Terkini Nasional

Teror Kobra Resahkan Warga, Begini Tips jika Terkena Gigitan Ular dan Cara Amankan Rumah dari Ular

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Dzawil Arham (tengah) dari Snake Rescue, Yayasan SIOUX Ular Indonesia memberikan tips-tips untuk mengatasi gigitan ular, terutama yang berbisa, Jumat (13/12/2019).

TRIBUNWOW.COM - Teror ular kobra di awal musim penghujan mulai meresahkan warga di berbagai daerah.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (13/12/2019), terbaru, seorang pedagang di Depok, Jawa Barat dilaporkan terkena gigitan ular yang ada di warungnya.

Lantas, bagaimana cara mengatasi jika Anda sudah terlanjur terkena gigitan ular?

 

Kisah Seorang Tukang Nasi Goreng di Bekasi Berhasil Taklukkan Kobra Sepanjang 2,5 Meter

Muhammad Dzawil Arham dari Snake Rescue, Yayasan SIOUX Ular Indonesia memberikan tips-tips untuk mengatasi gigitan ular, terutama yang berbisa seperti kobra.

Arham mulanya mengatakan bahwa ular berbisa seperti kobra tidak hanya menggigit, tetapi juga bisa menyemburkan bisanya.

Selain itu, Arham juga menyebut bahwa bisa ular tidak mengalir lewat darah.

"Kalau yang dibayangin orang bisa ular lewat darah, kan satu menit itu sudah berapa kali darah muterin tubuh," ujar Arham.

"Harusnya kalau mengalir lewat darah, hitungan detik, kegigit, hitungan menit langsung meninggal."

"Ternyata bisa ular itu lewat kelenjar limfatik, sehingga kita ikatpun masih mungkin dia mengalir," sambungnya.

Diketahui, orang-orang biasanya mengikat daerah gigitan ular berbisa dengan tujuan agar bisa ular tak menyebar.

Arham lantas menyebut penanganan gigitan ular yang tepat.

"Jadi penanganan yang tepat untuk mengangani gigitan ular, agar memperpanjang keselamatan hidup si korban gigitan ular adalah dengan imobilisasi," ungkapnya.

"Imobolisasi adalah kita mengusahakan untuk menghentikan pergerakan tubuh korban."

"Terutama di sekitar area yang tergigit," imbuhnya.

Arham kemudian memberikan contoh terkait imobilisasi.

"Contoh misalkan saya tergigit di pergelangan tangan atau di atas tangan, semakin banyak sendi yang tidak bergerak semakin baik," kata Arham.

"Jadi kita bisa menggunakan papan, mungkin kalau di rumah susah, kita bisa mencari kardus, kita lipat, kita gulung, kita taruh di bagian bawah dan bagian atas."

Arham juga mengatakan, apabila seseorang bertemu ular berbisa, maka sebaiknya tidak langsung panik.

"Jika kita bertemu dengan ular, kalau kita diam, tidak memprovokasi, ular tidak akan menyerang kita," sambungnya.

Anggota Yayasan SIOUX Ular Indonesia memperagakan sikap tenang saat bertemu ular berbisa (YouTube/Talk Show tvOne)

Arham mengatakan, ketenangan juga diperlukan ketika seseorang digigit.

"Setelah kegigit, kita menghentikan pergerakan," kata Arham.

"Contoh kalau misalnya kita sendirian, tidur saja tidak masalah."

"Tiduran atau berteriak tidak masalah."

"Intinya, kurangi pergerakan setelah tergigit seperti itu," sambungnya.

Pembawa acara kemudian menanyakan cara mengeluarkan bisa ular, apakah harus ke rumah sakit atau bisa dilakukan sendiri.

"Tetap harus ke rumah sakit, alasannya adalah hanya rumah sakit yang punya serum anti-bisa ular," ujarnya.

Arham menerangkan, seseorang yang terkena gigitan ular kobra, masih bisa bertahan beberapa jam pasca-digigit.

"Kalau untuk kobra di atas 8 sampai 10 jam (setelah digigit) masih bisa selamat," beber Arham.

