TRIBUNWOW.COM - Mantan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Sandiaga Uno kembali berbicara mengenai ekonomi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno saat menjadi narasumber di acara Hot Indonesia tv One pada Jumat (17/1/2020).
Sandiaga Uno menilai bahwa ekonomi di Indonesia saat ini cukup suram.
• Tanggapan Prabowo saat Sandiaga Uno Disebut Menang Pilpres 2024 oleh Jokowi: Bisa Saja
"Saya merasakan kecemasan sejak lama, merasakan kesuraman ekonomi kita," kata Sandiaga.
Meski demikian ada hal yang membuatnya tetap yakin bahwa ekonomi Indonesia akan terus tumbuh, yakni adanya Omnibus Law.
Omnibus Law atau dikenal undang-undang 'sapu jagat' adalah undang-undang yang didalamnya mencakup segala isu maupun topik.
"Saya mendapatkan pembahasan porto folio."
"Rasa optimis saya mulai tumbuh tentang perekonomian Indonesia. Dan ini karena perubahan yang dilakukan, yang utama Omnibus Law," jelas Sandiaga.
Kemudian, Sandiaga menjelaskan bahwa undang-undang Omnibus Law saat ini tengah dikaji oleh DPR.
Ia yakin, dengan Omnibus Law perekonomian di Indonesia menjadi lebih baik.
"Dalam hitungan hari akan diserahkan pada parlemen."
"Dan jika kita bisa menangkap peluang ini, kita akan mendapatkan perekonomian yang lebih baik di tahun 2020," jelas Sandiaga.
• Sandiaga Uno Merasa Kasihan dengan Menteri BUMN Erick Thohir: Apa yang Kita Prediksi Mulai Terjadi
Meski demikian, Omnibus Law ini banyak mendapat penolakan dari buruh.
Dikutip dari Kompas.com pada Selasa (21/1/2020), Buruh bahkan sudah menyuarakan penolakan dengan demo besar-besaran di Gedung DPR pada Senin (20/1/2020).
Ada enam alasan mengapa buruh tidak mau menerima undang-undang yang dinamakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja itu.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Saiq Iqbal
Pertama, tidak adanya upah minimum lagi, namun diganti dengan upah per jam.
Kemudian, tunjangan PHK yang awalnya hingga 38 bulan kini hanya akan mendapat dalam rentang enam bukan.
Ketiga, adanya tolakan soal istilah fleksibilats pas kerja.
• Ungkit Kekalahan di Pilpres 2019, Sandiaga Uno Blak-blakan Ungkap Kesibukannya: Enggak Baperan Kan?
Istilah itu dianggap membuat tidak adanya kepastian kerja dan pengangkatan karyawan.
Keepat, undang-undang itu dikhawatirkan menghapus banyak syarat ketat tenaga kerja asing.
Lalu, akibat fleksibilitas kerja, dikhawatirkan menghilangnya jaminan sosial.
Terakhir, adanya wacana penghapusan sanksi bagi pengusaha yang tak memberikan hak-hak buruh.
Lihat videonya mulai menit ke 6:30:
Sandiaga Uno Merasa Kasihan dengan Erick Thohir
Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus Cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno merasa kasihan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di kanal YouTube Macan Idealis pada Senin (20/1/2020).
Meski sudah tidak menjalankan bisnis, Sandiaga mengatakan dirinya masih sering berbagi ilmu terkait dunia wirausaha.
• Gerindra Umumkan 2 Nama Cawagub Baru DKI Pengganti Sandiaga Uno: Riza Patria dan Nurmansjah Lubis
"Walaupun sudah enggak aktif di bisnis tapi pengalaman sih untuk temen-temen," kata Sandiaga Uno.
Pasalnya, menurutnya ekonomi di Indonesia masih belum kuat.
"Karena permasalahan yang kini dihadapi adalah salah satunya yang cukup serius adalah mengenai ekonominya dan bisnis kita belum kuat ekonomi kita," jelasnya.
Sandiaga mengatakan, prediksi ekonomi di Indonesia yang mulai melemah benar adanya.
Seperti banyak munculnya masalah-masalah di BUMN.
Sehingga, ia merasa kasihan dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Sekarang ini ada perlambatan apa yang kita prediksi mulai terjadi, misalnya BUMN temen gue lagi, kasihan dia lagi ngurusin banyak," ujar Sandiaga Uno.
• Ungkap Pengalaman Berkesan di Pilpres 2019, Sandiaga Uno Pernah Diajak Selfie di Toilet Umum: Kacau
Ia merasa kasihan dengan Erick Thohir lantaran harus memastikan ratusan BUMN dikelola dengan baik, khususnya dalam sektor keuangan.
"Menteri BUMN itu sahabat gue baik, dia lagi sibuk untuk memastikan bahwa BUMN itu terkelola dengan baik."
"Berapa skandal-skandal di sektor keuangan juga kita lihat harga-harga pada naik nih," jelasnya.
Lalu, Sandiaga menyinggung soal beberapa harga kebutuhan pokok yang naik.
"Seperti prediksi kita karena dunia gejolak ekonomi kita akhirnya banyak naik, BPJS naik, harga gas juga naik, dan kita lihat juga ada beberapa kemarin ini listrik juga naik."
"Jadi beban masyarakat ya perlu kita pikirkanlah solusinya," ungkapnya.
• Ungkap Pengalaman Berkesan di Pilpres 2019, Sandiaga Uno Pernah Diajak Selfie di Toilet Umum: Kacau
Menurutnya, masyarakat kalangan bawah yang paling merasakan dampak kenaikan harga.
"Kalau untuk yang ada di lapisan bawah, ekonomi bawah ya kerasa sekali," ujar dia.
Lihat videonya mulai menit ke-5:14:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)