TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menyiapkan tugas bagi calon pendampingnya.
Meskipun Wakil Gubernur DKI masih belum ditentukan, Anies mengatakan penerus posisi Sandiaga Uno tersebut akan mengerjakan janji-janji kampanyenya semasa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Selasa (21/1/2020), Anies mewanti-wanti kepada siapa pun yang terpilih nanti akan menjalani tugas yang berat di Jakarta.
• Totalitas Kalahkan PKS Rebut Kursi Wagub DKI, Cawagub Gerindra Riza Patria Siap Tinggalkan DPR
Ia kemudian menyoroti janji kampanye untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Karena kita tahu bahwa tanggung jawab di Jakarta tidak kecil. Kita juga tahu bahwa ini ada janji politik dari kampanye dari RPJMD," ucapnya, Selasa (21/1/2020).
Mengenai tanggapannya terhadap calon usungan dari Gerindra dan PKS, Anies menyerahkan keputusan akhir pada partai masing-masing.
"Dua-duanya kenal dan saya percaya partai pengusung pasti sudah mempertimbangkan faktor sebelum mengusulkan," ujar Anies.
"Saya percaya kedua pribadi yang diusulkan ini pasti sudah mempelajari, memahami, dan siap untuk melaksanakan itu semua," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, ada dua nama yang diusulkan oleh Gerindra dan PKS untuk mengisi kekosongan kursi Wagub DKI yang ditinggalkan oleh Sandiaga Uno sejak 10 Agustus 2018.
"Surat ini menyatakan mencabut surat yang terdahulu dan kemudian dalam surat ini juga telah menyetujui dan mengusulkan dua nama, untuk dijadikan calon wakil gubernur DKI, yaitu Nurmansjah Lubis, dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco.
Keputusan akhir soal siapa yang akan mewarisi posisi Wagub DKI akan ditentukan oleh DPRD DKI Jakarta dalam rapat paripurna.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menjelaskan pemilihan Wagub DKI akan digelar pada awal Februari 2020.
• Tak Ingin Dicurangi di Perebutan Kursi Wagub, PKS Minta Bantuan KPK dan Media: Betul-betul Fairplay
Sandiaga Uno Ungkap Alasan Rela Tinggalkan Anies Baswedan
Sebelumnya, Mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan alasan di balik langkahnya melepas posisi Wagub saat era Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Sandiaga mengatakan langkah tersebut didasari instingnya sebagai pengusaha yang selalu terjun total ketika melakukan sesuatu.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Macan Idealis, Senin (20/1/2020), mulanya Sandiaga menceritakan nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang pengusaha seperti berani mengambil risiko.
• Sandiaga Uno Sebut Anies Baswedan Justru Panen Berkah dari Kritikan: Namanya Medsos Tahu Sendiri Lah
"Di politik aja gue perlu sekian waktu, akhirnya gue cari inovasi-inovasi. 'Kan entrepreneur (wirausahawan) itu enggak pernah berhenti mencari inovasi, selalu proaktif, ambil risiko," kata Sandiaga.
"Jadi mundur Wagub DKI itu ngambil risiko karena gue enterpreneur," tambahnya.
Ia mengatakan apabila dirinya seorang politisi, tidak mungkin akan melepas posisi Wagub tersebut.
"Kalau gue politisi, gue enggak akan mundur dari Wagub DKI," kata Sandiaga.
"Gue main aman, gue jaga lah."
"Tapi gue ini kan model pengusaha yang mau ambil risiko kan. Risk-taking itu kan salah satu orientasi entrepreneur," imbuhnya.
Ketika mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden di 2019, Sandiaga bercerita dirinya totalitas menjalani hal tersebut.
"Jadi pas kemarin dapet kesempatan, ya udah, gue nyemplung lah," kata Sandiaga.
Atas langkahnya tersebut, Sandiaga mengatakan dirinya mendapat banyak komentar dari orang-orang sekelilingnya, karena merelakan posisinya sebagai Wagub DKI demi posisi wakil presiden yang belum tentu berhasil ia dapatkan.
"Orang-orang bilang gile lu, ya. Pulangnya kalau kalah gimana? Gue enggak mikir kalah waktu itu," terang Sandiaga.
Ia mengakui saat memutuskan untuk melepas posisi Wagub, dirinya berpikir posisi tersebut akan segera tergantikan oleh orang lain.
Maka dari itu dirinya memutuskan untuk terjun total di ajang Pemilu 2019 lalu.
"Waktu itu gue mikir, ini tugas gue, gue harus all-out. Harus totalitas, Dan pikiran gue waktu itu, dalam waktu satu bulan cepat diganti Wagubnya," kata Sandiaga.
"Karena Mas Anies perlu pasangannya, perlu pendampingnya, kasihan."
"Eh, ini sekarang sudah hampir 18 bulan masih kosong juga," lanjutnya.
• Bahas Karier Politik, Sandiaga Uno Ungkit Janji Kampanye: Berkarya Enggak Cuma Lagi Ada Maunya
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-15.30:
Jokowi Beri Kode Sandiaga Uno Jadi Penerusnya
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tersirat menyebut pengusaha yang juga politisi Sandiaga Uno sebagai kandidat presiden pada 2024 mendatang.
Hal ini ia lontarkan dalam sambutannya di acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Rabu (15/1/2020).
Sontak celetukan Jokowi itu membuat para hadirin yang memenuhi Hotel Raffles, Jakarta bertepuk tangan.
• Jokowi Sebut Desain Ibu Kota Belum Final, Singgung Konsep Transportasi Masa Depan: Autonomous Car
Dalam pembuka pidatonya, Jokowi mengatakan hanya hapal satu nama tokoh HIPMI yaitu Sandiaga Uno.
"Yang saya hormati senior-senior HIPMI, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebut satu-persatu," ujar Jokowi, dilansir dari kanal YouTube Kompas Tv, Rabu (15/1/2020).
"Yang hafal saya hanya satu, Bapak Sandiaga Uno," kata Jokowi diiringi tepuk tangan dari para tamu undangan.
Seusai menyebut nama Sandiaga, Jokowi lalu menyinggung soal Pemilihan Presiden 2024.
Ia menilai, sosok pengganti dirinya untuk memimpin Indonesia ada di ruangan tersebut.
Meski tak secara eksplisit menyebut nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, ia mewanti-wanti untuk hati-hati di 2024 yang bertepatan dengan ajang pemilihan presiden Indonesia.
"Tadi kan disampaikan oleh Pak Ketua Dewan Pembina bahwa 2024 nanti, kemungkinan yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya," ungkap Jokowi seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (15/1/2020).
• Jokowi Prediksi Sandiaga Uno akan Jadi Presiden di Tahun 2024: Kemungkinan Besar Gantikan Saya
Jokowi lalu memberikan kode soal siapa yang kira-kira akan menggantikan dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa," ungkap Jokowi.
"Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi, kira-kira," tandasnya.
Lihat video selengkapnya:
(TribunWow.com/Anung Malik/Fransisca Mawaski)