Liga 1

Sempat Jadi Korban Pelemparan Botol di Markas Arema FC, Begini Kata Mario Gomez soal Suporter Timnya

Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Arema FC, Mario Gomez saat di perkenalkan pada wartawan di Kantor Arema FC, Kamis (16/1/2020).

TRIBUNWOW.COM - Mario Gomez punya pengalaman kurang menyenangkan saat bertandang ke markas Arema FC, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 15 April 2018 lalu.

Kala itu, Gomez masih berstatus sebagai pelatih Persib Bandung.

Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 itu, dia menjadi korban pelemparan botol dari atas tribune.

Akibat insiden tersebut, Gomez terluka di pelipis kanan sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

5 Kabar Bursa Transfer Arema FC: Rekrut Eks Persib hingga Peluang Dapatkan Duet Ezechiel dan Bauman

Kejadian tersebut menjadi salah satu insiden yang paling dikecam sepanjang musim 2018.

Menanggapi kejadian tersebut, Gomez mengakui sudah memaafkan, bahkan dia sudah lupa pernah menjadi korban pelemparan dari oknum suporter.

Gomez menyadari hal tersebut adalah bagian risiko sebagai pelatih sepak bola.

Dia yakin pelakunya adalah salah satu oknum saja, jadi tidak ingin memukul rata.

"Saya sudah melupakannya. Itu adalah ulah salah satu oknum, itu hanya kesalahan satu orang," kata Gomez.

Unggahannya Dikomentari Eks Persib Jonathan Bauman, In Kyun: Saya dan Mario Gomez Tunggu di Arema FC

Gomez meminta adanya pendidikan suporter sehingga pemain ke-12 lebih memahami nilai-nilai sportivitas saat pertandingan.

Dengan harapan, tidak ada pelatih-pelatih lain yang menjadi korban di masa yang akan datang.

"Saya berharap adanya pendidikan suporter sehingga oknum tersebut bisa lebih mengerti situasi, tidak hanya ketika ada saya, tetapi juga kepada pelatih-pelatih lainnya," katanya.

Mario Gomez diperkenalkan secara resmi sebagai pelatih Arema FC, pada Kamis (16/1/2020). (Instagram @aremafcofficial)

Mario Gomez Ungkap Ingin Datangkan Ezechiel dan Bauman ke Arema FC: Masih Ada Kemungkinan

Selain itu, edukasi suporter juga secara tidak langsung berdampak pada pemain-pemain muda.

Karena itu, sikap anarkis dalam sepak bola sebisa mungkin harus dihindari.

"Edukasi suporter sangatlah penting, kejadian-kejadian seperti itu tidak baik untuk pemain muda," katanya.

Bersama asisten pelatih Charis Yulianto, Singgih Pitono, Kuncoro, pelatih kiper Felipe Americo, dan pelatih fisik Marcos Gonzalez, Gomez akan bahu-membahu mengarungi kompetisi musim 2020 membawa Arema FC lebih baik dari tahun sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kini Latih Arema, Mario Gomez Tanggapi Pelemparan Botol di Kanjuruhan