Komisioner KPU Terjaring OTT KPK

BREAKING NEWS Yasonna Laoly Copot Dirjen Imigrasi Ronny Sompie: Agar Tak Ada Konflik Kepentingan

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkumham Yasonna Laoly menggelar konferensi pers terkait pernyataannya yang memicu amarah dari warga Tanjung Priok

TRIBUNWOW.COM - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menyatakan Direktorat Jenderal Imigrasi Ronny Sompie diberhentikan dari posisinya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya saat ditemui di Kompleks Istana Negara, Jakarta.

Menurut Yasonna, pemberhentian tersebut bertujuan agar tidak ada konflik kepentingan.

Ada Dugaan Kesengajaan dalam Delay Rekaman CCTV Harun Masiku, Jubir KPK Ali Fikri Beri Bantahan

Yasonna tidak memberikan keterangan mendetail tentang pemberhentian Ronny.

"Per siang ini," kata Yasonna Laoly, dikutip dari Kompas.tv, Selasa (28/1/2020).

Untuk diketahui, kinerja Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) akhir-akhir ini menjadi sorotan.

Hal tersebut terkait dengan pencarian buron kasus dugaan suap, Harun Masiku.

Sebelumnya sempat dikabarkan Harun sedang berada di Singapura saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan operasi tangkap tangan (OTT).

Meskipun demikian, baru diketahui Harun telah kembali ke Indonesia sebelum OTT itu dilaksanakan.

Istri Harun juga telah mengonfirmasi kepulangan suaminya.

Selisih fakta antara Dirjen Imigrasi dengan KPK juga terjadi ketika terjadi keterlambatan rekaman CCTV Bandara Soekarno-Hatta yang memuat kedatangan Harun.

Roy Suryo Kritik Rekaman CCTV yang Memuat Keberadaan Harun Masiku: Teknologi Kita Tidak Sejadul Itu

Rekaman CCTV Bandara

Pakar telematika Roy Suryo menyebut ada indikasi kesengajaan dalam terlambatnya rekaman CCTV Bandara Soekarno-Hatta.

Seperti diketahui, rekaman CCTV itu menjadi penting karena memuat keberadaan buron kasus suap, politisi PDIP Harun Masiku.

Dilansir TribunWow.com, awalnya Roy menyayangkan citra Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat rusak karena kasus ini.

• Pertanyakan Pencarian Harun Masiku yang Lama, Roy Suryo Bandingkan CCTV Bandara Soetta dengan Warteg

"Kalau mereka tidak mau begini, harusnya otoritas yang ada di situ lakukan (menindak) siapa yang salah," kata Roy Suryo, dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Selasa (28/1/2020).

Politisi Partai Demokrat itu juga menyayangkan, apabila tuduhan sampai dilayangkan kepada Direktorat Jenderal (Dirjen) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham), Ronny Sompie.

"Sayang banget juga Pak Sompie, ya. Beliau dulu dari pejabat kepolisian. Tahu persis, lah, teknologi kita enggak sejadul itu," kata Roy.

Ketika ditanya tentang kemungkinan ada skenario, Roy tidak langsung mengiyakan.

"Ada something. Saya tidak sampai menyebut ke skenario, tapi pasti ada something wrong," tegas Roy.

"Ada sesuatu yang salah di republik ini," tambahnya.

Roy juga tidak secara langsung menyebutkan nama pihak yang bertanggung jawab dalam masalah teknis CCTV bandara.

"Siapa yang salah, ya, yang mengendalikan ini, dong. Kalau dia enggak mau salah, dia harus tegas kepada bawahannya," jelas Roy.

Roy menegaskan Terminal 2 yang menjadi pintu kedatangan Harun dulunya adalah terminal penerbangan internasional.

"Jadi artinya peralatan itu ada di situ sudah ada. Enggak bisa dipindahkan ke Terminal 3," katanya.

• Roy Suryo Sebut Ada Kejanggalan Rekaman CCTV Bandara soal Harun Masiku: Apa Jadinya Indonesia?

Hadir dalam tayangan yang sama, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Bidang Advokasi, Muhammad Isnur, mempertanyakan keterlambatan data CCTV.

"Pertanyaannya, itu delay hanya satu orang doang buat Pak Harun, atau sistem yang delay?" kata Isnur.

"Kalau sistem yang delay, berarti ada ribuan orang warga negara asing masuk tanpa terdata oleh sistem sampai tanggal 22 dari tanggal 8. Itu berbahaya sekali," lanjutnya.

Isnur menyebutkan ada potensi ancaman keamanan negara apabila sistem pengawasan pintu masuknya tidak dibenahi.

"Berarti di situ jebol keamanan negara," kata Isnur.

Ia kemudian mengkhawatirkan pandangan dunia internasional tentang sistem keamanan di Indonesia.

"Itu kalau benar delay, itu pengakuan buruk di mata internasional tentang penerbangan Indonesia," jelasnya.

"Itu bisa jatuh nilainya di mata internasional tentang keamanan Indonesia," tegas Isnur.

Keterangan KPK

Plt Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyebutkan kendala keterlambatan dalam rekaman CCTV yang memuat Harun Masiku sedang didalami.

Dilansir TribunWow.com, Ali menyebutkan Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Ronny Sompie sedang mendalami penyebab keterlambatan data rekaman.

• Roy Suryo Kritik Rekaman CCTV yang Memuat Keberadaan Harun Masiku: Teknologi Kita Tidak Sejadul Itu

"Mengenai bahwa itu ternyata datanya delay dari Imigrasi, dan kemudian Pak Sompie juga sudah mengatakan bahwa akan dilakukan pemeriksaan atau pendalaman terkait dengan itu," kata Ali Fikri, dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Selasa (28/1/2020).

"Saya pikir ini langkah yang bagus," tambahnya.

Ali menyebutkan dalam penyidikan perkara selalu ada kemungkinan-kemungkinan yang perlu didalami.

"Di sana ada unsur menghalangi, memerintah, tapi tidak serta-merta di situ ada unsurnya kesengajaan," jelasnya.

"Pendalaman-pendalaman itu saya pikir cukup bagus untuk mendukung apakah dimungkinkan, atau kemungkinan ada pihak-pihak yang sengaja (menghalangi)," lanjut Ali.

Menurut Ali, proses pendalaman sistem pengawasan dilakukan oleh pihak Imigrasi.

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)