TRIBUNWOW.COM - Hasil survei dari lembaga riset Media Survei Nasional (Median) menunjukkan elektabilitas Gibran Rakabuming berada di bawah calon petahana Achmad Purnomo dalam Pilkada Solo.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun dalam tayangan Kompas TV, Selasa (17/12/2019) mengatakan adanya perbedaan pemilih pada masing-masing konstituen.
Rico kemudian menjelaskan mengenai mekanisme dan faktor pengaruh dari pemilih.
• Tanggapan Gibran Rakabuming soal Dirinya yang Kalah Elektabilitas dari Achmad Purnomo: Agak Berbeda
Ia menuturkan, biasanya pemilih dipengaruhi sejumlah faktor ketika menjatuhkan pilihannya terhadap calon pimpinan daerah mereka.
"Nah kalau kita bicara sesuai teori perilaku pemilih, biasanya pemilih menjatuhkan pilihannya kombinasi antara dua hal,"
"Yaitu pilihan secara rasional dan pilihan emosional."
"Faktor rasional itu orang memilih karena menghitung nilai-nilai kompetensi seseorang. Pilihan secara emosional biasanya seseorang memilih berdasarkan faktor kedekatan," beber Rico.
Hal tersebut juga terjadi pada proses penilaian eletabilitas dua calon kandidat pemimpin Kota Solo ini.
Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming merupakan dua Bakal Calon Wali Kota Solo yang datang dari latar belakang berbeda.
Rico menyebut mereka juga dipilih responden berdasarkan faktor rasional dan emosional.
"Sebagian besar orang memilih pak Achmad Purnomo karena beliau dianggap berpengalaman, hampir separuhnya begitu," terang Rico.
"Nah ini berbeda dengan Gibran. Gibran ini urutan nomor satu dan nomor dua dari alasan orang memilihnya itu karena alasan yang sifatnya non rasional."
"Yang pertama, dia dianggap muda dan yang kedua dia anak presiden."
"Baru yang ketiga itu yang ada hubungannya dengan faktor kompetensi, yaitu dianggap sebagai pengusaha atau entrepreneur yang kreatif," terang Direktur Eksekutif Median ini.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun paparkan soal survei elektabilitas calon pimpinan Kota Solo (YouTube KOMPASTV)
• Bahas Keunggulan Gibran, Relawan Justru Singgung soal Sosok Jokowi: Tak Pernah Kalah di Pilkada
Menurutnya, Gibran bisa menaikkan tingkat ketertarikan publik padanya dengan melakukan sebuah hal.
"Gibran dapat mengejar ketertinggalannya apabila menyelesaikan satu masalah, yaitu meyakinkan orang bahwa dia kompeten," papar Rico.
Terlebih saat ini publik masih menaruh kepercayaannya pada petahana Achmad Purnomo, yang mendapat elektabilitas mendekati angka 50 persen.
Harus Lepas dari Bayangan Jokowi
Rico kemudian menyebut pengaruh rekam jejak Joko Widodo (Jokowi) masih kuat di Kota Solo.
Namun, ia menyebut hal itu dapat merupakan dua sisi koin yang berpengaruh positif dan juga negatif.
"Pengaruh positifnya adalah, warga Solo happy selama ini dengan rekam jejak pak Jokowi baik di Kota Solo maupun di level nasional."
"Sisi negatifnya, kalau ternyata terjadi kapitalisasi yang terlalu berlebihan terhadap track recordnya pak Jokowi, sementara kita tidak menginginkan situasi ekonomi di Indonesia memburuk, itu dapat berpengaruh pada elektabilitas Gibran," beber Rico.
Untuk itu Rico menyarankan Gibran untuk dapat berdiri sendiri tanpa pengaruh dari sang ayah.
"Gibran harus lepas dari bayang-bayang keberhasilan pak Jokowi sebagai presiden," ujar Rico.
Lihat video selengkapnya 0.43:
• Anggota DPR Hillary Duga Isu Politik Dinasti Sengaja Jatuhkan Gibran: Jangan Sampai Gagal Fokus
Gibran Tak Masalah dengan Hasil Survei
Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi soal hasil survei yang dilakukan oleh Median tersebut.
Ditemui seusai mengambil rapot anaknya, Jan Ethes, Gibran mengatakan tak masalah dengan hasil survei tersebut.
"Ya enggak apa-apa, ini baru awal banget," ujar Gibran seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (17/12/2019).
Dengan hasil penilaian soal ketertarikan publik terhadap Gibran itu, dianggap dapat menjadi motivasi untuk mendekatkan diri pada masyarakat.
"Ya artinya saya harus lebih kerja keras lagi, enggak apa-apa," kata suami Selvi Ananda itu.
Ia mengatakan, ini merupakan hal biasa dalam proses pilkada.
Terlebih dia juga baru saja mendaftar sebagai bakal calon wali kota di DPD PDIP Jawa Tengah.
Gibran mengaku pihaknya juga melakukan survei elektabilitas tiap bulannya.
Namun, hasilnya tak sama seperti yang ada pada lembaga survei Median.
"Agak berbeda," ucap Gibran sambil tersenyum.
Tanggapan Achmad Purnomo
Dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa (17/12/2019), Purnomo mengatakan hal tersebut merupakan hal yang biasa.
"Ya itu bagi saya adalah kegiatan yang biasa, dalam demokrasi," kata Purnomo.
Meski begitu, Purnomo juga merasa bersyukur atas hasil itu.
Hal itu menunjukkan adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap dirinya.
Pihaknya kini masih menunggu keputusan dari PDIP terkait calon yang akan diajukan dalam Pilkada 2020.
"Ini kan baru tingkat DPD Kota Surakarta, nanti kita menunggu keputusan rekomendasi dari DPP PDIP pusat, dari Bu Mega," ujar Purnomo.
Purnomo juga menyebut hasil survei itu menambah semangatnya dalam pemilihan kelak.
"Ya tentu saja begitu, menambah kepercayaan saya untuk mengabdi,"
"Karena saya ini kan kader partai yang diberi tugas oleh partai untuk mengabdi sebagai wali kota dan wakil wali kota dengan Pak Teguh Santoso," ucap Purnomo.
Terkait dengan hasil survei popularitas yang berbeda tipis dengan Gibran Rakabuming, Purnomo mengatakan hal yang lumrah dalam pemilihan pimpinan masyarakat.
Menurutnya, dengan jabatan yang masih diembannya sebagai wakil Wali Kota Solo membuat dirinya lebih sering melakukan interaksi dengan rakyat.
Sehingga dapat mendongkrak popularitasnya sebagai calon wali kota Solo.
"Tentu saja dengan jabatan sebagai wakil wali kota sekarang membuat hampir setiap hari kegiatannya ada di masyarakat."
"Secara tidak langsung itu lebih memperkenalkan diri dan mendekatkan diri dengan masyarakat," tutur Purnomo.
(TribunWow.com/Franssica Mawaski)