TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon memberikan kritikkanya pada Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) terkait polemik Natuna.
Kritikan tersebut diungkapkan Fadli Zon secar langsung di depan Kepala Bakamla, Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman saat hadir di acara Mata Najwa pada Rabu (8/1/2020).
Fadli Zon bertanya-tanya mengapa kapal China tak beranjak dari Natuna meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengunjungi wilayah itu.
• Mahfud MD Ungkap 2 Tugas yang Diberikan Jokowi Selesaikan Polemik Natuna: 470 Kapal Siap Berangkat
Padahal kedatangan presiden seharusnya bisa menimbulkan efek gentar pihak China.
"Saya melihat tadi apa yang disampaikan oleh Bu Najwa itu presiden baru hadir di situ, harusnya itu kan menimbulkan satu detterence effect (efek gentar-red)."
"Tapi ternyata baru-baru ini masih datang di situ," ujar Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, di situlah Bakamla harus segera bertindak.
"Menurut saya di situ lah Bakamla menjaga kewibawaan kedaulatan kita," katanya.
Pasalnya, jika Bakamla tidak bertindak maka kapal China akan terus berada di sana, menguji seberapa ketegasan Indonesia.
"Karena tanpa itu mereka juga akan terus test the water, mereka juga akan coba terus sampai di mana," ucap Fadli Zon.
Padahal menurutnya, aturan ketegasan sudah jelas.
Bakamla bisa mengejar kapal-kapal asing dengan segala macam risikonya.
"Dan itu kalau tidak ada ketegasan dari pihak Bakamla sesuai koridor yang ada, saya kira koridornya sudah cukup jelas, bisa mengejar tentu dengan segala macam risiko."
"Itu kan diskresi (tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret-red) Anda sebagai Ketua Bakamla, mengambil rssiko itu," ungkapnya.
• Nelayan Cerita Pernah Diusir Kapal China dengan Cara Dipepet: Itu Natuna Utara, Kok Saya Diusir?
Wakil Ketua Umum Gerindra itu menilai, jika Bakamla tidak berani mengambil risiko maka polemik Natuna tidak akan selesai.
"Karena kalau tidak mengambil risiko, ya tidak berbuat apa-apa, tidak akan terjadi apa-apa."
"Di situlah saya kira seorang itu akan diukur kepemimpinannya, bagaimana dia menjaga wilayah laut kita," ungkap dia.
Lihat videonya mulai menit ke-10:14:
Najwa Shihab Ungkap Temuan Kapal China yang Bertahan di Natuna
Sementara itu, presenter Najwa Shihab mengungkap temuan sejumlah kapal China yang berada di perairan Natuna di acara Mata Najwa pada Rabu (9/1/2020).
Berdasarkan hasil pemantauan, beberapa kapal China masih berlayar sesaat setelah kepulangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Natuna.
Sebagaimana diketahui Jokowi sempat melakukan peninjauan di Natuna pada Rabu siang.
• Dilirik China, Natuna Ternyata Simpan Cadangan Gas Raksasa yang Bisa Buat Singapura Gelap Gulita
"Sampai Desember pun, sampai hari ini pun banyak kapal-kapal asing yang berada di perairan kita," ungkap Najwa Shihab.
"Mata Najwa juga melakukan pemantauan teman-teman, kami melakukan pemantauan lewat ship tracking of airmarine traffic vessel finder. Ini yang kita temukan."
"Saya ingin menunjukkan ke teman-teman apa yang kami temukan, bahkan setengah jam yang lalu ada Coast Guard China di perairan kita, setengah jam yang lalu belum lama ketika Pak Jokowi pulang," papar Najwa Shihab.
Najwa lantas menunjukkan data yang tim Mata Najwa temukan melalui layar, yaitu sebagai berikut:
Senin (6/1/2020):
Terdeteksi 3 Kapal Penjaga Pantai di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).
China Coast Guard 5302
Zhongguohajian 2169
Zhongguohajian 5043
Selasa (7/1/2020):
Terdeteksi 5 Kapal Penjaga Pantai di (ZEEI).
China Coastguard 5302
Zhing Guo Haijing 5403
Zhong Guo Haijian 2169
China Coast Guard 46303
Zhong Guo Haijing 5202
Rabu (8/1/2020) pukul 15.00 WIB:
Terdeteksi 2 Kapal Penjaga Pantai di (ZEEI).
China Coast Guard 5302
China Coast Guard 46303
(TribunWow.com/Mariah Gipty)