Breaking News:

Banjir di Jakarta

Gembong Warsono Komentari Perintah Anies Baswedan soal Peringatan Banjir Pakai Toa: Saya Ketawa Saja

Menurut Politisi PDIP Gembong Warsono, peringatan dengan menggunakan toa sudah ketinggalan zaman dan seharusnya tidak lagi digunakan.

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dengan pengungsi korban banjir di Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang meminta pihak kelurahan berkeliling di kelurahannya untuk memberikan peringatan dini terjadinya banjir menggunakan pengeras suara atau toa.

Menurut Gembong, peringatan dengan menggunakan toa sudah ketinggalan zaman dan seharusnya tidak lagi digunakan.

"Ya dengarnya agak lucu saja kalau pakai toa di era modern seperti ini. Tapi ya itulah Pak Anies."

"Saya cukup ketawa saja lah kalau di era modern seperti ini peringatan dini menggunakan toa kan rasanya agak unik di Jakarta loh, di kota metropolitan," ucap Gembong sembari tertawa saat dihubungi, Sabtu (11/1/2020) malam.

Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta Jelaskan Kenapa Anies Baswedan Layak Digugat: Tak Ada Kesiapan

Menurut dia, seharusnya alat peringatan datangnya banjir bisa lebih canggih yang mengandalkan teknologi seperti alarm.

Selain itu, Pemprov DKI juga bisa bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mencari cara peringatan lain.

"Kan itu bisa peringatan dini berkolaborasi dengan BMKG sehingga antisipasi kita jauh lebih baik."

"Kalau antisipasinya prediksi dininya pake to , terus gimana. Entar toanya batreinya habis," selorohnya.

Anggota DPRD PSI Ungkap Hal yang Belum Dikerjakan Anies Baswedan hingga Terjadi Banjir: Ini Fakta

Perintah Anies

Sebelumnya, Anies Baswedan memerintahkan pihak kelurahan berkeliling di kelurahannya, untuk memberikan peringatan dini terjadinya banjir kepada masyarakat menggunakan pengeras suara dan sirine.

Peringatan dini tersebut diberlakukan setelah Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi prosedur peringatan dini yang selama ini diberlakukan.

"Salah satu hal yang akan diterapkan baru, bila ada kabar (akan banjir), maka pemberitahuannya akan langsung ke warga," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/1/2020).

"Jadi kelurahan bukan ke RW, RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa (pengeras suara) untuk memberitahu semuanya, termasuk sirine," ujarnya.

Anies berujar, saat banjir mulai terjadi pada Rabu (1/1/2020) dini hari, Pemprov DKI sebenarnya sudah memberikan peringatan dini sebelumnya.

Peringatan dini disampaikan melalui pesan berantai ke ponsel warga. Anies menduga sejumlah warga tidak membaca pesan tersebut.

Sebut Anies Baswedan Tak Serius Urus Banjir, DPRD DKI Ungkit Era Ahok: Tergantung Kemauan Gubernur

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Banjir di JakartaPDIPAnies Baswedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved