TRIBUNWOW.COM - Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang terjun ke jurang di wilayah Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan pada Selasa (24/12/2019).
Bus Sriwijaya tersebut menabrak pembatas jalan hingga akhirnya terjun ke jurang sedalam 150 meter.
Akibatnya, puluhan penumpang termasuk sopir bus dikabarkan tewas.
Berikut 8 fakta terkait kecelakaan Bus Sriwijaya yang dirangkum TribunWow.com, Selasa (24/12/2019):
• Polisi Duga Kecelakaan Bus Sriwijaya karena Sopir Mengantuk, Singgung Insiden sebelum Kejadian
• Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus Sriwijaya, Ini Kejadian sebelum Bus Masuk Jurang, 26 Tewas
1.Sang Sopir Tewas
Dikutip TribunWow.com dari TribunSumsel.com, Selasa (24/12/2019), pegawai Humas Kantor SAR Palembang, Dayu Willy mengkapkan bahwa kecelakaan tunggal itu terjadi pada pukul 23.00 WIB.
Kecelakaan itu bermula saat Bus PO Sriwijaya melintas di tikungan tajam.
Tiba-tiba bus berplat nomor BD 7031 AU tersebut langsung oleng dan jatuh ke dalam jurang.
"Sopir bus tersebut atas nama Fery dan ditemukan meninggal. Proses evakuasi saat ini masih berlangsung," ucap Dayu, Selasa (24/12/2019) melalui pesan singkat.
Dayu pun belum dapat memastikan penyebab kecelakaan tersebut.
Namun, ia menyebut kondisi di sekitar lokasi kejadian memang terjal.
"Kami masih mengupayakan untuk proses evakuasi. Untuk penyebabnya, pihak kepolisian yang akan menyampaikan," ujar Dayu.
2. Tewaskan 27 Orang
Akibat kecelakaan itu, puluhan penumpang dikabarkan tewas.
Mulanya, pihak kepolisian menyebut terdapat 24 korban tewas.
Namun, korban tewas terus bertambah hingga mencapi 27 orang.
Dari 27 korban tewas tersebut, pihak kepolisian baru merilis 25 nama korban yang berhasil diidentifikasi.
Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau menyebut terdapat 40 (data terbaru 52) penumpang dalam bus yang melaju dari arah Bengkulu menunju Palembang itu.
"Kita masih terus melakukan pengecekan lokasi di sekitar TKP dan tempat mobil terjatuh. Hampir rata-rata korban terkurung di dalam bus," ujar Benteng, Selasa (24/12/2019).
3. Sopir Berpengalaman
Seorang karyawan PO Bus Sriwijaya, Denpanji menyebut Feri, sopir bus tersebut sudah sangat berpengalaman.
Denpanji mengungkapkan Feri merupakan seorang sopir senior yang telah berusia 51 tahun.
"Sopir ini sudah senior," ujar Denpanji, Selasa (24/12/2019).
Sepanjang mengenal Feri, Denpanji menyebut tak pernah melihat sang sopir menyetir secara ugal-ugalan.
"Sopir itu orangnya bagus bawa mobil dan juga tidak ugal ugalan," ungkapnya.
• UPDATE Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Sriwijaya Jadi 26 Orang, Luka-luka 14 Orang
4. Kesaksian Korban
Korban selamat kecelakaan di Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel) , Hasanah (52) mengungkapkan detik-detik Bus Sriwijaya terjun ke dalam jurang.
Hasanah menjelaskan, kala itu, ia bersama cucu dan dua rekannya tengah menumpangi Bus Sriwijaya yang melaju dari arah Sriwijaya menuju Pelembang.
Disebutnya, sebelum terjun ke dalam jurang, Bus Sriwijaya sempat ditabrak oleh sebuah mini bus.
Hasanah menyebut sopir Bus Sriwijaya pun sempat bersitegang dengan sopir mini bus tersebut.
Namun, sopir bus Sriwijaya akhirnya berdamai dengan sopir mini bus sebelum akhirnya penumpang diturunkan di rumah makan sekitar Pendopo, Sumatera Selatan.
"Di ujung Pendopo (Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," ucap Hasanah, Selasa (24/12/2019).
5. Dugaan Adanya Penumpang Gelap
Pihak Polres Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel) menduga adanya penumpang gelap yang menumpangi Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang.
Menurut Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara, sopir bus Sriwijaya, Feri, mulanya hanya mengangkut 27 penumpang dari Bengkulu.