Simak tips selengkapnya jika terkena gigitan ular dan cara mencegahnya:

1. Cek di rumah sakit terdekat keberadaan serum bisa anti-ular (sabu).

2. Warga siapkan keset ijuk pada pintu masuk utama dan samping.

Ular tidak takut dengan garam.

3. Taburkan karbol (obat pel) sereh pada setiap lubang saluran air bagian dalam (kamar mandi, tempat cuci piring) dan luar rumah (drainase).

4. Pasang tali ijuk di tembok pembatas antar rumah.

5. Bila bertemu dengan ular lebih baik diam jangan bergerak.

6. Bila terkena gigitan ular (yang berbisa) ikat segera bagian atas dari titik gigitan tersebut sekencangnya.

Lalu segera cari rumah sakit terdekat.

7. Potong semua dahan pepohonan yang sudah melewati tembok pembatas rumah warga.

8. Buang atau singkirkan barang bekas.

9. Periksa kembali bawah tabung gas, karena ular suka sembunyi di sana.

10. Bila bisa ular terkena maya, jangan dikucek.

Rendam mata dalam air selama 1 jam.

11. Tutup semua lubang drainase atau saluran lainnya dengan kawat nyamuk atau dengan ijuk.

Simak selengkapnya mulai menit ke 3.20:

Teror Puluhan Ular Kobra di Gunung Kidul

Total ada sebanyak 21 anak kobra dan satu ekor induk kobra yang ditemukan di Dusun Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Dikutip dari YouTube Official iNews, sejumlah ular tersebut ditemukan di penahan tanah, atau talud yang berada di tengah permukiman warga.

Talud tersebut kondisinya memang sudah rusak, banyak retakan dan lubang.

Di beberapa lubang terdapat kamper yang sengaja dipasang agar ular tidak keluar.

Tiga orang pekerja membongkar talud dengan berhati-hati karena takut ular muncul secara tiba-tiba.

Namun, hingga siang tidak ada tanda kemunculan ular jenis kobra yang beberapa pekan terakhir muncul.

"Pembongkaran ini upaya mencari sarang ular kobra," kata Kepala Dusun Kepek I, Sukirno di lokasi, Jumat (13/12/2019).

Penelusuran keberadaan sarang ular terus dilakukan sejak kemunculan ular-ular tersebut pada Senin (2/12/2019) lalu.

Pihaknya berkoordinasi dengan pawang dan pecinta reptil untuk mengetahui keberadaan indukan ular.

Sejumlah anakan ular kobra yang ditangkap oleh warga, sebagian besar dibawa oleh pawang, dan pecinta reptil di Gunung Kidul.

"Keterangan pawang ularnya itu bilang, kalau kemungkinan ini (talud) jadi tempat strategis bertelur ular. Terus hari ini mulai kami bongkar (taludnya), apalagi yang punya (pekarangan) juga mengizinkan," ujar dia.

Salah seorang warga Kepek I Ervan Bambang menambahkan, hingga kini warga terus berusaha mencari keberadaan indukan ular kobra.

Kemunculan kobra di pemukiman tersebut diketahui terjadi setiap akhir November hingga awal Desember, sejak tahun 2016 hingga saat ini.

Pada tahun 2017, warga berhasil menangkap 32 ekor anakan ular kobra dan tahun di 2018 berhasil menangkap 17 ekor anakan ular kobra.

"Setiap malam warga ronda, mencari keberadaan ular kobra di sini," kata Ervan.

Puluhan Ekor Kobra Ditemukan di Permukiman Warga di Purwakarta dan Gunung Kidul

Anggota relawan Gunung Kidul Reptil Independen, Dino Ashar Setiawan mengatakan, selain belasan ular kobra, dirinya menangkap ular kadot, ular air, dan dua ekor weling di sekitar Dusun Kepek I.

"Untuk ular kobra seringnya disebut ular kobra jowo. Untuk ular yang besar memiliki kelamin perempuan," kata dia.

Lihat video selengkapnya mulai menit ke 3.54:

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Fransisca Mawaski)