TRIBUNWOW.COM - Pakar komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando menilai pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sarat muatan politik.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Ade saat dimintai pendapat tentang penanganan banjir yang dilakukan Anies.
"Apapun yang dilakukan Anies Baswedan itu tidak bisa lepas dari politik," kata Ade Armando, dikutip dari KompasTV yang ditayangkan Selasa (14/1/2020).
• Pro Kontra Massa Pascabanjir di Jakarta: Demo Dukung Anies Baswedan hingga Gugat Rp 42,3 Miliar
Ade kemudian menyoroti polemik APBD DKI Jakarta yang memuat anggaran fantastis untuk pembelanjaan lem aibon.
"Dan ini kan bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Sebelumya kita sudah ramai soal anggaran Jakarta yang tidak masuk akal. Lem aibon, misalnya," kata Ade.
"Itu menunjukkan betapa buruknya pemerintahan Pak Anies," tegas Ade.
Ia juga meyakini penanganan banjir penuh dengan kepentingan politik.
"Kemudian kalau ditanya, apakah ini politis? Iya, dong. Itu enggak usah dibantah," kata Ade.
Ade menyebutkan Anies memiliki tanggung jawab kepada masyarakat.
"Itu kan sebetulnya menunjukkan Anda pemimpin yang buruk. Anda itu sudah dibiayai dengan dana yang sangat besar," lanjut Ade.
Ia kemudian menyinggung keberadaan TGUPP (Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan) yang mendapat anggaran mencapai Rp 19,8 miliar.
"Anda punya TGUPP untuk percepatan pembangunan 73 orang dengan berapa miliar itu," kata Ade.
"Itu harusnya Anda bekerja dengan sangat baik karena ini uang rakyat," tegasnya.
Ia menyebutkan masyarakat berhak mengkritik pemerintahan Anies karena belum berfungsi dengan benar.
"Dan ini karena tidak dilakukan dengan baik, maka perlu dikritik," katanya.
• Jubir Korban Banjir Azas Tigor Jawab Kenapa Hanya Gugat Anies Baswedan: Bukan Masalah Penyebab
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini:
Warga DKI Jakarta Gugat Anies Baswedan
Setelah banjir di sejumlah daerah di Jakarta surut, 243 warga korban banjir menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dilansir TribunWow.com, sejumlah warga menggelar aksi di Balai Kota untuk menuntut ganti rugi sebesar Rp 42,3 miliar atas dampak banjir yang mereka alami.
Pada saat yang bersamaan, ada pula sejumlah warga yang mendukung Anies Baswedan dan menolak sang gubernur mundur dari posisinya saat ini.
• Ahok Enggan Beri Masukan soal Banjir Jakarta: Kita Harus Percaya Pak Anies Lebih Pintar Ngatasi
Berseberangan pendapat, kelompok massa ini menilai Anies sudah melakukan berbagai upaya mengatasi dampak pascabanjir.
Menurut Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan, kedua kelompok massa tersebut memperjuangkan tujuan yang berbeda.
"Justru pilihannya kelihatan berbeda, ya. Satu jalur gerakan massa ke lapangan, kalau kami 'kan menggerakkan korban ke pengadilan," kata Azas Tigor Nainggolan dalam Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Selasa (14/1/2020).
Ia menegaskan tidak ada hubungan di antara kedua belah kelompok.
"Mengkritisi banjir Jakarta, saya pikir sama. Cuma beda pilihan jalan," kata Azas.
Azas menjelaskan, kelompok massa yang ia pimpin menggugat pemprov atas dasar kelalaian menghadapi banjir.
"Jadi daripada kita berdebat kusir mengenai dampak dari banjir karena kelalaian Pemprov DKI Jakarta, maka kami masukkan gugatan ke pengadilan," kata Azas.
"Yang kami gugat adalah kelalaian dari aparat Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini gubernur," lanjutnya.
Ia menilai, gubernur lalai mempersiapkan sejumlah wilayah yang berpotensi terkena banjir agar tidak terdampak terlalu parah.
Azas menjelaskan forum yang menggugat tersebut hanya fokus pada permasalahan banjir di Jakarta dan tidak merembet ke daerah terdampak lainnya, seperti Jawa Barat dan Banten.
"Karena memang saya punya pengalaman di Jakarta dan kami punya data yang cukup lengkap untuk Jakarta. Jadi kami enggak bisa ke daerah lain," jelas Azas.
Ia menilai Pemprov DKI Jakarta juga telah gagal melindungi warganya.
• Warga Tuntut Anies Baswedan Mundur dari Gubernur, DPRD DKI Jakarta: Kalau Melengserkan, Kurang Tepat
Pro dan Kontra
Koordinator Aksi Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor, menyampaikan aspirasi kepada Anies Baswedan yang menjadi tujuan unjuk rasa.
"Selama dua tahun lebih, Bapak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kami warga Jakarta sebagian besar melihat apa yang Bapak kerjakan itu tidak membuat kesejahteraan bagi warganya dan kota Jakarta," kata Sisca Rumondor, Selasa (14/1/2020).
"Dan terlebih dengan kasus banjir kemarin. Bagaimana pencegahan pada saat terjadinya bencana. Kemudian penanggulangannya," lanjut Sisca.
Ia mempertanyakan penanganan banjir yang dirasa lamban meskipun banjir selalu terjadi di setiap tahun.
Di sisi lain, seorang pendukung Anies Baswedan, Tarmizi Taher, menyebut banjir sebagai bencana alam.
Oleh karena itu, warga tidak bisa menuntut Anies akibat terjadinya banjir.
"Jadi banjir ini 'kan musibah. Bukan hanya di DKI Jakarta, tetapi hampir seluruh Jabodetabek bahkan di luar pulau pun banjir bandang, banjir besar," kata Tarmizi Taher.
"Jadi kita, atas musibah ini, tidak bisa menyalahkan gubernur," kata Tarmizi.
• Soal Banjir Jakarta, Rocky Gerung Sebut Jokowi Ingin Salahkan Anies Baswedan dengan Lakukan Ini
Lihat videonya dari awal:
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)