Namun, saat sudah sampai di perjalanan menuju Palembang, sopir bus diduga mengangkut hingga 37 penumpang.
"Berdasarkan laporan dari pool bus, mereka cuma membawa 27 penumpang. Sisanya banyak penumpang gelap," ucap Dolly Gumara dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/12/2019).
Dolly Gumara mengungkapkan, banyaknya penumpang gelap dalam bus tersebut membuat proses identifikasi korban menjadi lebih sulit.
• Kisah Korban Selamat Kecelakaan Bus Sriwijaya, Ungkap Kejadian sebelum Kendaraan Terjun ke Jurang
6. Pembatas Jalan Jebol
Dolly Gumara mengaku belum dapat memastikan rem blong menjadi penyebab Bus Sriwijaya tiba-tiba terjun ke jurang.
Melalui tayangan YouTube metrotvnews, Selasa (24/12/2019), Dolly Gumara menyebut pihaknya menemukan jejak rem kendaraan di sekitar lokasi kejadian.
"Di lokasi kejadian, saya lihat ada pembatas jalan yang sudah jebol itu," ucap Dolly Gumara.
"Jadi saya coba ke bawah sekitar 150 meter ada orang berteriak minta tolong."
Ia menyebut kala itu dirinya yang dibantu 7 petugas mencoba mengevakuasi korban.
Namun karena banyaknya korban, ditambah dengan lokasi yang terjal, Dolly Gumara lantas meminta bantuan.
"Dan itu lah kami berupaya waktu itu ada 7 orang berusaha menyelamatkan orang-orang yang berteriak minta tolong di atas bus mereka," ujar Dolly Gumara.
"Saat itu kita kurang anggota dan banyak yang harus ditolong, akhirnya saya minta tolong pada Bapak Wali Kota dan juga Kepala Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan termasuk juga Basarnas (Badan SAR Nasional)."
Menurut Dolly Gumara, terkait penyebab kecelakaan perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Untuk soal ini soal rem blong perlu dilakukan pemeriksaan uji secara mekanik dengan peralatannya," ujar Dolly Gumara.
Ia pun mengaku belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tersebut.
"Jadi kami belum bisa mengatakan ada rem blong di kejadian tersebut," ucap dia.
• Bus Sriwijaya Terjun ke Jurang, Berikut Daftar Korban Luka dan Tewas yang Telah Teridentifikasi
7. Dugaan Sopir Mengantuk
Pihak kepolisian menduga kecelakaan Bus Sriwijaya disebabkan karena sopir mengantuk.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan, Kombes Supriadi pun menyinggung kesaksian korban selamat kecelakaan tunggal tersebut.
Menurut Supriadi, sebelum terjun ke jurang, Bus Sriwijaya tersebut sempat tiga kali masuk ke dalam parit.
Bahkan, Bus Sriwijaya itu disebutnya juga sempat bersenggolan dengan kendaraan lain.
"Sementara dugaannya sopir mengantuk. Karena sempat ada tiga kali insiden. Bus itu juga sempat bersenggolan dengan mobil lain," ucap Supriadi, Selasa (24/12/2019).
Ia mengungkapkan, Bus Sriwijaya tersebut berangkat dari Pool Sriwijaya Express Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu pada Senin (23/12/2019) pukul 14.00 WIB.
Supriadi menjelaskan, sopir bus bernama Feri mengambil rute perjalanan yang tak seperti biasa.
"Bus itu sempat menabrak pembatas jalan di tikungan Lematang Indah, Dempo Tengah. Sehingga langsung terjun ke jurang," ujar Supriadi.
8. Kendaraan Tak Layak Jalan
Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Selatan (Sumsel), Nelson Firdaus mengatakan Bus Sriwijaya yang terjun ke jurang dalam kondisi tak layak jalan.
Nelson Firdaus menyebut hal itu diketahui seusai pihaknya melakukan ramp check terhadap bus yang melaju dari arah Bengkulu menuju Palembang itu.
Menurut Nelson Firdaus, ramp check itu dilakukan pada bangkai Bus Sriwijaya yang terjun ke jurang.
Ia menjelaskan, Bus Sriwijaya tersebut sudah menyalahi aturan.
Sebab, kondisi bus sudah tak layak untuk beroperasi.
"Isi ramp check-nya tidak sesuai dengan aturan, seharusnya tak beroperasi. Masih banyak permasalahan lain, bus ini memang semestinya tidak layak jalan," ucap Nelson Firdaus.
(TribunWow.com)