TRIBUNWOW.COM - Mantan istri komedian Sule, Lina Zubaedah meninggal pada Sabtu, (4/1/2020).
Namun, kematian itu dianggap janggal hingga dilakukan autopsi pada jenazah Lina.
Kejanggalan itu disebutkan lantaran sang anak, Rizky Febian melihat ada lebam di jenazah Lina.
• Ditanya soal Kemungkinan Keracunan Penyebab Kematian Lina, Begini Penjelasan Pihak Kepolisian
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Jumat (10/1/2020), Ahli Forensik, dr. Mira Wiryaningsih menjelaskan bahwa biasanya orang yang meninggal akan mengalami lebam pada tubuhnya.
"Jadi ini istilah ya, mungkin banyak yang menggunakan istilah lebam, tertampak kebiruan pada wajah atau pada tubuh."
"Sebenarnya pada proses kematian jadi salah satu kepastian itu adalah timbulnya lebam mayat," jelas Mira.
Lantas, Mira menjelaskan munculnya lebam-lebam tersebut.
Gaya grativasi menarik sel darah ke bagian terendah.
Lantaran sel darah itu berkumpul dalam satu tempat maka timbulah warna seperti lebam ke bagian tubuh tertentu.
"Nah lebam mayat ini sebenarnya akibat gaya gravitasi yang menarik sel darah merah ke bagian terendah."
"Karena semua darah itu terkumpul jadi bisa menimbulkan warna yang lebih gelap, kadang-kadang kemerahan, kadang-kadang kebiruan," ungkapnya.
Sedangkan, lebam itu tergantung bagaimanposisi seseorang itu meninggal.
"Memang tergantung pada lokasi jenazah tubuh. Pada daerah terendah. Kalau meninggal terlentang maka pada punggung seperti itu."
"Kalau misalnya tertungkuk kemungkinan pada bagian depan tubuh," kata Mira.
• Dituding Sempat Lakukan KDRT pada Almarhumah Lina, Sule: Hidup Saya Ini Dipantau Malaikat dan Tuhan
Saat ditanya bahwa lebam Lina terjadi pada bagian mulut dan tangan, Mira mengatakan bahwa soal kejanggalan kematian harus dilakukan autopsi.
"Nah untuk masalah wajar dan tidak wajar kita harus melihat langsung bagaimana pola lukanya."
"Ini kan kondisinya kalau saya tidak salah Almarhum sudah dilakukan pegalian jenazah, terus sudah dilakukan autopsi," ucap Mira.
Dengan autopsi maka lebam pada tubuh bisa diketahui apakah itu benar-benar lebam mayat atau karena kekerasan.
"Nah dari autopsi itu kita bisa menentukan, dengan pengambilan sample yang tepat kita bisa menentukan apakah betul ini hanya lebam mayat yang tadi saya katakan akibat suatu perubahan kematian atau memang lebam yang akibat lebam memar akibat kekerasan," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke 1-48:
Jawaban Polisi soal Kemungkinan Lina Keracunan
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso sempat ditanya terkait kemungkinan keracunan Mantan istri komedian Sule, Lina Zubaedah.
Pertanyaan itu datang dari presenter Apa Kabar Indonesia Malam tvOne pada Jumat (10/1/2020).
"Pak apa sebenarnya fungsi dari tes racun atau toxicology terhadap jenazah, apakah ada kecurigaan bahwa faktor racun yang menjadi penyebab kematian?," tanya presenter.
• Mantan Asisten Benarkan Lina Lebih Cuek sejak Kenal Teddy, Ungkap Dilarang Ketemu Anak-anak Sule
Kombes Saptono menjelaskan bahwa jika ada seseorang melaporkan ada ketidakwajaran dalam suatu kematian, maka kemungkinan-kemungkinan banyak terjadi.
"Saya kira di dalam proses autopsi, ini kan tentu kemungkinan-kemungkinan terjadi ya karena yang dilaporkan oleh saudara Rizky, saudaranya menyampaikan ketidakwajaran."
"Nah ketidakwajaran ini tentunya banyak sebagai penyebab, sebagai kemungkinan dari kekerasan, kemungkinan faktor ya keracunan," jelas Kombes Saptono.
Banyak kemungkinan terjadi, termasuk keracunan.
"Kalau minum obat menjadi penyebab keracunan, nah ini yang perlu diteliti oleh dari forensik melalui laboratorium," lanjutnya.
Sementara itu, Ahli Forensik yang hadir di acara tersebut, dr. Mira Wiryaningsih, mengatakan bahwa mengautopsi jenazah yang sudah dikubur itu memerlukan ketelitian.
Segala hal untuk kebutuhan sampel harus dilakukan.
• Pernah Bersama hingga 15 Tahun, Mantan Asisten Akui Mimpikan Lina sebelum Meninggal: Auranya Beda
"Oke jadi pada kasus ini kan sampai gali kubur, otomatis kita mengambil sampel itu jangan sampai kita ada yang kelupaan kita gali lagi gitu," ucap Mira.
Sedangkan saat mengautopsi, semua petugas harus bebas dari dugaan-dugaan awal.
"Ketika kita melakukan pemeriksaan, autopsi pada penggalian kubur kita harus menyingkirkan segala kemungkinan penyebab kematian yang ada," ucapnya.
Lantaran ketidakwajaran suatu kematian bisa disebabkan banyak hal, maka sampel toxicology memang dibutuhkan untuk segala kasus autopsi.
Sehingga bukan autopsi Lina saja yang diharuskan untuk pengambilan sampel toxicology.
Balik lagi kalau ketidakwajaran yang seperti dibilang Pak Sapto, kecelakaan, pembunuhan, bunuh diri, keracunan, banyak sekali kemungkinan di situ
Jadi pengambilan sampel untuk toxicology adalah untuk menyingkirkan penyebab kematian.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)