TRIBUNWOW.COM - Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan soal pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait permasalahan Jiwasraya terjadi sudah 10 tahun yang lalu.
Ferdinand Hutahaean merasa pernyataan dari Jokowi tersebut, secara tidak langsung mengatakan masalah Jiwasraya sudah muncul sejak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dikutip TribunWow.com dari tayangan Youtube Talk Show tvOne, Sabtu (21/12/2019), Ferdinand Hutahaean mengaku sudah membicarakan dengan SBY soal pernyataan tersebut.
• Sambangi Kilang di Tuban Bersama Ahok, Ini yang Ditekankan Jokowi: Salah Satu Kuncinya Ada di Sini
Ferdinand Hutahaean mengatakan SBY menanggapi dengan dingin pernyataan dari Jokowi yang mengatakan permasalahan Jiwasraya sudah muncul di eranya.
"Saya sebetulnya terakhir diskusi dengan pak SBY terkait dengan masalah Jiwasraya ini, beliau menyadari situasi dan tidak terlalu menyalahkan atau menganggap pernyataan Pak Jokowi itu sebagai sesuatu yang serius," ujar Ferdinand Hutahaean.
Selain itu, SBY mengatakan jika Jokowi kurang tepat dalam mendapatkan informasi.
Oleh karena itu, dirinya tidak ingin menanggapi serius tudingan dari Jokowi.
"Beliau merasa bahwa ini ada informasi yang tidak akurat diterima presiden," jelas Ferdinand Hutahaean.
"Jadi memang kita tidak ingin juga terlalu banyak berbantah lisan dengan Presiden dalam hal ini."
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean berharap kepada semua pihak yang akan memberikan informasi, khususnya kepada Presiden harus secara akurat.
Dengan begitu maka tidak akan menimbulkan kesalahapahaman, seperti yang terjadi pada saat ini.
• Penampilan Ahok Berseragam Pertamina Bersama Jokowi, Ini Pesan yang Disampaikan Presiden
"Tetapi kita ingin mengingatkan saja kepada siapapun yang selalu memberikan input kepada presiden supaya diberikan informasi yang akurat," harapnya.
"Karena presiden itu tidak seharusnya salah, tetapi dengan pernyataan 10 tahun lalu ini mulai ada masalah, maka di sini presiden menjadi salah."
"Menyampaikan informasi, dan ini tidak seharusnya terjadi, karena omongan presiden ini harus difilter dan akurat."
Kemudian terkait dengan Statement dari Jokowi tersebut, Said Didu jelas memberikan bantahan.
Menurut Ferdinand Hutahaean, jika melihat pada 10 tahun yang lalu, Jiwasraya justru sedang bagus-bagusnya.
"Ketika beliau menyatakan 10 tahun lalu, maka kalau kita kembali melihat laporan keuangan Jiwasraya sebetulnya, itu 10 tahun yang lalu justru Jiwasraya sedang bagus-bagusnya, sedang sehat-sehatanya," terang Ferdinand Hutahaean.
"Bahkan membukukan laba bersih yang cukup tinggi setelah periode awal diterima."
"Itu memang boleh kita bilang sakit ya, tapi tahun 2009-2010 itu periode sedang baik-baiknya," pungkasnya.
Simak videonya berikut pada menit ke- 2.25:
• Nilai 5 Dewas KPK Pilihan Jokowi Punya Rekam Jejak Baik, Gerindra Tunggu Gebrakan: Kita Lihat Dulu
Kata Jokowi soal Permasalahan Jiwasraya
Diberitakan Kompas.com, Jokowi angkat bicara soal kasus gagal bayar polis asuransi milik perusahaan pelat merah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Jiwasraya sebelumnya menyerah dan tak sanggup memenuhi kewajiban pembayaran yang mencapai Rp 12,4 triliun.
Jokowi menegaskan, masalah di Jiwasraya ini terjadi sejak 10 tahun lalu, atau sejak era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ini persoalan yang sudah lama sekali 10 tahun yang lalu, problem ini yang dalam 3 tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Namun, ia meyakini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan mampu mengatasinya.
"Ini bukan masalah yang ringan tapi setelah saya perhatikan, Pak Menteri BUMN (Erick Thohir), kemarin kita sudah rapat Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, yang jelas gambaran solusinya sudah ada," kata Jokowi.
Kepala Negara juga menegaskan, jika ada masalah hukum dalam masalah gagal bayar Jiwasraya maka harus diselesaikan.
"Berkaitan dengan hukum ranahnya sudah masuk ke kriminal, sudah masuk ke ranah hukum alternatif penyelesaiannya," tambah dia.
• DPR bakal Panggil Sri Mulyani hingga Erick Thohir soal Jiwasraya: Kami Belum Pernah Dengar Solusi
Perusahaan asuransi Jiwasraya memastikan pembayaran kewajiban sebesar Rp 12,4 triliun yang dijanjikan pada Desember 2019, tak bisa terlaksana.
Hal ini disampaikan Hexana Tri Sasongko selaku direktur utama Jiwasraya.
"Tentu tidak bisa karena sumbernya dari corporate action. Saya tidak bisa memastikan. Saya minta maaf kepada nasabah," kata Hexana dalam rapat komisi VI DPR RI, Senin (16/12/2019).
• Bahas Skandal Garuda, Andre Rosiade Beberkan Kasus Uang Nasabah Jiwasraya: Ada 470 Warga Korea
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyelesaian masalah gagal bayar polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal diserahkan ke ranah hukum.
Menkeu mengatakan bakal melibatkan pihak Kepolisian, Kejaksaan bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses penyelesaian masalah Jiwasraya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)