 80 orang meninggal dan sekitar 2.761 orang terinfeksi secara global.
Pusat Pengendalian Penyakit di China memastikan wabah Virus Corona akibat satwa liar.
• Wuhan Seperti Kota Hantu karena Virus Corona, Inilah Video Warga Saling Ribut saat Cari Makanan
Namun, kini berkembang kabar bahwa Virus Corona muncul akibat bocornya Laboratorium yang mempelajari SARS dan Ebola di Wuhan seperti dikutip dari Daily Mail pada Senin (27/1/2020).
Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan adalah satu-satunya laboratorium di China yang dirancang untuk mempelajari patogen paling berbahaya di dunia seperti SARS dan Ebola.
Labooratorium tersebut telah dibangung di Wuhan sejak 2017.
Menjelang 2018, rupanya para ahli dan ilmuwan biosafety Maryland Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa virus bisa saja lolos dari laboratorium.
Para ilmuwan AS itu merasa khawatir lantaran pada 2004, Virus SARS bocor dari laboratorium Beijing.
Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan berada 20 mil jauhnya dari Pasar Makanan Laut Huanan.
Akibat kabar tersebut, masyarakat jadi bertanya-tanya apakah memang ada kebocoran.
Sedangkan para ilmuwan di Pusat Pengendalian Penyakit di China menegaskan bahwa virus itu berasal dari hewan di pasar.
• Lokasi Awal Mula Virus Corona Ternyata Dekat Lab Virus Berbahaya di Wuhan, Apa Berkaitan?
Namun, Ahli Mikrobiologi dari Universitas Rutgers, Dr Richard Erbright mengatakan bahwa saat ini tidak ada alasan untuk mencurigai laboratorium dengan wabah yang telah menyebar.
"Tapi, 'pada titik ini tidak ada alasan untuk mencurigai' bahwa fasilitas (laboratorium) itu ada hubungannya dengan wabah," kata Richard.
Menurutnya diperlukan penelitian lebih lanjut terkait masalah tersebut.
"Di samping bertanggung jawab atas urutan genom penting yang memungkinkan dokter mendiagnosisnya," lanjut Richard.
Sementara itu, laboratorium yang berada di Intistut Virologi Wuhan itu didirikan dengan harapan bahwa China dapat membantu penelitian virus-virus paling bahaya di dunia.
Laboratorium itu disebut memiliki standar tingkat keamanan hayati-4 (BSL-4) atau tingkat biohazard tertinggi.
• Mahasiswa Indonesia Lakukan Vlog di Kesunyian Kota Wuhan China akibat Virus Corona: Evakuasi Kami
Sehingga, laboratorium tersebut diklaim sudah memenuhi syarat untuk menangani patogen paling berbahaya di dunia.
Kini, tercatat sudah ada 54 laborotarium BSL-4 yang tersebar di dunia.
Lembaga Kesehatan China Pastikan Virus Corona dari Satwa Liar
Pusat Pengendalian Penyakit di China telah mengonfirmasi bahwa Virus Corona memang berasal dari satwa liar.
Hal itu dikonfirmasi setelah menguji 33 dari 585 sampel yang didapat dari pasar makanan Wuhan.
33 sampel itu menunjukkan hasil positif yang menyebabkan pneumonia di Wuhan.
• Mahasiswa Indonesia Lakukan Vlog di Kesunyian Kota Wuhan China akibat Virus Corona: Evakuasi Kami
Dilansir TribunWow.com dari CGTN pada Senin (27/1/2020), Pusat Pengendalian Penyakit di China memastikan bahwa Virus Corona memang berasal dari satwa liar.
Mereka mengatakan, sampel itu ditemukan dari 22 kios dan satu truk sampah di pasar.
93,9 persen sempel didapat di bagian selatan pasar makanan laut.
Padahal, bagian selatan pasar makanan laut merupakan bagian yang dekat dengan perdagangan satwa liar yang ilegal.
Pada awal kemunculan Virus Corona, wabah penyakit mematikan itu dipercaya berasal dari kelelawar.
Virus itu ditularkan kelelawar pada manusia melalui perantara-perantara yang belum bisa dipastikan.
Sementara itu, dari kabar terbaru menunjukkan bahwa Virus Corona yang menyebabkan lebih dari 80 orang meninggal dan sekitar 2.761 orang terinfeksi secara global.
• Update Jumlah Korban Tewas Virus Corona di China Capai 81 Orang, Tercatat Lebih dari 2.700 Kasus
Satwa liar dipastikan penyebab Virus Corona, selain akan mengarantina pusat penangkaran hewan liar, pemerintah China juga mengimbau warganya untuk tak memakan produk-pruduk makanan yang berasal dari hewan liar.
Hal itu disampaikan oleh staf Kementerian Pertanian dan Pedesaan pemerintah China.
"Konsumen harus sepenuhnya memahami risiko kesehatan dari memakan hewan liar, menghindari daging buruan, dan makan dengan sehat," ucapnya, Minggu (26/1/2020) seperti dikutip dari scmp.com
Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan 19 pakar kesehatan di China.
Pakar tersebut menyebut konsumsi dan perdagangan hewan liar adalah penyebab sejumlah penyakit.
• Temukan Fakta Baru, Pemerintah China Prediksi Virus Corona akan Menyebar Semakin Cepat dan Besar
Di antaranya yakni Severe Acute Respiratory Syndrome (Sars), dan flu burung H7N9.
"Mengontrol atau bahkan menghilangkan makanan dan perdagangan hewan liar terkait tidak hanya diperlukan untuk perlindungan ekologis."
"Tetapi juga sangat penting dalam mengendalikan risiko kesehatan masyarakat," ucap pakar kesehatan China.
Pakar kesehatan itu menambahkan, resiko penularan penyakit semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kontak manusia dengan satwa liar.
Keterkaitan antara perdagangan dan konsumsi hewan liar sudah dicurigai sebagai sebab munculnya Virus Corona.
Sebab, banyak pasien dengan gejala pneumonia ditemukan telah bekerja atau tinggal di dekat wilayah Wuhan. (TribunWow.com/Mariah Gipty)