TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Pidana, Asep Iwan Iriawan menyebut para tokoh penting yang berstatus tersangka tak seharusnya dipenjarakan di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, Asep Iwan Iriawan menyebut para pejabat yang kerap meresahkan publik lebih pantas ditempatkan di Gunung Sindur atau Nusakambangan.
Melalui tayangan YouTube metrotvnews, Rabu (25/12/2019), Asep Iwan Iriawan menyebut banyak koruptor justru ditahan di Lapas Sukamiskin.
• Soal Sel Mewah Setnov, Liberty Sitinjak Klaim Adanya Perubahan, Presenter: Wallpapernya aja Pak?
• Kembali Sidak Lapas Sukamiskin, Komisioner Ombudsman Ungkap Fasilitas Mewah di Sel Setnov, Apa Saja?
Ia menilai, Lapas Sukamiskin sudah berulangkali ketahuan memperlakukan tersangka pejabat dengan cara istimewa.
"Sebut hakim MK (Mahkamah Konstitusi) yang tertangkap, siapa yang tidak segan terhadap pimpinannya di situ?," ucap Asep.
"Dan itu diulang tidak hanya itu kan tokoh-tokoh penting di situ. Artinya ada keterikatan."
Pernyataan Asep itu pun mengundang pertanyaan dari presenter.
"Artinya ketika pejabat masuk lapas dia masih membawa pengaruh politiknya?," tanya sang presenter.
Menjawab pertanyaan tersebut, Asep justru menyinggung dua Kepala Lapas Sukamiskin yang terbukti memberikan fasilitas khusus bagi terangka koruptor.
"Dua berulang itu bukan peristiwa kebetulan kan?," ujar Asep.
"Dua berulang loh Kepala Sukamiskin itu berulang, kan rumah saya di belakang situ jadi saya tahu persis."
Menurut Asep, pemerintah perlu membenahi sistem yang ada di Lapas.
"Makanya saya bilang kalau ini berulang tidak ada sistem yang dibenahi besok akan terulang," kata dia.
• Mahfud MD: Pelajaran untuk yang Dulu Bela Setnov hingga Penulis Asli Ghost Fleet Bicara soal Prabowo
Lantas, ia pun menyinggung pernyataan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwi) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Barat (Jabar), Liberty Sitinjak.
Sebelumnya, Liberty Sitinjak menyebut Lapas Sukamiskin adalah cagar budaya yang tak bisa sembarangan direnovasi.
"Sekarang menarik, tadi disebut cagar budaya," kata Asep.
"Dari dulu dari zaman Soekarno juga cagar budaya."
Lantas, Asep menyarankan agar pejabat yang meresahkan publik ditempatkan di Lapas Gunung Sindur, Bogor.
"Persoalannya sekarang kan tokoh-tokoh penting yang selalu melakukan ulah menyakiti masyarakat, udahlah ditempatkan di LP supaya tidak ada terjadi diskriminasi," ucapnya.
"Atau kembalikan di Gunung Sindur, kosong kok di Gunung Sindur."
Bahkan, Asep menyarankan para koruptor tersebut ditahan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Tempatkan, tapi alasannya kan di Gunungsindur ada tahapan-tahapan," ujar Asep.
"Atau tempatkan di Nusakambangan yang sudah beres kan tahapannya."
Simak video berikut ini menit 17.45:
Lapas Sukamiskin adalah Cagar Budaya
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Barat (Jabar), Liberty Sitinjak angkat bicara soal sel mewah Setya Novanto (Setnov).
Dilansir TribunWow.com, Liberty Sitinjak membantah tudingan bahwa dari 2018 hingga 2019 Setnov menikmati fasilitas mewah di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Liberty Sitinjak menyebut banyak perubahan pada sel Setnov yang dilakukan pihak lapas sejak 2018.
Diketahui, pada 2018 lalu Ombudsman melakukan sidak di Lapas Sukamiskin dan menemukan sel Setnov berisi fasilitas mewah.
Pada Jumat (20/12/2019), Ombudsman kembali menyidak Lapas Sukamiskin dan menemukan sel Setnov masih dalam kondisi yang sama.
Bahkan, terdapat fitur gembok sidik jari di sel tahanan tersangka kasus korupsi e-KTP itu.
• 6 Fakta Pengembalian Uang Rp 700 Juta dari Golkar ke KPK, Disarankan Setnov hingga Sikap Airlangga
Mulanya, presenter menanyakan alasan pihak lapas tak merenovasi sel Setnov yang jelas tak sesuai aturan itu.
"Kenapa standarisasi sudah selesai dan tiga kamar ini tidak tersentuh? Salah satunya ada kamar Setya Novanto," tanya Presenter.
Menurut Liberty, proses standarisasi sel di Lapas Sukamiskin baru dilaksanakan pada Oktober 2019 ini.
"Saya akan jelaskan, kalau dinyatakan Oktober 2019 standarisasi sudah selesai, justru oktober itu kita mulai start melakukan perubahan standarisasi," ucap Liberty.
Ia menyebut Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Lapas Sukamiskin hingga kini belum cair.
"Karena perlu dipahami bahwa DIPA kita itu turun Januari, perlu proses lelang, perlu lagi proses 3 lelang di sana," ucap Liberty.
"Sehingga pelaksanaan renovasi untuk kita kembalikan pada standar itu baru kita mulai tanggal 12 oktober (2019)."
Terkait hal itu, presenter pun menanyakan soal fasilitas yang diterima Setnov selama satu tahun terakhir.
• Terseretnya Kader PDIP, Dede Budhiyarto: tak Perlu Ditindaklanjuti, Omongan Setnov Tukang Ngibul
Mengingat, 2018 lalu Setnov juga ketahuan menggunakan sel yang memiliki fasilitas istimewa.
"Artinya ketika dulu 2018 ada temuan Ombudsman ini tidak dilakukan apa-apa? Setya Novanto menikmati fasilitas yang ada selama satu tahun penuh sampai dengan ini baru mau direnovasi?," tanya presenter.
Menanggapi hal itu, Liberty justru membantah.
Ia menyebut banyak perubahan yang dilakukan pihak lapas pada sel Setnov.
"Kalau dikatakan tidak ada dilakukan apa-apa itu juga kurang benar," kata Liberty.
(TribunWow.com)