TRIBUNWOW.COM - Ibu dari pemuda pembawa bendera saat demo tolak Revisi Undang-undang (RUU) KPK, Lutfi Alfiandi, yakni Nurhayati mengungkapkan kesaksiannya saat hadir di acara Mata Najwa pada Rabu (22/1/2020).
Lutfi Alfiandi mengaku bahwa dirinya dipukul hingga disetrum oleh oknum aparat.
Sambil menangis, Nurhayati mengaku anaknya tak pernah bercerita mengenai penyetruman.
Anaknya hanya mengaku telah dipukul.
• Lutfi Pembawa Bendera Akui Dipukul hingga Disetrum oleh Aparat, Ini Pertanyaan yang Harus Diakuinya
"Kalau masalah penyiksaan itu dia enggak cerita, cuma emang kalau dipukul-pukulin itu cerita, cuma masalah disetrumnya enggak," kata Nurhayati.
Nurhayati menduga, Lutfi tidak mau mengaku lantaran takut bahwa orang tua akan lebih sedih.
Sehingga, ia sangat sedih ketika pertama kali mendengar Lutfi disetrum saat persidangan.
"Mungkin kali karena orang tuanya kasihan takut kepikiran, enggak pernah cerita disetrum."
"Makanya waktu saya kemarin di persidangan gimana gitu yah mbaknya, saya orang tuanya saja enggak pernah mukul sama sekali, pas dengar digituin, gimana gitu yak, baru tau itu mbak disetrum kayak gitu," jelas dia.
Kemudian, Nurhayati mengungkap permintaan Lutfi saat membesuk anaknya itu.
Nurhayati mengaku sering menangis mendengar Luthfi meminta untuk segera dikeluarkan.
"Karena mungkin dia kalau saya ke sana kan, bersedih kan nangis, saya gimana enggak nangis sih mbak kalau saya ke sana besuk."
"Dia bilang 'Mamah tolong keluarin dari sini, tolong keluarin dari sini', iya mamah udah usaha buat keluar, Mama sudah usaha sana-sini buat keluar biar Lutfi bisa bebas tapi gimana caranya."
"Kalau ke sana dia bilangnya begitu, keluarin mama, mama urusin, mama urusin biar cepat keluar gitu," demikian cerita Nurhayati.
• Lutfi Alfiandi Ngaku Disetrum Polisi, Ombudsman: Kita Agak Kerepotan dalam Pembuktiannya
Nurhayati kemudian kembali mengatakan bahwa anaknya hanya mengaku pernah dipukul.
"Iya mungkin kadang di situ dia takut mamahnya nangis. Terus jadi dia enggak pernah cerita, kalau dipukul dia cerita. 'Aku dipukul mama' cuma gitu doang," lanjutnya.
Bahkan, Nurhayati mengatakan dirinya baru tahu kalau sang anak sempat ditutupi kepalanya dengan plastik setelah mendengar kesaksian Lutfi pada tim Mata Najwa.
"Malah baru tahu tadi kalau dikasih plastik kayak gitu kan itu enggak bisa napas, kalau anak saya mati gimana dia mau tanggung jawab apa enggak," kata Nurhayati sambil masih mengusap air mata.
Lihat videonya mulai menit ke-10:00:
Lutfi Akui Dipukul dan Disetrum
Lutfi mengungkap perlakuan kasar sejumlah petugas saat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Lutfi Alfiandi mengatakan bahwa saat BAP tidak ada demonstran yang didampingi oleh kuasa hukum.
• IPW Komentari Dugaan Penyiksaan pada Lutfi: Penyetruman Tersangka Tindakan Keji yang Mencontoh Nazi
"Keesokan harinya baru dibuatkanlah BAP pada saat dibawa ke ini kan enggak didampingin, semua yang diamanin ini enggak ada yang didampingi kuasa hukum," ungkap Lutfi.
Luthfi mengatakan dirinya kemudian dipukuli.
"Saya merasakan saat di situ gimana rasanya, saya sempat dipukuli badan, dipukuli muka," kata Luthfi.
"Awal pertama mereka mukul muka gitu, eh terus tiba-tiba ada salah satu anggotanya," imbuhnya.
Lalu, ia lantas dihadapkan ke tembok, disuruh berjongkok hingga dipukul ulu hatinya.
"Jadi saya di-hadapin ke tembok, saya disuruh jongkok terus saya dipukul."
"Awal mereka mukul muka terus mukul ulu hati pakai tangan. Mereka langsung mukul, sakit rasanya," jelasnya.
Tak berhenti di sana, petugas juga sempat memasukan plastik ke dalam kepalanya.
"Terus mereka langsung ambil plastik kan di meja seperti ini, lalu mengikat ke kepala saya di sini. Itu enggak lama sih ya, langsung ke muka lagi," katanya.
Setelah itu, ia dibawa ke suatu ruangan oleh petugas.
Petugas sempat menutupkan matanya dengan kain.
"Habis itu mereka bawa saya ke dalam ruangan, jadi sudah dibaw ke dalam ruangan, di dalam ruangan itu ada ruangan lagi."
"Saya dibawa ke dalam ruangan itu, ditutup mata saya diikat pakai kain," jelas Lutfi.
• Lutfi Alfiandi Ngaku Disiksa Polisi saat Interogasi, Ananda Badudu: Dulu Saya pun Dipukul, Ditendang
Di dalam ruangan itu, Lutfi mengaku telinganya dijepit dengan sesuatu.
"Lalu kuping saya sini kanan kiri dijepit, saya enggak tahu itu dijepitnya pakai apaan karena mata saya tertutup," kata Lutfi.
Ia lantas kembali diminta berjongkok.
Petugas lalu baru meminta Lutfi untuk menjawab pertanyaan apakah ia ikut melempar batu.
Saat ia menegaskan tidak melempar batu justru disetrum oleh aparat.
"Lalu saya disuruh jongkok, nah pada saat itu saya ditanya lagi lempar berapa kali."
"'Saya enggak nglempar pak', lalu setruman itu mulai berjalan."
"Mereka sekitar setengah jam nyetrum saya," jelas Lutfi.
• Lutfi si Pembawa Bendera Sebut Disetrum oleh Petugas Selama Setengah Jam agar Ngaku Lempar Batu
Lutfi mengaku terus dipaksa menjawab pertanyaan itu sambil disetrum badannya.
"'Nglempar berapa kali? nglempar berapa kali?'."
Pertanyaan itu terus yang mereka tanyakan kepada saya, akhirnya ngaku karena dalam paksaan dalam tekanan pada saat itu. (TribunWow.com/Mariah Gipty)