Terkini Nasional

Terkait Masalah yang Membelit Asuransi Jiwasraya, Erick Thohir Sebut akan Persiapkan Solusi Ini

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir tanggapi soal restrukturasi perusahaan Asuransi BUMN Jiwasraya.

TRIBUNWOW.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan menuntaskan persoalan yang kini sedang dihadapi sebuah perusahaan asuransi milik BUMN, Jiwasraya.

Hal ini ia katakan ketika mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Balikpapan, seperti dikutip TribunWow.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, Rabu (18/12/2019).

Tak hanya pada Jiwasraya, Erick juga menyebut akan melakukan hal yang sama pada perusahaan BUMN lain yaitu Krakatau Steel.

KPK Siap Bantu Kemenkeu Usut Dugaan Korupsi Jiwasraya yang Menyebabkan Kerugian hingga Rp 49,6 T

Namun, dikarenakan permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak lama, maka dibutuhkan waktu.

InsyaAllah dalam 6 bulan ini kita persiapkan solusi-solusi, yang salah satunya dengan pembentukan holdingisasi pada perusahaan asuransi,” ujarnya.

Menurut Erick, dengan holdingisasi atau penggabungan perusahaan dharapkan ada cash flow yang juga membantu nasabah-nasabah yang hari ini belum mendapat kepastian.

“Tapi penekanannya restrukturisasi, jadi prosesnya pasti berjalan,” pungkas Erick Thohir.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga turut mengomentari apa yang terjadi di perusahaan BUMN itu.

Jokowi menuturkan, persoalan ini sudah terjadi sejak lama.

Kini, pemerintah sedang berusaha untuk membereskan masalah yang mengakibatkan Jiwasraya terlilit utang sebesar Rp 49,6 triliun.

"Mungkin 10 tahun yang lalu, yang dalam 3 tahun ini pemerintah sebetulnya sudah ingin menyelesaikannya," ujar Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan wartawan di Hotel Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (18/12) pagi..

“Tapi ini bukan masalah yang ringan.”

Jokowi juga menyebut dirinya sudah melakukan rapat dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan untuk membicarakan solusi terbaik.

“Yang jelas, gambaran solusinya sudah ada, kita tengah mencari solusi itu, sudah ada, masih dalam proses semua,” sambung Presiden.

Presiden Jokowi berharap penyelidikan terkait kasus ini segera diselesaikan agar pemerintah dapat menentukan langkah selanjutnya terkait perbaikan perusahaan.

Halaman
123