Banjir di Jakarta

Sebut Banjir Kali Ini Luar Biasa, Anies Baswedan Singgung Nasib Bandara Halim: Tapi Kita Bersyukur

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan situasi yang unik, karena daerah yang rapih dan tertata dengan baik juga tergenang banjir

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bagaimana situasi banjir yang melanda Jakarta kali ini merupakan fenomena yang luar biasa.

Hal tersebut dikarenakan banjir tidak hanya dialami oleh daerah-daerah perkampungan, namun juga area yang tersusun rapi dan bersih seperti Bandara Halim Perdana Kusuma.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Rabu (2/1/2020), awalnya Anies menjelaskan bahwa dirinya bersama jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan persiapan untuk menanggulangi banjir.

 

"Alhamdulillah itu sudah kita lakukan," kata Anies.

"Jadi pembersihan gorong-gorong, kemudian pengerukan sedimentasi sungai."

Bahas Warga yang Bandel Dievakuasi saat Banjir, Anies Baswedan Ceritakan Kejadian Unik

Bahkan Anies juga melakukan pengerukan sungai yang bukan wewenang Pemprov DKI Jakarta.

"Meskipun sungai itu bukan kewenangan kami, kewenangan Kementerian PUPR, tapi Pemprov DKI Jakarta punya seluruh alatnya, kita biayai, kita keruk, dan kita minta izin untuk mengeruk itu," terangnya

"Kalau banjir warga tahunya Jakarta, walaupun bukan kewenangan kami," lanjut Anies.

Ada yang berbeda pada banjir kali ini menurut Anies.

Ia menjelaskan bagaimana dalam peristiwa banjir yang sekarang, Bandara Halim Perdana Kusuma dengan fasilitas wilayahnya yang begitu baik dapat tergenang air banjir.

"Situasi yang kita hadapi kemarin agak unik," ujar Anies.

"Saya beri ilustrasi, Bandara Halim Perdana Kusuma, kurang sempurna apa pengelolaannya, tanpa sampah, penuh dengan arena terbuka, hijau, tutup, tidak bisa berfungsi, penuh dengan air."

"Ini satu tempat yang bisa kita katakan fasilitas yang sempurna."

"Seluruhnya rapih, bersih, tertib," tambahnya.

Anies kemudian membandingkan Bandara Halim dengan perkampungan Jakarta.

Poin yang ingin diambilnya adalah pembuktian bahwa banjir kali ini memang luar biasa, sebab wilayah dengan fasilitas serapih Bandara Halim juga tergenang air.

"Tetapi ada kondisi extraordinary (luar biasa) kemarin, sehingga sampai Halim pun Shutdown (ditutup)," terang Anies.

"Kalau kita menyebut kampung yang lain di Jakarta, pasti enggaklah kampung kan begini, begitu."

"Ini untuk memberikan ilustrasi bahwa yang kita hadapi kemarin adalah sesuatu yang extraordinary," lanjut Anies.

Banjir Bukan Hanya di Jakarta

Meskipun situasi banjir luar biasa, Anies mengatakan kondisi di Jakarta dapat teratasi dengan baik.

"Tapi kita bersyukur dalam situasi seperti itu saja, kurang dari 36 jam kita semua sudah bisa pulih secara bertahap," ucap Anies.

"Jadi kalau lihat kawasan timur, kemarin paling berat, barat juga."

"Barat perlu waktu untuk menuntaskan," imbuh Anies.

Anies menegaskan dirinya sudah menyiapkan persiapan untuk menghadapi banjir, namun karena situasi yang luar biasa, banjir tak dapat terhindar.

"Saya memberikan gambaran bahwa dari aspek persiapan, kebersihan sudah kita lakukan, tapi situasi kemarin memang extraordinary," ungkap Anies.

"Bukan hanya Jakarta, sesungguhnya yang mengalami adalah seluruh kawasan barat pulau Jawa," lanjutnya.

