TRIBUNWOW.COM - Artis peran sekaligus anggota DPR RI Rano Karno turut datang melayat ke rumah tempat disemayamkannya Ria Irawan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Rano Karno dengan mata berkaca-kaca turut memberikan ucapan duka cita atas kepergian Ria Irawan yang diketahuinya pagi tadi.

“Ya Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun telah berpulang adik kita tercinta yang selalu saya panggil adinda Ria. Buat saya ini yang terbaik setelah sekian puluh tahun,” kata Rano Karno berkaca-kaca.

Rano Karno mengakui dirinya belum sempat menjenguk Ria Irawan semasa dirawat di rumah sakit.

Ia mengaku dilarang menjenguk oleh Ria Irawan.

• Sang Kakak Ungkap Firasat sebelum Ria Irawan Meninggal Dunia karena Kanker, Minta Diimami Salat

“Saya jujur bukan menyesal, tetapi jujur saya enggak sempat ketemu, tetapi saya pernah bicara melalui Dewi, dia kayanya enggak mau ketemu saya 'Ah bang gue lagi jelek, sudah abang doain saja," tutur Rano Karno menirukan ucapan Ria.

Tidak hanya sekali Rano Karno mencoba menjenguk Ria Irawan. Melalui Dewi Irawan, sang kakak, saat itu dia mencoba kembali menjenguk.

Namun, lagi-lagi waktu tersebut belum tepat lantaran kondisi Ria Irawan mulai membaik.

“Terakhir pas Desember waktu dia (Ria Irawan) masuk rumah sakit saya mau datang cuma sekali lagi saya selalu telepon melalui mba Dewi Irawan. Dewi bilang ‘Bang, Ria mau pulang tapi dia mau ke Bali dulu'. Berarti sudah sehat dong, ya sudah saya pikir sudah sehat,” ujar Rano Karno.

Sebelumnya, pada tahun 2009, Ria Irawan didiagnosis terkena kanker getah bening.

• Suami Beberkan Isyarat yang Diberikan Ria Irawan sebelum Meninggal Dunia: Gue Capek

Sempat dinyatakan sembuh, tetapi kanker getah bening yang diidap Ria Irawan kembali aktif.

Ria Irawan kembali menjalani pengobatan sejak September 2019.

Namun, kondisi Ria semakin memburuk hingga dirinya mengembuskan napas terakhir pada Senin (6/1/2020).

(Kompas.com/Revi C Rantung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Semasa Sakit, Ria Irawan Pernah Larang Rano Karno Menjenguk"