TRIBUNWOW.COM - Kerabat Pakualaman Roy Suryo angkat bicara soal viralnya fenomena kerajaan-kerajaan baru di tengah berbagai isu korupsi di tanah air.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa (21/1/2020), Roy Suryo mulanya mengritik tema acara yang dipandu Karni Ilyas tersebut.
Roy Suryo menanyakan kenapa ILC memilih tema kerajaan baru, bukan kasus Jiwasraya, KPK dan PDIP, atau kasus Asabri yang jauh lebih penting.
• Bahas Sunda Empire, Salim Said Ngaku Kesulitan dan Gugup saat Hadiri ILC: Saya Kira Polisi
Dugaan Pengalihan Isu
"Saya kaget karena ILC mengangkat topik ini," kata Roy Suryo.
"Karena apa? Karena banyak juga kan pesan yang masuk ke Twitternya Bang Karni, kenapa bukan topik yang lain."
"Tapi kan sudah, Jiwasraya sudah," sambungnya.
Karni Ilyas pun membenarkan adanya pesan seperti itu.
"Iya, mereka tanya, kenapa tidak KPK dan PDIP, padahal baru minggu lalu," ujar Karni Ilyas.
"Mungkin ini ada hubungannya juga Bang Karni," sahut Roy Suryo.
"Mungkin ini ada hubungannya keraton-keraton ini muncul itu."
Roy Suryo lantas mengungkapkan dugaan bahwa viralnya isu keraton-keraton menjadi sebuah pengalihan isu, yang sengaja dibelokkan.
"Perhatian orang kan sekarang banyak ke keraton ini," ungkap Roy Suryo.
"Bukan ke yang Jiwasraya, bukan ke Asabri," imbuhnya.
"Sudah lewat," potong Karni Ilyas.
"Lha iya, tapi kan belok sedikit gitu loh," lanjut Roy Suryo.
"Oh jadi maksud Anda ini dibelokkan?," tanya Karni Ilyas.
"Iya, dibelokkan, sempat gini, saya sempat mengkritik, dulu saya di Komisi I, kan kemarin kepala BIN mengatakan 'Ini sudah lama kok muncul'," jawab Roy Suryo.
"Lha sudah lama muncul kok tidak dari dulu diperhatikan, kok didiamkan, kenapa baru sekarang munculnya?"
"Jadi ada something wrong kalau saya lihat," sambung Roy Suryo.
Menanggapi hal itu, Karni Ilyas pun lantas membenarkan dugaan pengalihan isu ini.
"Benar juga," ucap Karni Ilyas.
Soroti Keraton Abal-abal
Roy Suryo kemudian menyoroti adanya dugaan penipuan dalam keraton-keraton yang baru muncul.
"Hanya saja Bang Karni, saya setuju dengan tadi statement-nya Pak Budi (Dir. Reskrimum Polda Jateng Kombes Budi Hariyanto-red)," kata Roy Suryo.
"Kalau memang itu ada indikasi penipuan, memang penipuan, tapi saya ingin obyektif," imbuhnya.
Roy Suryo mengaku ingin melihat perbedaan antara Sunda Empire, Kesultanan Selaco, hingga Keraton Agung Sejagat.
Roy Suryo kemudian menyebut bahwa keraton di Indonesia memang ada dan terdaftar.
"Keraton di Indonesia itu memang ada, dan kalau ada banyak pertanyaan, apakah yang resmi yang mana, yang palsu yang mana," ucap Roy Suryo.
"Ada, yang resmi itu ada, ada yang namanya Forum Silahturahmi Keraton Nusantara, itu resmi, jumlahnya sekitar 205 keraton yang ada di sana."
"Dan setiap tahun kami selalu mengadakan festival, namanya festival keraton," ucapnya.
Roy Suryo kemudian menyinggung pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang menanyakan apakah tidak ada tekonologi yang memungkinkan munculnya keraton baru.
"Saya bilang mungkin Bang Karni ditemukan, sekarang itu ada teknologi yang namanya LIDAR, Light Detection and Ranging," ucapnya.
• Kekeh Sebut PBB Lahir di Bandung, Petinggi Sunda Empire Malah Bilang Roy Suryo Tak Kenal Sejarah
Teknologi itu disebut Roy Suryo digunakan untuk memotret situs-situs, yang memungkinkan timbulnya kerajaan-kerajaan lama.
"Kalau itu teknologinya masuk, ilmiah, itu iya," kata politisi Demokrat itu.
"Tapi kalau itu kemudian mengada-ada, saya mohon maaf untuk Sunda Empire, kalau mengada-ada ya kita tentang."
Roy Suryo kemudian menyoroti soal Gedung Isola yang sempat disebut-sebut oleh Sunda Empire.
"Misalnya kemarin mereka menggunakan Gedung Isola di Bandung," ujar Roy Suryo.
"Isola itu gedung yang dulu memang dibuat tahun 1933, oleh orang namanya Willem Berretty."
"Dan Isola itu maksud dia, isolated, mengisolasi dirinya, dia memang orang yang agak introvet."
"Makanya ditulis di dalam ruangannya dulu, ada tulisannya M'Isolo E Vivo, artinya dia mengisolasikan diri sendiri."
"Bukan, kemudian diterjemahkan jadi International Soldier and Leader of World, ini pikiran yang menurut saya berlebihan," imbuh Roy Suryo sembari tertawa.
Keanehan
Roy Suryo lantas kembali menyoroti keanehan munculnya keraton-keraton abal-abal.
"Tiba-tiba di persoalan di republik ini, itu kok tiba-tiba muncul banyak keraton-keraton abal-abal ini," tutur Roy Suryo.
"Ini agak aneh, ini yang perlu diselidiki di dalam topik ini, kenapa bisa muncul raja-raja baru."
"Kalau itu kemudian tidak ketemu ilmiahnya, ya harus dikejar," sambungnya.
Menurut Roy Suryo, pemerintah tidak boleh abai terhadap fenomena ini.
"Pemerintah harus melakukan pembinaan, satu terhadap keraton-keraton yang ada," katanya.
"Kalau ini dibiarkan, bisa jadi nanti pada ngaku-ngaku juga yang lain."
"Karena ini mungkin Bang Karni," tambahnya.
• Bahas Kerajaan Baru, Sudjiwo Tedjo Singgung Ketua ILC, Karni Ilyas: Mana Tahu Beliau Dulu Miskin
Simak selengkapnya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)