Anies Baswedan Ungkap Kawasan Prioritas Penanganan Banjir, Singgung Kawasan-kawasan Luar Jakarta

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-16.28:

Menteri PUPR Angkat Bicara soal Banjir di Jakarta

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono angkat bicara soal bencana banjir yang merendam wilayah DKI Jakarta.

Dilansir TribunWow.com, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menjalankan sejumlah program untuk menekan banjir.

Melalui tayangan live YouTube metrotvnews, Rabu (1/1/2020), Basuki Hadimuljono pun menyinggung ramalan Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG).

Disebutnya, curah hujan yang lebih besar akan melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam tayangan YouTube metrotvnews, Rabu (1/1/2020). Basuki Hadimuljono menyebut sejumlah proyek untuk mengurangi banjir di DKI Jakarta. (YouTube metrotvnews)

• Rumah Mewah Rhoma Irama di Pondok Jaya Terendam Banjir, Lihat Penampakannya

• Banjir Jakarta, Menteri PUPR Bahas Normalisasi Kali Ciliwung, Anies Baswedan Singgung soal Bendungan

Mulanya, Basuki Hadimuljono menyatakan normalisasi di sejumlah bantaran Kali Ciliwung sudah menunjukkan hasil.

Hal itu ia ungkapkan setelah melakukan penyusuran di Kali Ciliwung bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Namun mohon maaf Pak Gubernur, dalam penyusuran Kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 kilometer yang sudah ditangani normalisasi 16 kilometer," ucap Basuki.

"Di 16 kilometer itu kalau kita lihat insya Allah aman dari luapan."

Basuki menambahkan, wilayah bantaran Kali Ciliwung yang belum dinormalisasi justru tergenang banjir.

"Tapi yang belum dinormalisasi tergenang," ucapnya.

"Ini kita dengan Pak Gubernur akan diskusikan untuk membuat program itu."

Lebih lanjut, Basuki menyinggung soal pembebasan lahan sekitar Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur.

"Kemudian termasuk di Kali Pesanggrahan juga dengan sudetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur," ujar Basuki.

"Beliau sudah mengambil langkah-langkah untuk pembebasan lahannya karena (dari) 1,2 kilometer, 600 meter sudah kita kerjakan (pembebasan lahan)."

Ia menambahkan, sejumlah masyarakat yang menghuni pemukiman sekitar bantaran sungai sudah setuju untuk direlokasi.

"Kami menunggu sekarang kesepakatan dengan masyarakat," kata Basuki.

"Alhamdulillah menurut Beliau masyarakat sudah diajak diskusi dan insya Allah bisa menerima itu dan mudah-mudahan bisa kita tangani."

Lebih lanjut, Basuki menyinggung soal pembentukan bendungan di Ciawi dan Sukamahi.

Ia menyebut, pembebasan lahan di sekitar bendungan sudah hampir rampung.

"Kemudian bendungan Ciawi dan Sukamahi, pembebasan lahannya sudah 90 persen lebih, hampir 95 persen," bebernya.

"Kami targetkan tahun 2020 akan selesai."

Basuki berharap, dengan sejumlah program yang akan dilaksanakan itu, banjir di Jakarta dan sekitarnya bisa berkurang.

"Mudah-mudahan dengan beberapa program itu akan mengurangi atau menambah kesiapsiagaan kita menghadapi musim hujan berikutnya yang mungkin akan lebih besar dari apa yang sudah kita rasakan hari-hari ini," kata Basuki.

"Menurut ramalan BMKG, dan ini pun sampai terus sampai dengan Februari."

Lantas, Basuki pun menyinggung banyaknya sampah yang ada di Kali Ciliwung.

"Kita lihat sampah-sampah Kali Ciliwung sangat masif, jadi kita harus bekerja sama dengan masyarakat untuk bisa menghadapi cuaca ekstrem semacam ini," pungkasnya.

Simak video berikut ini menit 3.56.11:

(TribunWow.com/Anung Malik/Jayanti Tri Utami)